Chapter 16

1.7K 138 8
                                    

Hari ini aku membereskan pakaianku, mengemasnya ke dalam tas. Untungnya aku tidak berlama di rumah sakit, jadi pakaian yang ada hanya sedikit. Tadinya 3 hari dari rumah sakit aku akan segera pulang karena keadaanku sudah membaik tapi setelah kejadian aku terjatuh dari tempat tidur yang mana dalam keadaan aku memeluk Harry memberikan dampak pada kakiku yang semakin parah yang mana membuat dokter menyarankanku untuk tetap disini sampai hari jumat yang artinya adalah 5 hari aku menetap di rumah sakit.

"Ayo, bu" kataku yang sudah menyiapkan tasku sambil aku duduk di kursi roda untuk sementara ini. Ibu menatapku sebentar lalu mendekat ke arahku yang sedang bersiap jalan.

"Tunggu" katanya yang aku balas dengan ekspresi wajah menanyakannya. "Harry akan datang sehabis latihan dengan bandnya. Dia bilang padaku akan datang 5 menit lagi" katanya yang mana sambil melirik ke arah jam dinding di kamar.

"Ibu memintanya?" Tanyaku dengan menggerutu. Aku merasa tidak enak dengan Harry, aku tahu betul sifat Harry seperti apa. Dia tidak akan mau melakukan itu kalau bukan di suruh orang tuanya atau kemauannya. Dia pernah bilang padaku untuk melupakannya dan dia bilang kalau dia tidak menyukaiku serta menyuruhku melupakannya. Kejadian itu sangat melukai hatiku sampai sekarang.

Aku berdiam diri duduk manis di kursi rodaku menunggu kedatangannya yang ibu perintah sambil memainkan permainan di ponselku sedangkan ibu duduk di sofa.

Pintu kamar terbuka dan datanglah seorang pria berambut ikal dengan hijau matanya yang berseri. Dia mendekat ke arahku. "Ayo kita berangkat." Kata ibu yang setelah melihat kedatangannya.

Ibu membawa tasku sedangkan Harry mendorongkan kursi rodaku menuju ke bawah menuruni lift rumah sakit. Sampai akhirnya menuju parkiran ke Mobil yang Harry parkir. Kali ini dia membawa mobil Range Rover. Kufikir itu adalah mobilnya karena terlihat seperti baru dibeli.

"Harry. Aku minta maaf merepotkanmu tapi aku juga membawa mobil jadi tidak mungkin aku meninggalkan mobilku sendirian disini jadi aku menitipkan putriku kepadamu ya." Katanya setelah dia meletakkan tasku ke dalam mobilnya Harry dan memgedipkan matanya kepadaku. Apa maksudnya?

"Ibu kalau ibu membawa mobil mengapa ibu memintanya datang?" Kataku ketus setelah tahu Ibu bawa mobilnya.

Tertawa sedikit, "maaf tapi Anne yang menyuruh Harry datang untuk menjemputmu, Di. Hitung-hitung sebagai kencan pertama kalian." Jawabnya dengan senyuman yang kegirangan.

"Yasudah aku pergi dulu ya" kata ibuku sambil pergi menuju mobilnya, Harry hanya berdiam diri saja tanpa memotong pembicaraan kami atau membantahnya dan sekali dia tersenyum ramah kepada ibuku.

"Ayo." Katanya yang mana meninggalkanku sendirian yang masih duduk di kursi roda.

"Harry" yang di panggilpun menengok. "Aku tidak bisa berdiri." Kataku merengek

Dia mengguratkan alisnya, "lalu?" Jawabnya sesederhana itu. "Aku tidak bisa masuk ke dalam mobilmu" kataku kesal.

Dia mendekat ke arahku lalu mencoba menarik tanganku tapi aku menghindarinya. "Apa yang kamu lakukan?" Kataku binggung.

Dia mengambil nafas dalam-dalam dan kemudian mengeluarkannya, "katamu kamu tidak bisa berjalan masuk ke dalam mobilku, bukan? Jadi sini aku bantu." Katanya yang membuatku diam seribu bahasa. Dia membukakan kursi penumpang lalu mengangkat tubuhku ke dalam mobilnya dan melipat kursi rodaku, meletakkannya ke belakang. Kemudian dia memasuki kursi pengemudi. Sempat aku mendengar dia menggerutu karena badanku yang berat tapi aku tidak menggubrisnya lantaran memang selama di rumah sakit porsi makanku yang sangat banyak di banding hari biasanya.






**

Sudah 4 hari Harry mengantarku ke kampus. Banyak sekali gadis-gadis yang menyukainya membuat sebuah ancaman kepadaku, seperti menaruh fotoku yang tercabik-cabik di lokerku tapi Harry membuangnya di tempat sampah, menatap dengan tatapan sadis ketika aku dan Harry berjalan ke dalam kampus.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang