Chapter 1

11K 281 2
                                    

"Jadi bagaimana kelanjutannya, guys? Kalian ingin melanjutkannya di kampus mana?" Tanya gadis berambut panjang berwarna pirang yang berada di hadapanku-Liza-sahabatku.

"Mungkin aku akan kuliah di University college of London. Karena orang tuaku yang menginginkan aku untuk mencari kuliah terdekat" balas gadis berambut panjang brunette di sebelahku-Kimberly.

"Kalau kamu bagaimana, Di?

"Hmm... Kalau aku mungkin akan mengambil University college of London karena aku mendapat undangan dari salah satu jurusan di kampus itu" terangku pada mereka

"Wow. Kamu serius? Selamat!! Sepertinya aku juga tertarik untuk melanjutkan belajarku di UCL." Kata Liza di hadapanku

Jadi, setelah lama berbincang kami bertiga memutuskan untuk kuliah di University college London . Kami akan bersama-sama lagi. Dan pembicaraan kami terpotong karena pelayan datang membawa pesanan yang kami pesan.

Aku, Liza, dan Kimberly berada di kantin sekolah kami-well, inilah tujuan terakhir kami karena disini kami banyak meluangkan waktu bersama.

Bayangkan saja kami bertiga sudah bersahabat sejak 5 tahun karena kami selalu berada di kelas yang sama setiap tahun, hanya saja 2 tahun terakhir kami berbeda kelas. Kami terpisah tapi tetap kami masih bersahabat.

Aku duduk di dekat jendela kedua dari pojok karena yang tersisa hanya bangku ini dan bangku pojok, tapi aku tidak begitu mempedulikan itu sampai aku mendengar hentakan kaki sekelompok orang yang menuju meja kosong yang terletak di pojok disebelah meja kami.

Well-dia adalah sekelompok pria yang membentuk sebuah band di sekolah kami-White Eskimo-banyak gadis yang tergila-gila oleh ketampanan mereka. Dan aku akui itu.

"Aku rasa kita tidak bisa melanjutkan band kita karena well, kalian tahu bagaimana ayahku yang akan dipindahkan ke Belanda karena kantornya ada cabang disana dan ayahku ditugaskan sebagai kepala cabang di Belanda" interupsi seorang pria yang duduk dibelakangku.

"Walaupun kita sudah tidak band lagi tapi kita masih tetap berteman kan? Nick jangan lupa selalu mengabari kami ya"

"Pasti Will Sweeny. Kau orang pertama yang akan kuberitahu kalau aku sudah tiba di Amsterdam." Interupsinya "yasudah ayo kita pesan makanan kita. Habis itu bagaimana kalau untuk yang terakhir kalinya kita ngeband?"

Well percakapan mereka itu tadi sangat membosankan, bukan? Jadi aku lebih baik tidak mendengarnya sama sekali-bukan berarti kalau aku baru saja menguping tapi aku tidak sengaja mendengarnya karena suara mereka yang terlalu nyaring hingga terdengar di telingaku-mungkin juga terdengar di bangku yang lainnya.

Selama makan kami tidak terlalu banyak berbicara sampai makanan kami selesai. "Bagaimana kalau habis ini kita ke rumah Diana? Bagaimana apa kamu bersedia menyediakan rumahmu untuk kami hancurkan?" Gumam Liza sambil menaikan alisnya.

Aku menganggukan kepala dua kali lalu kami pergi meninggalkan kantin dan menuju ke rumahku.

Ku fikir dugaan Liza betul karena rumahku sepi-mungkin ibuku sedang bekerja-. Tanpa aba-aba dariku mereka berdua menuju lantai 2 dan setidaknya kudengar suara bantingan pintu yang berasal dari kamarku.

Aku memutar mataku melihat tingkah mereka-maksudku Liza-mereka sudah menganggap rumahku seperti rumahnya sendiri begitupun sebaliknya.

Aku mengambil snack dan beberapa coke yang ada di kulkas. Aku rasa kita akan merayakan pesta besar-besaran disini mungkin sampai besok mengingat mereka berdua sudah memberi tahu kedua orang tuanya. Setelah ku rasa makanannya sudah terlalu banyak aku berjalan dengan susah payah menaiki tangga.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang