27

116 19 0
                                    

hiiii!!! Maaf yaa lamaaa lanjut ini ceritanya wkwkwkwk aku sibuk bgt gesss. tapi bsk bsk diusahain sehari satu di uploadnya, makasih ya yang udah baca dan juga follow aku🖤

Semoga gak bosen ya baca cerita ini😔🖤



👽




"Ini bisa diganti gak ya? Jadi yang lebih friendly buat ibu hamil?" Tanya Sabrina pada crew yang sedang mempersiapkan set untuk Sabrina pemotretan disana,

Semua crew saling lirik karena Sabrina bertanya seperti itu, tidak ada yang mampu menjawab. Lalu ia melirik adanya Tiar lewat tempat dimana dirinya berdiri,

Pandangan Sabrina terpecah pada Tiar yang sibuk membaca kertas serta berjalan ke arah ruang rias, Sabrina mengikutinya.

"Mas...." Tiar hanya berdehem sambil terus berjalan, tidak ingin berhenti.

"Mas Tiar" panggil Sabrina lagi,

"Apa?" Sahut Tiar, tetapi ia terus berjalan sampai masuk kedalam ruangan rias yang mana ada satu perempuan yang sedang dirias disana,

"Mas, gue mau ngomong" ucap Sabrina, ia berdiri tidak jauh dari pintu sambil memperhatikan Tiar sepertinya mengecek kostum yang akan dikenakan oleh Sabrina nanti.

"Ngomong aja"

"Gak disini" lalu Tiar berhenti dan melirik ke dua orang perempuan yang ada di depan meja rias, satu model dan satu lagi periasnya.

"Tunggu di luar aja, nanti gue susul"

Sabrina ngangguk dan berjalan pergi tanpa menjawab ucapan Tiar, berjalan menuju taman belakang studio ini dengan fikiran berkecamuk. Akankah hari ini ia bertengkar dengan Tiar untuk yang kesekian kali?

Di taman kecil belakang studio ini sering sekali digunakan untuk pemotretan, seperti di ujung sana ada satu orang lelaki yang Sabrina tidak sukai sedang melakukan pemotretan. Sesekali Sabrina juga sadar bahwa ia dilirik oleh lelaki itu.

"Gak lama ya Bin, lu udah harus take satu jam lagi" ucap Tiar menghampiri, Sabrina menoleh ke belakang.

"Mas, iklan ini gak bisa gue ambil" ucap Sabrina, Tiar langsung mengeluarkan wajah heran. Dahinya pun berkerut.

"Produk itu mengandung wasabi, gue lagi hamil dan gak bisa konsumsi itu—"

"Gue tadi minta keringanan dengan diganti produknya ke crew yang ada disana tapi gak ada yang jawab sama sekali" sahut Sabrina, mendengar ucapan Sabrina membuat Tiar sedikit frustasi, ia menggaruk pelipisnya sendiri.

Karena memang benar,  ibu hamil tidak bisa mengkonsumsi makanan yang ada wasabi didalamnya.

"Kita gak bisa ganti karena ini semua mepet Sabrina, mereka mau semuanya udah selesai itu besok" sahut Tiar,

Keduanya diam berfikir, jika tidak ada solusi lain maka Sabrina harus membatalkan ini semua dan membayar uang penaltynya biarpun mahal, tetapi ini yang harus ia lakukan.

Keinginan dirinya memiliki anak bersama Razan lebih besar daripada pekerjaan ini, ia tidak bisa memaksakan egonya untuk terus melanjutkan pekerjaan yang mana akan membahayakan kandungannya. Razan bisa marah padanya.

"Gak ada solusi lain Bin" sahut Tiar,

"Mas Tiar!!" Panggil seorang crew dari belakang, Tiar menoleh.

"Udah ya" sambungnya lagi, Tiar memberikan jempolnya itu.

Kembali menatap Sabrina yang masih diam berfikir apa yang akan ia lakukan kali ini,

THE PRETTIEST SABRINA (gettin married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang