Tipsy

358 51 14
                                    

"Nayeon ngapain deh segala bahas bahas bibir aku."

"Padahal aku kaget banget, dia sengaja ya mancing-mancing gitu?"

"Padahal biasanya juga gak mau jawab pertanyaan once kalo tentang hal kayak gitu."

Sana berhenti ngoceh karna yang diajak ngobrol malah asik sendiri.

"Anjir kayak ngedalang gue." gumamnya.

"Tzu."

"Sayang."

Karna penasaran akhirnya Sana ngecek pacarnya itu dari deket.

"Pantesan gak nyaut, dia pake airpods."

"Baby." Kali ini Sana gak kehabisan cara untuk mengambil perhatian Tzuyu. Dia menusuk-nusuk pipi Tzuyu dengan kuku panjangnya.

"Apa hm?"

"Kamu lagi apa sih? Kok fokus banget?"

"Nonton TTT."

"Oh udah tayang?"

"Hmm."

"Kok gitu sih responnya." ucap Sana dengan sedih karna Tzuyu nya kembali cuek.

"Aku kira Dahyun yang sengaja duduk di pangkuan kamu, ternyata kamu yang manggil dia buat deketin kamu." ucap Tzuyu tiba-tiba.

"Apa sih Tzu, itu udah lama banget syutingnya kan. Kenapa kamu malah baru bahas ini sih?"

"Ya karna seperti yang aku bilang. Aku kira Dahyun yang gatel, ternyata kamu. Padahal kalo kamu mulai ngerasa mabuk, kan bisa senderan di aku atau peluk aku atau... duduk di pangkuan aku."

"Namanya juga mabuk."

"Aku ada di samping kamu, tapi kamu gak ada coba manja-manjaan ke aku. Udah aku sengaja gak larang kamu minum kebanyakan, tapi tetep aja centilnya ke cewek lain. Ke mantan."

Melihat kekecewaan Tzuyu, Sana berusaha untuk menenangkan perempuannya itu. "Tzu, udah yaa. Ini tanggal jadian kita loh, masa kita berantem sih?"

"Emang kenapa? Kalo emang ada yang harus diomongin pake emosi ya masa harus aku tahan? Gak ada ya ngobrol pake kepala dingin, kamu bukan orang yang bisa dibaikin kayak gitu."

"Maksud kamu?!" tanya Sana mulai kepancing emosi karna kata-kata Tzuyu barusan.

"Intinya aku gak suka! Aku gak suka kamu deket-deket Dahyun kayak gitu! Kamu ngehargain aku sebagai pacar kamu gak sih Sana?!"

Emosi Tzuyu yang memuncak mulai membuat Sana ketakutan.

Dia bukan takut dibentak, tapi dia takut kalo Tzuyu mulai capek dengan hubungan yang udah mereka pertahanin sejauh ini.

"Kita break dulu ya?"

Mata Sana langsung terbuka lebar, ketakutannya menjadi nyata. "Gak! Gak ada break, gak ada kata putus. Aku gak mau kalo gak sama kamu Tzu."

"Tapi kamu kan bisa tuh balik lagi sama Dahyun, dia juga lagi break sama ka Momo kan? Gakpapa kok kalo emang kamu sukanya cewek gemes imut yang lemah lembut kayak dia."

"Kamu ngomong apa sih by? Jangan ngaco deh kamu."

"Aku ngaco? Yang mabuknya pangku-pangkuan sama cewek lain kan kamu? Kamu yang ngaco Sana!"

Sana tersentak kaget. Emosi Tzuyu saat ini benar-benar diluar kendali.

"Kita break ya, aku harap kamu ngerti perasaan aku San."

"S-sampe kapan kita break sayang?" tanya Sana sambil mati-matian menahan tangisnya.

"Sampe kamu sadar kelakuan kamu selama ini kayak gimana, dan sampe kamu bisa lebih bisa menghargai pasangan kamu."

"Ta—."

Sebelum Sana sempat ngomong, Tzuyu memotong kata-katanya.

"Aku gak ngelarang kamu buat minum-minum, apalagi sama member. Aku cuma gak suka kamu kalo tipsy malah centil kemana-mana, sedangkan disitu ada aku. Masa aku sampe pindah tempat kamu gak sadar sih gimana keselnya aku?"

Sana hanya bisa diam. Dia beneran gak sadar, karna waktu itu dipikirannya hanya ada Dahyun.

Karna hari itu dia gemas dengan Dahyun yang jadi satu-satunya orang paling sadar di TTT episode itu.

"Tapi jangan pernah tinggalin aku ya Tzu? Janji?"

Tzuyu menghela nafasnya kasar, dia paling gak bisa liat Sana yang mulai sedih kayak gini. Apalagi dia sendirilah penyebab Sana jadi sedih.

"Kita sama-sama perbaiki diri dulu ya. Kalo kamu udah yakin, udah siap buat jadi yang lebih baik buat aku. Aku janji bisa terima kamu lagi... aku pamit pulang ya."

Sana semakin menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Jangan nangis, mending kamu renungin. Aku selalu sayang kamu Sana, tapi kalo kamu kayak gitu terus aku juga yang capek."

"No! Gak boleh capek sama aku! Jangan pernah capek sama aku Tzu."

Tangis Sana akhirnya pecah.

"Aku pamit ya."

Sana gak berani nahan kepergian Tzuyu. Sebagai gantinya, air matanya mulai membanjiri pipinya. Isak tangis pilunya mulai menggema di ruangan itu.

Disatu sisi, Tzuyu yang baru keluar dari unit apartment Sana juga gak kalah hancurnya.

"Dada gue sakit bangettt. Nyesek."

"Apa jatuh cinta sama Minatozaki Sana akan salalu se sakit ini ya?"

"Tapi dia juga gak pernah belajar dari kesalahan."

"Siapa suruh maboknya jelek."

I Just Wanna Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang