Chapter 24

1.8K 129 5
                                    

Pria itu adalah Liam.

"Hai." Sapanya akupun menyapanya balik dengan lambaian tanganku kepadanya.

"Kamu mau kemana?" Kini dia mulai bertanya setelah dia melihatku membawa buku.

"Mau ke Cafe. Kamu mau latihan band?" Terangku dan balik bertanya dengan menerka-nerka.

"Tidak. Aku ingin menemui Sophia sedang menungguku di taman." Katanya lalu terjadi kekakuan antara kami.

Aku akui sejak liburan musim panas kemarin aku dan Liam sudah jarang bersama maksudku tidak seperti dulu lagi. Biasanya dia terkadang mengantarkanku ke rumah kalau sudah larut malam di saat kami selesai latihan dance dan band. Tapi itu dulu sebelum Harry menjadi pacarku. Sekarang Harry secara rutin menjemput dan mengantarkanku pulang. Dan ada suatu kejadian yang membuatku ingin tertawa dibuatnya. Ketika Niall dan aku dekat dan Niall belum tahu kalau aku dan Harry sudah jadian tiba-tiba Harry menegur Niall untuk tidak terlalu dekat denganku karena sekarang aku sudah menjadi kepemilikannya Harry. Kata-katanya Harry sangat lucu sekali saat Niall menanyakan tentang aku dan Harry serta larangan Harry ketika dia bersamaku. Liam juga seperti apa yang Niall rasakan. Makanya saat kami bertemu di saat momen seperti ini sangat cangguh rasanya.

"Kamu mau bertemu dengan Harry?" Introgasinya.

"Tidak. Harry sedang ada kelas jadi aku akan bersama temanku." Terangku mengkoreksinya. Aku melihat jam di tanganku kalau aku sadar sedaritadi sudah cukup lama waktu yang dibuang. "Aku duluan ya, Liam. Sampaikan salamku pada Sophia." Kataku lalu melambaikan tangan ke arahnya dan pergi meninggalkannya setelah dia menjawab lambaian tanganku.

Aku pergi ke Cafe dan sudah melihat Liza sedang duduk sambil memainkan sedotan dan mengaduk-aduk minumannya. Aku menghampirinya dan dia juga menyadari kehadiranku. "Kamu kemana saja? Aku sudah menunggu kalian berdua sedaritadi. Lihat sekarang minumanku sudah tidak berbentuk lagi karena aku mengaduknya." Katanya menggerutu masih sambil menggaduk minumannya dan meminumnya.

"Siapa suruh kamu menggaduk minumanmu? Aku tadi bertemu dengan Liam dulu. Kim dimana?" Kataku sambil mengambil minumannya Liza dan aku meminumnya.

"Entahlah aku sedaritadi menunggu kalian. Kamu bertemu Liam? Aku merasa aneh denganmu. Semenjak kamu berpacaran dengan Harry, kamu jarang mengobrol dan bercanda dengan Liam dan Niall terutama Niall karena kalian hobinya bercanda dan tertawa, bukan? Dan setiap kali Harry latihan dengan kita kamu jarang sekali datang dan sekalinya kamu datang kamu selalu bersama Harry dan menempel melulu." Katanya sambil berdesis.

"Hey memangnya mengapa? Kamu tidak suka?" Kataku bercanda.

"Tidak. Tapi aku merasa heran saja bahkan kita sudah jarang kumpul bersama kalau bukan seperti sekarang Harry sedang ada kelas." Katanya masih terus memohok Harry. Entahlah tapi ucapan Liza benar akan hal itu.

"Kamu kan tahu kalau aku dilarang untuk menari karena aku masih cidera kaki, bukan?"

"Tapi apa benar gosip yang mengatakan kalau Harry melarang kamu dekat dengan Liam dan Niall serta teman bandnya?" Katanya Liza yang mendekatkan wajahnya ke arahku dan bergidik.

"Dia tidak melarangku juga sih. Hanya saja dia tidak ingin aku terus menerus di pojokan oleh mahasiswa disini dengan kabar yang dulu mengatakan kalau aku gadis yang murahan karena dekat dengan Niall dan Liam. Dan dia juga sekarang sudah tidak dekat dengan Sophia lagi karena dia ingin hubungan kita baik-baik saja." Kataku.

"Tapi aku merasakan aneh dengan Harry. Dia seakan menganggapmu miliknya seutuhnya dan tidak ada yang boleh menyentuhmu walaupun hanya tidak sengaja. Seperti sekarang kita sudah jarang bermain bersama lagi karena kamu selalu memberi alasan kalau kamu sedang bersama Harry. Kamu juga punya kesempatan bermain kalau dia sedang ada job dan itupun terkadang kamu menontonnya, bukan?" Kata Liza yang terus memojokkanku.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang