Chapter 20

2K 139 3
                                    

"Maaf kalau kalian menunggu terlalu lama." Kata Sophia setelah keluar dari mobil yang terparkir di halaman depan rumahku sambil berjalan ke arah kami semua dengan tersenyum membawa barangnya sedangkan Liam mengambil barangnya di bagasi mobilnya.

"Ya tidak apa-apa." Kataku dengan balik membalas senyumnya sedangkan Liza hanya cemberut melihat kehadirannya yang sangat lama dan Kim yang tersenyum terpaksa seperti menahan amarahnya karena dia juga sedang dalam masalah dengan Louis.

"Kamu mengganti mobil lagi?" Kataku sambil melihat mobilnya yang terparkir di luar halaman rumahku.

"Iya. Yang kemarin itu aku membawa Mobil daddyku."

"Sophia, sini barang-barangmu." Kata Liam sambil membawanya kopernya dan Sophia memberikan kopernya pada Liam dengan mengucapkan terima kasih.

Anak laki-laki pada membawa barang-barang yang kira-kira akan dibutuhkan nanti ke dalam bagasi sedangkan kami hanya menonton mereka saja. Suasana hari semua orang yang hari ini sedang tidak baik termaksud aku-aku tidak tahu kenapa tapi aku merasakan rasa sakit hati setiap kali aku melihat Sophia dan Harry berdekatan padahal aku sedang mencoba menghilangkan perasaanku pada Harry.

"Kalau kamu menyukaiku lebih baik kamu membuang jauh perasaan itu. Karena aku tidak pernah menyukaimu sedikitpun."

Tiba-tiba aku teringat tentang kejadian itu, perkataan itu. Sungguh entah mengapa hatiku menjadi hancur berkeping-keping mengingat itu semua. Kejadian yang tidak ingin aku lalui tapi aku lalui dan bahkan masih menggores dalam kenanganku. Semuanya aku masih ingat bahkan aku sering bermimpi tentang hal itu. Sebegitu buruknya kah aku dimata Harry?

Aku menggelengkan kepala untuk kembali ke dunia nyata dimana aku tidak boleh mempunyai perasaan lagi dengan dia setelah ada seseorang yang mencubit hidungku-Liam.

"Aduh!" Kataku kesakitan sambil memegang tangan seseorang yang memegang hidungku lalu melepaskannya dan kembali memegang hidungku dengan lembut sambil memijatnya. "LIAM!" Teriakku geram.

"Apa ada?" Katanya sambil ketawa cengegesan. Entah mengapa aku kesal dengan pria ini karena kadang dia suka bertingkah tidak kelas dan selalu mencubit hidungku.

"Mengapa kamu mencubit hidungku?" Kataku yang masih geram dan ketus terhadapnya.

"Karena kamu sering melamun." Katanya lalu mencolek pipiku. Dasar pria menyebalkan dan bukan sampai disitu saja dia mencubit pipiku.

"LIAM!!" Teriakku disaat orang-orang sedang sibuk menyiapkan perlengkapannya dan Liam hanya menggodaku saja-bukan menggoda tapi lebih tepatnya meledekku.

"Sudah hentikan!" Kata seseorang yang memegang tangan Liam yang sedang mencubit pipiku-Harry. Kami lalu berpandangan pada Harry dengan wajah ketusnya lalu Liam berhenti melakukan tindakan bodoh tadi dan Harry menatapku dengan tatapan kesal-sepertinya. Sedangkan Liam hanya tersenyum dan bilang hanya bercanda. Kemudian Harry meninggalkan kami berdua. Kami hanya diam memandang satu sama lain.

"Ohiya jadi kita ini ada sembilan orang. Kira-kira kita akan membawa dua mobil. Karena kalau satu mobil saja kita akan terdesak-sempit-kalau kita menyewa mini bus akan sangat meribatkan bukan? Jadi kira-kira pembagiannya seperti apa?" Kata Louis setelah selesai menaruh barang-barang di bagasi.

"Berarti kita harus berpisah. Jadi?" Katanya Kim menyimpulkan lalu bertanya dengan wajah kesalnya membalas perkataan Louis sedangkan Louis bersikap seperti biasa.

"Yasudah gimana kalau pembagiannya itu kita bermain gunting batu kertas?" Katanya Zayn yang mulai kesal melihat kami semua yang selalu mengolok-olokan sesuatu.

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang