"Kamu serius sudah putus dengan Louis?" Pekik Liza dengan begitu kagetnya dan aku juga kaget mendengar berita tentang putusnya hubungan Kim dan Louis.
Kim menghela napas dengan putus asanya. Lalu menganggukan kepalanya dengan lesuh. "Iya. Aku sudah putuskan hubunganku dengannya kemarin karena memang diantara kita sudah tidak bisa menemukan titik temu dari permasalahan ini." Ucapnya sambil menghempaskan tubuhnya ke ranjangnya. "Terima kasih telah menemani kesedihanku." Gumamnya lagi dengan lirih.
"Tapi kamu sudah bertemu lagi dengan Briana?" Tanyaku yang mana membuat Kim menganggukan kepalanya. "Lalu apa katanya?"
"Dia bilang kalau Louis masih tetap untuk memilihku maka memang pertunangannya dibatalkan dan juga kontrak perjanjian relasi hubungan antara orang tuanya dengan orang tua Louis juga batal jadi perusahaan Orang tuanya Louis bangkrut. Aku tidak bisa berbuat banyak lagi karena memang seperti itu adanya dan ditambah lagi perusahaan Orang tuaku juga bisa berdiri karena bantuan perusahaan Orang tuanya Briana." Gumamnya secara tidak semangat dan aku juga begitu kaget dengan kenyataan seperti itu. Ternyata Briana berasal dari keluarga yang kaya pantas saja dia bisa sewenang-wenang dengan keluarganya Louis.
"Aku bisa merasakan bagaimana menjadi dirimu, Kim. Yang sabar ya. Aku harap keputusanmu itu yang terbaik dan kamu bisa melanjutkan hidupmu yang baru dengan yang lain." Aku sedikit menyemagatinya yang mana membuatnya tersenyum kecil walaupun pada nyatanya dia tetap sedih.
"Aku harap juga begitu." Katanya frustasi lalu mengambil ponselnya yang di laci samping tempat tidurnya. Dia membuka galerinya dan aku melihat dia membuka fotonya dengan Louis.
"Apa yang akan kamu lakukan?" Gumam Liza yang berfikir sama denganku.
"Aku hanya ingin menghapus fotonya saja. Kau tahu? Ini sangat memabukkan ketika aku melihat foto diriku dengannya. Aku jadi merindukannya." Katanya lalu menekan tombol hapus dari layar ponselnya dan dengan sekejap foto itu menghilang. Dia melakukan hal yang serupa juga dengan foto yang lainnya sementara aku dan Liza hanya mengangkat bahu tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabat kami ini.
**
Aku memasuki mobil Harry setelah aku selesai bermain di rumah Kim. Tadinya aku masih mau berlama di rumahnya mungkin aku akan menginap seperti Liza tapi Harry terlalu mencemaskanku berlebihan. Jadi dia mau menjemputku di rumah Kim walaupun sekarang sudah jam 12 malam.
"Sudah puas bermainnya kah?" Katanya bertanya dengan sarkastik. Oke bagus sekarang dia sedang ada dalam kondisi yang tidak baik. Aku harus sabar menghadapinya.
"Iya. Makasih karena kamu mau menjemputku walaupun sekarang sudah tengah malam." Kataku dengan memberikan senyum bahagia dengannya lalu kulihat dia berbalik tersenyum kepadaku walaupun terlihat seperti ditahan.
"Sama-sama. Kamu mau menginap dirumahku? Ibumu sedang bekerja di luar negeri dan dia hari ini tidak pulang kan?" Katanya. Sejenak aku menggerutukan diriku kesal dengan tingkahnya. Bagaimana tidak bukan kalau dia sendiri sangat kesal kalau aku menginap di rumah Kim tapi nyatanya kamu ingin aku menginap di rumahmu. Bilang saja dengan jelas kalau kamu ingin aku menginap di rumahmu.
"Hmm..." Kataku seolah sedang berfikir.
"Kamu jangan khawatir. Aku sudah bilang dengan Gemma untuk berbagi kamar kalau kamu mau menginap di rumah dan dia bilang dengan senang hati. Kalaupun kamu memang tidak suka tidur berdua, kamu tidur di kamar tamu yang sudah lama tidak terpakai mungkin sedikit kotor atau tidur di kamarku nanti aku akan tidur di sofa." Tawarnya yang mana membuatku termenung dengannya. Astaga Harry kamu sangat baik sekali! Aku binggung ingin menerima ajakanmu atau tidak karena aku ingin sendiri di rumah.
"Oke aku akan menginap di rumahku. Aku tidak keberatan kalau harus sekamar dengan Gemma daripada kamu harus tidur di sofa." Terangku. Walaupun nyatanya aku sedang ingin tidur di rumahku tapi aku merasa tidak enak hati dengan tawaran Harry itu. Ah dia sungguh sangat menawan. Beruntung aku sangat mencintainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartstrings |h.s|
Fanfiction"mendengar suaramu membuatku jatuh cinta kepadamu dan hatiku terketuk-ketuk. aku rasa aku jatuh cinta padamu" - Diana Flanerry "Maafkan aku karena terlalu memperdulikanmu terlalu berlebihan. Aku berusaha mencoba melindungimu dari bahaya yang mungkin...