Kamu pulang jam berapa?
Akhirnya aku mendapatkan pesan darinya. Sudah siang ini Harry tidak sama sekali memberikanku kabar tentang dirinya. Aku ragu kalau aku yang menghubunginya karena katanya dia akhir-akhir ini sedang sibuk dengan tugas kampusnya jadi aku lebih memilih untuk menunggu Harry yang menghubungiku.
Aku pulang 15 menit lagi.
Kataku ketika selesai melihat jam yang ada di layar ponselku yang tersisa 15 menit lagi pelajaran ekonomi akan berakhir. Aku sudah sering sekali melihat layar ponselku menunggu jawabannya karena Harry belum juga membalas pesanku jadi aku menjadi tidak fokus pada pelajaran ekonomi kali ini.
Sampai akhirnya selesai pelajaran ekonomi Harry sama sekali tidak membalas pesanku juga dan aku sedikit kesal dengan tingkahnya yang sekarang dingin terhadapku. Aku menyesal telah pernah mengabaikannya karena alasanku sedang bersama sahabatku-Liza dan Kim-mungkin ini penyebabnya.
Aku berjalan dengan malasnya keluar kelasku tapi tiba-tiba ketika aku sudah sampai di depan pintu kelas ada orang yang langsung menarik tanganku dan membawaku pergi dari sini dengan tempo yang cepat. Aku kaget dan kemudian aku mendongak ke arah siapa yang membawaku pergi dan aku melihat Harry. Ada apa dengannya? Mengapa sikapnya sangat dingin dan semakin menyebalkan kepadaku?
"Harry!!" Ucapku lesuh. "Kita mau kemana?"
"Nanti juga kamu akan tahu." Katanya dingin. Oke bagus dia kembali menjadi Harry yang dulu-sangat dingin.
Aku mengikuti langkahnya yang begitu cepat. Untungnya aku menggunakan flatshoes jadi kakiku tidak akan lelah dan lecet seperti aku memakai High Heels karena harus menyeimbangkan jalan Harry yang agak cepat. Dia berjalan menuju ke belakang kampus dan akhirnya kita sampai di taman.
Sampai akhirnya dia melepaskan genggaman tanganku dan dia duduk di bangku putih panjang yang ada di taman. Aku sudah lama sekali tidak pernah kesini semenjak kami sudah berpacaran dan disini banyak sekali kenangan yang telah terlukis dengan dirinya dan sahabatku. Ah aku sangat merindukan momen berada disini.
"Kamu sedang berfikir apa? Ayo duduk." Katanya memecahkan lamunanku dan menuruti perintahnya untuk duduk sambil memutarkan bola mataku kesal dengan tingkahnya yang suka memerintah.
Aku duduk di pojokan bangku-terlihat seperti berjauhan dengan Harry karena Harry yang juga duduk di pojokan sisi bangku karena bangkunya juga cukup panjang. "Kamu kenapa duduk di sana?" Katanya sambil dia bergeser mendekat ke sebelahku.
"Tidak. Aku sedang ingin duduk di pojokan saja dan bersender di bangku." Lalu aku melihat Harry seperti sedang berfikir tentang ucapanku tadi. Apa aku salah berkata seperti itu?
"Bersender lah di pundakku kalau kamu lelah." Katanya lalu menepukan pundaknya ke arahku tapi aku diam dengan menatapnya binggung. Aku ingin mengatakan sesuatu tetapi dengan cepatnya Harry membawa kepalaku untuk menyender ke pundaknya dan mengelus kepala dan memainkan rambutku.
"Kamu tahu. Aku sangat merindukanmu." Katanya dengan datar memandang ke arah depan yang melihat mahasiswa sedang berlalu lalang. Aku diam dan merasa nyaman berada di dekat Harry seperti ini dan aku bahagia Harry tidak berubah menjadi Harry yang dingin.
"Happy birthday Diana." Seru suara orang yang lebih dari satu di belakang diriku dan Harry. Dengan kagetnya aku menegakkan kepalaku dari pundaknya Harry dan melihat ke belakang.
"Astaga." Kataku yang langsung terucap ketika melihat Liza, Kim, Louis, Niall, Zayn, Jenny dan Chloe. Liza dan Kim membawa kue ulang tahun yang berbentuk pingguin yang menggemaskan itu, mereka semua mendekat ke arahku. Aku melirik Harry sedikit lalu Harry membalasnya dengan senyumannya yang manis dan hangat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartstrings |h.s|
Fanfiction"mendengar suaramu membuatku jatuh cinta kepadamu dan hatiku terketuk-ketuk. aku rasa aku jatuh cinta padamu" - Diana Flanerry "Maafkan aku karena terlalu memperdulikanmu terlalu berlebihan. Aku berusaha mencoba melindungimu dari bahaya yang mungkin...