First Snow

603 54 10
                                    

"Sayangggg liatt!"

"Wahhh udah resmi masuk musin dingin."

Sana mendekat, dirinya mengangkat tangan Tzuyu untuk mendekapnya. "Yuk cuddle."

Tzuyu mencubit gemas pipi Sana karena geregetan "Astaga ini baru banget turun bulir-bulir loh sayang, kalo udah banyak saljunya baru enak cuddle. Segini mah belum berasa."

Lagian apa bedanya cuddle dengan apa yang sedang mereka lakukan sekarang?

Peluk-pelukan sambil memandang keluar jendela, karena hari ini adalah turunnya salju pertama di Korea.

Sana sejak kemarin sudah menantikan hal itu, dia gak sabar untuk cepat masuk musim dingin.

"Cukup salju aja ya yang dingin, Tzuyuku gak boleh!"

Tzuyu tertawa terbahak-bahak mendengar pacarnya bilang begitu.

"Tergantung situasi dan kondisi ya sayangku."

"Itu kan wish aku yang, suka-suka aku mau bilang apa."

"Iya dehh, nurut aja aku sama kamu."

*

"Sayang aku bikinin coklat panas buat kamu."

Sana langsung kegirangan melihat Tzuyu datang membawakan dua gelas coklat panas.

Padahal ini baru hari pertama turun salju, tapi siapa sangka hal itu malah membuat Tzuyu mencair.

Sana gak mau ambil pusing, dia malah seneng pacarnya udah gak mode kulkas lagi.

"Waaah makasih, kamu selalu tau selera aku."

Mata Sana berbinar, ternyata coklat panas yang Tzuyu berikan untuknya sudah ditambah dengan toping marshmallow.

Tzuyu ikut masuk ke dalam selimut yang sedang menutupi tubuh Sana, mereka sengaja belum menyalakan pemanas ruangan karena merasa belum begitu dingin.

"Tzu, sebentar lagi kita comeback... aku... minta maaf ya kalo nantinya aku nempel ke member lain."

Tzuyu terdiam sejenak, dia tau banget maksud member lain itu siapa.

"Semoga aku bisa ya nahan cemburu kalo kamu harus fanservis sama mantan kamu itu." jawab Tzuyu sambil tersenyum.

"Kamu tau hati aku cuma buat kamu kan Tzu?"

"Aku tau sayang..." ada sedikit jeda yang Tzuyu buat, dia berfikir apakah aman untuk bilang hal ini atau enggak.

"walaupun bibir kamu udah nempel kemana-mana, aku gakpapa."

"Sayangggg, pasti kamu udah liat video itu ya?" tanya Sana panik.

Tzuyu hanya mengangguk.

"Itu sebenernya lebih kena ke dagu kok yang, kamu liat sendiri Mina gak ngehindar atau kaget ya berarti itu gak kena."

"Udah jangan panik gini ah, aku gakpapa kok selagi bukan sama Miyeon atau Dahyun."

Sana akhirnya bisa bernafas lega. "Jangan berantem dulu yaa sayang, aku masih mau begini sama kamu."

"Aku juga capek berantem terus, makanya aku mulai nerima kenyataan aja kalo pacarku yang seksi ini suka nakal."

"Kok gitu? Kamu gak cemburu?" protes Sana.

"Aku cuma cemburu kalo kamu deket Miyeon atau Dahyun. Selebihnya cemburu dikit sih, tapi gak sebanyak kalo ke mereka."

Lagi-lagi Sana merasa lega, jujur aja dia sebenarnya takut kalo rasa cinta dan sayang Tzuyu untuknya sudah habis.

Tzuyu menyesap coklat panasnya dengan pelan, dia juga mau menikmati momen no rusuh seperti ini dengan Sana.

Sana menaruh coklat panas yang sudah habis. "Taro dulu gelasnya."

"Hah? Aku kan masih minum, itu kamu lagi debus apa gimana sih kok cepet banget abisnya?" Tzuyu kaget melihat punya Sana sudah habis duluan.

"Kan udah gak terlalu panas, kamu cepetan deh taro dulu gelasnya."

Mendapat desakan dari Sana, Tzuyu hanya bisa nurut.

"Udah, terus kenap—"

Tanpa diduga, Sana langsung naik ke pangkuan Tzuyu dan merebahkan perempuan itu dengan cepat.

"Wow, cepet juga kamu ambil alihnya."

Sana tersenyum penuh kebanggaan. "Aku cuma mau tiduran diatas kamu, kangen boboan kayak gini."

Tzuyu tersenyum melihat Sana mulai memposisikan tubuh di atas tubuhnya.

Sebelah tangan Tzuyu mengusap lembut kepala Sana, sementara tangan satunya dia gunakan untuk memeluk tubuh Sana.

"Ngantuk?"

"Sedikit."

"Bobo aja sayang."

"Gak mau belum skincarean."

"Nanti aku bangunin jam 9, lumayan loh bobo beberapa jam."

"Janji ya bangunin?"

"Iya sayang, nih aku pasang alarm."

Tzuyu mengambil ponselnya, dia memasang alarm tepat di jam 9 malam. "Udah yuk bobo."

"Kamu juga?"

"Ya iyalah, emang aku bisa ngapain lagi dengan posisi kayak gini selain bobo?"

Sana terkekeh, dia tau Tzuyu nya gak akan bisa kemana-mana kalo Sana udah tidur diatasnya.

"Enak ya sekarang dada kamu lumayan empuk."

Mata Tzuyu melotot, hatinya bergetar karena ucapan Sana barusan. "Itu hinaan apa pujian?"

"Gak dua-duanya, aku cuma bilang."

"Tapi pasti maksud kamu dulu dada ak—"

Sana membungkam mulut Tzuyu dengan tangannya. "Stttt princess mau bobo."

I Just Wanna Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang