Chapter 17

1.9K 154 8
                                    

Aku terbangun dengan merasakan tangan hangat merapatkannya dengan tanganku. Mencari-cari siapa tangan itu yang sangat hangat nan lembut itu. Terasa nyaman dan aman.

Aku menyadari itu kalau tangan hangat yang memegang tanganku erat masalah tangan Ibu yang hangat dengan cintanya yang mendalam. Aku melihatnya tertidur di bangku samping tempat tidurku. Tidurnya sangat nyenyak aku tidak ingin mengganggunya, tapi nyatanya dia terbangun oleh gerakanku dengan masih memegang tanganku dengan lembut.

"Kamu sudah bangun?" Tanyanya yang mencoba membukanya matanya. Aku menganggukan kepalaku.

"Kamu seharusnya ke rumah sakit. Ibu ngga mau kamu kenapa-napa, untungnya Harry membawaku segera ke rumah dan menjagamu sampai Ibu pulang. Kamu kenapa tidak mau ke rumah sakit sayang?" Tanyanya yang mengelus kepalaku dengan lembut. Jadi Harry yang membawaku ke rumah dan menjagamu. Setidaknya aku harus berterima kasih dengannya.

"Ibu, aku tidak apa-apa. Dan juga besok ada pensi di kampusku. Aku dipilih menjadi penari latar. Rasanya tidak enak kalau aku meninggalkannya. Kakiku juga sudah sembuhan, kok" kataku memastikan dengan tersenyum dan menahan kakiku yang nyatanya masih sangat sakit. Ibuku tersenyum kecil dengan kekhawatiran menyelimuti wajahnya. Aku tahu dia sayang denganku, tapi aku merasa tidak profesional kalau meninggalkannya.

"Kamu juga terus berkata seperti itu kepada Harry dan Ibu semalam, tapi Harry bilang ke Ibu akan ada penggantinya jadi kamu tidak usah khawatir dengan hal itu yang harusnya kamu khawatirkan adalah kesehatanmu." Katanya dengan mencium pipiku dengan lembut. Kasih sayang ibuku sangat tak bisa terbalaskan dan tidak terhitung. Aku sangat menyayangi ibuku, sangat. Jadi aku mematuhi perintahnya untuk tidak ikutan di acara pensi kampusku.

"Bu, tapi aku ingin melihat pentas seninya, bu." Mintaku dengan nada merengek seperti anak kecil yang meminta gulali kepada ibunya.

Sambil tersenyum. "Kamu tenang saja, besok Harry akan mengantarmu kesana. Ibu dan Anne akan menyusul setelah urusannya selesai. Harry juga sudah menyiapkan tempat yang pas agar kamu bisa melihat mereka. Dia memang anak yang baik. Kamu tidak boleh menyia-nyiakannya, Di." Katanya dengan terus memuji Harry.








**






Aku berada di mobilnya Harry di pagi buta karena dia mau latihan sebelum tampil. Tadinya dia tidak mau ikut latihan karena dia nggak mungkin mengajakku ke kampus pagi-pagi, untungnya Kim memberitahukan aku tentang latihannya jadi aku bisa memaksanya. Dan dia tidak menolaknya.

Di mobil Harry menurunkan jok mobilnya agar keadaan tiduran agar aku bisa tertidur. Jadi aku menuruti apa katanya-selama perjalanan aku hanya tertidur. Sampai akhirnya tiba aku masih tertidur dan Harry dengan sabarnya membangunkanku.

Dia mendorong kursi rodaku menuju ke ruangan tari karena ruangan yang biasanya mereka pakai tidak bisa di pakai karena nanti akan dipakai. Mereka berlatih sangat bagus walaupun menghilangkan bagianku dan tidak menggangikannya dengan siapapun-termaksud pada Cassie lagi. Sungguh mereka sangat bahagia latihannya apalagi dengan Niall yang bermain gitar dengan sangat bersemangat dan tak pernah berhenti tersenyum kepadaku-akupun membalasnya.

Sampai pada pensi akan dimulai Harry membawaku ke kursi penonton yang paling depan agar aku bisa melihat mereka semua dan juga Harry menemaniku padahal teman-temannya dan teman-temannya sedang berada di backstage.

"Harry sebentar lagi bandmu akan tampil lebih baik kamu kesana. Aku tidak apa-apa disini. Lagipula aku juga duduk jadi aku tidak mungkin sakit." Kataku dengan memohon untuk pergi dariku.

Dia mengerutkan alisnya kepadaku dan duduk sejajar denganku, "kamu sangat ceroboh, sangat. Perlu aku sebutkan kecerobohanmu?" Katanya dengan tersenyum menyindir dan aku hanya membalasnya dengan cemberut kepadanya dan membiarkan dia disini menjagaku sementara teman-temannya berada di belakang panggung.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang