Asing
😣🙄
....
....
"Jihyo sama Tzuyu mau kemana tuh?" ucap Momo sambil asik mainin ponselnya, dia lupa kalo disana ada seseorang yang mati-matian manahan rasa penasarannya.
"Di grup emang gak ada ngomong apa-apa gitu?" tanya Mina.
"Gak ada waktu scroll chatan di grup, mereka gosip banyak banget, heran gue."
"Iya juga sih, gue terakhir buka grup aja pas kita hari pertama banget dome tour deh kayaknya."
"Lagian emang Jihyo lagi ngapain sampe kalian penasaran gitu?"
Pertanyaan dari Sana membuat Mina dan Momo saling pandang, keduanya memberikan senyum mengejek karena tau kalo sebenernya Sana juga penasaran.
"Jihyo sama Tzuyu di bandara, gak ada info apa-apa sih mereka mau kemana." Momo memberi penjelasan singkat untuk Sana yang sepertinya sedang haus informasi.
"Rambut Tzuyu lucu banget ih." pekik Mina tiba-tiba.
"Gue belum sempet slide ke kanan, lo main rebut hape gue aja Min."
"Sorry, gue penasaran. Abisan lo stuck di foto Jihyo mulu, nih liat maknae kita dengan gaya rambut yang gemesin."
Sana yang mau jual mahal akhirnya mau gak mau ikut melihat isi ponsel Momo yang sedang diambil alih Mina.
Momo geleng-geleng kepala. "Ada aja gebrakannya tuh anak, kenapa sih orang kalo sakit hati pasti lampiasin ke rambut?"
"Maksud lo Mo?"
Mina yang polos beneran gak tau apa-apa, bahkan dia gak tau kalo Sana lagi merasa tersindir.
"Tuh orang yang duduk di sofa depan lo pas lagi sakit hati juga lampiasin ke rambut, dia tiba-tiba banget minta temenin ke salon terus potong pendek."
"Oh ya pantes cocok, sama-sama suka drama, pas sakit juga sama-sama lampiasin ke rambut."gumam Mina, suara halusnya itu bahkan masih bisa terdengar oleh Sana.
"Gue denger ya Minari."
Mina nyengir, dia ngeri sendiri kalo Sana udah ngomong dengan nada yang dingin gitu.
"Udah bubar-bubarrr. Sana istirahat, disini lo yang paling banyak kegiatan individunya, Mina juga tidur jangan main game mulu."
Mina langsung menundukkan kepalanya, jarang banget Momo ngomelin mereka berdua kayak gini.
"Tumben bener dikit lo Mo."
Celetukan Sana membuat Momo merasa bangga. "Disini kan gue yang lebih tua dari kalian."
"Kita beda sebulan doang ya anjir, gue juga lebih tua dari Mina." protes Sana gak mau kalah.
"Yeayyy, makasih udah ngedukung gue jadi maknae MISAMO." Mina kegirangan, akhirnya dua orang itu mengakui kalo dirinya lebih tua.
"Sayang kalian banyak-banyak." Mina langsung menubruk tubuh Sana dan Momo yang duduk berhadapan dengannya.
*
"Ada maksud apa lo ganti gaya rambut jadi begini?" tanya Jihyo penasaran.
"Buang sial aja sih ka."
Jihyo berusaha menahan tawanya, dia tau Tzuyu bukan orang yang gampang pasrah, tapi kali ini jawaban Tzuyu terdengar seperti orang putus asa.
"Kenapa sih emang? Lo abis ketimpa sial?"
"Iya, sial mulu gue ka. Percintaan gue gak pernah mulus."
"Ya begitulah Tzu, setiap hubungan pasti ada aja ringangannya."
"Orang tua kalian ngerestuin hubungan kalian, temen-temen juga ngedukung. Kalo dua itu bukan ringangan kalian, pasti rintangannya ada di diri kalian masing-masing." lanjut Jihyo.
"Maksud lo gue sama Sana gak cocok gitu ka?"
Jihyo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Bukan gak cocok, tapi kalian sendiri yang bikin hubungan kalian penuh rintangan."
"Contohnya?" tanya Tzuyu lagi.
"Misalnya kayak Sana yang sering bikin ulah, nyosor kemana-mana, bikin lo cemburu dengan main sama Miyeon kalo lo abis hangout sama Elkie atau Shuhua. Setelahnya kalian berantem, atau kayak lo kemaren yang bales dendam ke Sana."
"Kalian sadar gak sih sebenernya kalo hubungan kalian tuh siklusnya selalu begitu?"
Tzuyu kali ini mengangguk ragu. Gak boong, dia juga sebenarnya sadar akan hal itu.
"Manis-manisan - satunya lakuin kesalahan kecil - bales dendam - berantem - baikan. Kalo di hubungan kalian, hal kayak gitu ada di Sana banget kan?"
Tzuyu mengangguk lagi.
"Tapi gue gak nyangka sih Tzu lo kemaren bisa bales kelakuan Sana, keren juga lo ciuman sekaligus dua orang."
Sadar kalo adiknya udah larut dalam pikirannya sendiri, Jihyo menepuk pundak Tzuyu.
"Jangan dipikirin, gue yakin kalian sebenernya masih saling sayang, saling cinta. Ego kalian emang tinggi, tapi jangan sampe bikin hubungan yang udah kalian bangun dari lama itu kandas gitu aja karna kalah dari ego kalian."
Tzuyu membuang nafasnya kasar. "Gue bahkan udah kayak orang asing sama Sana ka. Terakhir liat dia pas setelah fanmeet, itu terakhir kita ngobrol dan berantem besar."
"Gue denger-denger MISAMO ada jadwal tambahan di Tokyo Dome awal tahun nanti, kalo lo senggang ayo kita nonton."
"Gue gak yakin, jadwal kita selalu bentrok sama mereka... tapi okelah. Gue mau nepatin janji gue yang kemarin sempet ingkar, karena gue lebih milih pulang ke Taiwan daripada nonton Sana."
"Udah ah jangan bahas yang udah berlalu, lo harus happy Tzu. Unnie lo yang lain pasti berusaha buat ngehibur lo kalo mereka tau lo semurung ini."
Tzuyu memeluk Jihyo dengan erat, hatinya terasa lega karna akhirnya ada orang yang bisa mendengar dan mengerti dirinya.
"Thanks ka Ji, lo leader yang hebat, lo selalu bisa jadi pendengar yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Be With You
FanfictionSana harus tahan menghadapi pacarnya yang cuek dan gak peka demi kebaikan Twice *Cerita ini up kalo ada momen di Twice yang pas