Chapter 12

2.1K 146 3
                                    

Aku begitu kaget ketika keluar dari mobilnya karena melihat ibuku dan tante Anne yang keluar dari rumahku dan menuju ke arah kami.

"Kamu sudah pulang?" Kata tante Anne

"Iya aku sudah pulang. Maaf merepotkan anakmu" lalu tiba-tiba dia tertawa diikuti oleh ibuku. "Tidak apa-apa malah kami sangat senang sekali kalian bisa kencan. Yasudah ya aku pulang dulu. Bye"

Tante Anne tiba-tiba menciumku sebelum pergi ke mobilnya Harry. Aku membalasnya dengan senyuman.

Ibu dan aku menunggu mobilnya Harry melaju menghilang dari sekitaran rumahku. Hingga mobilnya sudah tidak terlihat lagi aku kembali ke dalam rumah dan langsung menuju ke kemarku dengan memopong high heelsku dan berjalan dengan sedikit pincang karena kakiku dua-duanya lecet.

Aku bergegas ke kamar mandi setelah sampai di kamarku, bergegas mandi dengan segera dan membersihkan tubuhku. Dan aku baru ingat jasnya Harry masih menyelimuti tubuhku ketika aku ingin melepaskan pakaianku. Aku melepaskan jasnya lalu entah apa yang aku lakukan aku menciumi jasnya. Wanginya begitu harum. Lebih baik aku mencucinya dan besok mengembalikannya ke dia.







Aku terbangun jam 8 pagi. Ibu sudah menyuruhku untuk berangkat pagi padahal kelasku akan dimulai jam 11. Jadi aku berlama-lama mandi tapi ibu selalu meneriakanku untuk segera turun untuk sarapan sekarang.

Setelah mandi aku menyiapkan tasku untuk ke kampus. Membawa barang-barang yang diperlukan ke kampus. Selesai aku berhias diri hanya dengan polesan bedak dan menambahkan lipbalm ke dalam bibirku. Aku bersiap untuk ke bawah dan mengambil jas Harry yang aku keringkan di mesin cuci. Aku juga sekalian ingin menyetrika pakaiannya agar rapih jadi aku bergegas menuruni anak tangga dan melewati dapur ke belakang. Tapi aku begitu kaget melihat Ibu duduk dengan seseorang. Ya itu Harry. Ada apa dia disini?

Aku memperlambat jalanku dan meyakinkan kalau orang yang sedang berbicara dengan Harry hingga akhirnya ibu sadar akan kehadiranku yang semakin mendekat ke arahnya.

"Di, ayo kemari kita sarapan bersama."

Harry kemudian menengok ke arahku dan memperhatikanku yang sudah bersiap. Aku memberhentikan jalanku sebentar, "aku harus menyetrika pakaian dulu, bu" gumamku lalu melewati mereka dan menuju ke belakang rumah.

"Harry akan terlambat kalau kamu terlalu lama" gumamnya. Lalu di belakang rumah aku berteriak, "yasudah, Harry jalan duluan saja, bu" kataku sambil mengambil pakaian Harry yang sudah kering.

Aku menyetrika pakaiannya, menambahkan pewangi ke jasnya dengan wangi violet. Berharap dia tidak kecewa atau tidak mengkritikku lagi. Itu sangat menyakitkan. Setelah selesai aku menaruh jasnya ke dalam plastik putih dan meletakkannya ke dalam tas kecil. Dan aku bergegas pergi ke meja makan.

Aku melihat Harry dan Ibu sedang asyik menyantap sarapannya dan aku duduk di sebelah Ibu menggambil satu helai roti dan meletakkan selai strawberry di atas roti.

Aku hanya memakan roti 1 karena aku sudah kenyang, semalam sehabis mencuci jas Harry aku memakan makanan yang ada di kulkas. Aku berpamitan kepada Ibu karena katanya Harry sudah datang jam 8 pagi tadi dan dia punya kelas jam setengah sebelas yang berarti 30 menit lagi kelasnya dimulai. Aku keluar dari rumah dan melihat motor Satria yang terparkir di depan rumahku—pasti itu motor Harry. Dan benar saja itu motornya. Yang kemarin malam itu sebenarnya mobilnya Momnya.

Aku duduk di belakang Harry, dia tidak banyak bicara sedaritadi—ralat dia tidak bicara sama sekali. Hingga di tengah perjalananpun dia tidak pernah mengajakku mengobrol sampai aku tertidur karena aku begitu mengantuk sekali, aku memeluknya dan aku mulai bermimpi.

Aku bermimpi bertemu panggeran yang tampan di dalam sebuah istana yang seperti di dongeng. Aku terbangun ketika banyak sekali suara orang-orang dan aku menyadari kalau aku sudah sampai di kampus. Aku langsung membuka mataku dan melihat orang-orang sedang melihat ke arah kami—ralat maksudnya ke arahku. Aku langsung membuka mataku dengan lebar dan melihat Harry yang melihatku juga dan menyuruhku untuk turun dengan isyaratnya yang pasti akan mengintimidasiku. Jadi aku turun dari motornya membawa tas kecil yang berisi jasnya serta Tasku. Tanpa berfikir panjang aku menggunakan tas kecil itu untuk menutupi wajahku. Betapa malunya aku sekarang.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang