Special: Sana POV
✈️✈️✈️
....
....Tzuyu ada tepat di sampingku, awalnya aku merasa jarak diantara kami terlalu dekat.
Jadi aku bergeser sedikit ke kanan membuat kami lumayan berjarak.
Aku mendekatkan diriku ke Momo, berusaha untuk gak peduli sama sekali ke orang di sebelah kiriku.
Tapi sialnya aku sulit menahan diri untuk gak menoleh kearahnya.
Ini udah kedua kalinya aku kelepasan curi-curi pandang.
Tzuyu, perempuan cantik di sebelahku ini benar-benar dingin walaupun dia juga sempat melirikku.
Mungkin aku ketahuan karena terlalu kelihatan curi-curi pandang.
"Momoring." panggilku.
"Huh?"
"Gak jadi."
"Apa sihh gak jelas banget lo."
Aku terkekeh, mengganggu Momo sampai kesal adalah salah satu hal yang paling aku suka.
Setelah selesai mengambil foto dan video sebelum keberangkatan, kami akhirnya mulai masuk ke dalam bandara.
Tzuyu melangkah lebih dulu mengikuti langkah Chaeng, Jihyo, dan Jeong.
Aku semakin bertanya-tanya di dalam hati. "Apa dia menghindariku?"
Aku ada di barisan akhir bersama Dahyun dan Momo yang ada tepat ada di belakangku.
Hari ini kami akan terbang ke LA, penerbangannya memakan waktu sangat-sangat lama.
Ini akan jadi daftar penerbangan paling membosankan dalam sejarah hidupku.
Aku sedikit tersenyum karna berfikir akan kutuliskan di catatan harian Shasha tentang hari ini.
Tzuyu terus melangkah di depan, dia benar-benar percaya diri dan kelihatan gak peduli dengan tanggapan orang.
Pandangannya lurus ke depan dengan wajah dinginnya.
Dia hanya tersenyum saat ada reporter yang menyapa, itu juga bukan berarti setiap ada kamera dia langsung tersenyum, dia pilih-pilih.
Atau mungkin sesuai dengan moodnya.
Aku menghembuskan nafasku dengan kasar, karena lagi-lagi Tzuyu pergi duluan.
Dia menuju eskalator turun bersama manager oppa.
Aku maju sedikit karena mengincar seseorang untuk diinterogasi. "Chengg... Tzuyu ada cerita ke lo sesuatu gak?"
"Enggak tuh ka, tapi gue liat-liat emang dia jadi lebih sering diem sih ka.... semenjak hari itu, pas kalian berantem hebat. Terus abis itu cuma orang tertentu yang bisa bikin dia senyum sama ketawa."
Aku semakin merapatkan diri ke Chaeng, berusaha mendengar lebih jelas karena mulutnya tertutup masker. "Contohnya siapa?"
"Ka Ji, sama ka Nayeon sih. Gue baru liat dua itu doang, bahkan sama gue aja dia kaku. Diajak main game flat aja, biasanya ngomong kasar."

KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Be With You
FanfictionSana harus tahan menghadapi pacarnya yang cuek dan gak peka demi kebaikan Twice *Cerita ini up kalo ada momen di Twice yang pas