Chapter 2

4.4K 210 1
                                    

Setelah mendapatkan persetujuan dari ibuku, aku memutuskan untuk menjadi mahasiswa di UCL jurusan Ekonomi. Aku berkutat lagi dengan laptopku untuk mendaftarkan diriku menjadi mahasiswa di kampus itu.






**

Hari ini, hari pertama aku-mahasiswa baru UCL—datang ke kampus untuk persiapan Orientasi Siswa dan Perkenalan Kampus—OSPEKkeadaan yang ternyata bahwa aku tidak berangkat bersama Liza dan Kim karena aku bangun terlambat, dan ibuku lupa membangunkanku.

Aku tiba di UCL dan disini banyak sekali orang-orang—calon mahasiswa—yang sama sepertiku. Terlihat dari wajah mereka yang masih kebingungan dengan lingkungan di kampus ini yang sama juga seperti diriku.

Sekitar 7 menitan aku mencari Liza dan Kim karena ponsel mereka tidak aktif. Aku mengusahakan mataku untuk mencari mereka dari kerumunan orang-orang disini, sudut demi sudut aku mencari mereka tapi sampai detik ini aku tidak menemukannya. Aku seperti orang frustasi dengan diriku seorang diri dikelilingi oleh orang yang tidak aku kenali. Orang yang masuk di UCL dari sekolahku hanya sedikit dan diantara mereka aku tidak terlalu mengenalnya, aku tidak populer di sekolah—aku hanya seorang gadis biasa saja.

"Apa yang sedang kau cari?" Sapa seseorang pria berambut tembaga dengan menggunakan almamater birunya yang menutupi baju yang dikenakan.
Aku masih terus mencari dan mengabaikan orang tersebut, "hmm... aku sedang mencari temanku." gumamku tidak menatap matanya tapi masih mencari-cari Liza dan Kim karena sedaritadi aku belum menemukan mereka berdua.

"Lebih baik kamu menunggu di aula, mungkin nanti kamu akan bertemu dengan temanmu itu. Ayo mari aku antarkan." Gumamnya dengan masih menatapku dengan senyumnya di wajahnya. "Oh iya." Sahutku yang masih setengah sadar dan masih terus mencari-cari mereka.

"Perkenalkan namaku Liam Payne—aku disini sebagai panitia penyelenggara orientasi siswa ini." Gumamnya sambil mengulurkan sebelah tangannya kepadaku.

"Ohya namaku Diana Flanerry. Aku mahasiswa baru disini" sahutku sambil membalas untuk menjabat tangannya.

"Semoga kau nyaman disini ya. Ayo" gumamnya lalu pergi yang kukira dia menuju ke aula. Jadi aku membututi dibelakangnya.

Aku sekarang sudah sampai di dalam gedung yang tempatnya lumayan luas dan yang aku yakini bahwa ini adalah aula kampus ini-terlihat dari banyaknya kerumunan orang yang berada di tempat ini. Tempat ini jauh lebih banyak orang daripada tadi diluar.

Hingga akhirnya dia berhenti di tepian aula, akupun berdiri di sampingnya. Dia masih menebarkan senyumnya kepadaku dan kepada setiap orang yang dia temui—dia cowok paling ramah yang pernah aku temui.

"Terima kasih telah menunjukanku jalan menuju aula dan juga mengantarkanku juga." Gumamku dengan siratan melengkukan bibirku.

Dia masih terdiam di sampingku lalu aku mendongak ke arahnya sepertinya dia tahu maksudku. "Aku akan menunggumu disini sampai kamu bertemu dengan temanmu. Dan acaranya akan dimulai 15 menit  jadi kamu tenang saja." sahutnya sambil melirik ke arah jam tangannya.

"Tidak apa-apa. Aku akan mencari temanku. Aku akan merepotkanmu" kataku sambil mulai mencari lagi.

"Tidak apa-apa. Dan hmm—aku daritadi lihat ada seseorang yang melambaikan tangannya ke arah kita. Apa itu dia temanmu?" Sahut Liam yang menunjukan jarinya menuju ke arah orang tersebut hingga ku yakini bahwa itu Kim dan disebelahnya Liza.

Aku melihat ke arah yang Liam tunjukan padaku. "Ya benar. Itu dia temanku. Terima kasih telah menemaniku untuk mencari temanku. Aku pergi dulu ya. Da-ah" sapaku sambil melambaikan tangan ke arahnya dan berjalan menuju Liza dan Kim.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang