"Itu! Villanya dah kelihatan!" seru Gopal girang.
Gimana gak senang? Dah berjam-jam mereka melakukan perjalanan di atas langit. Belum lagi ditambah dengan perjalanan di darat.
Sungguh melelahkan.
Salah siapa ini?
Salah kucing-
"Itu bus kita kan?" tanya [Name].
"Eee. . . mungkin?" jawab Gopal.
Ying menatap Gopal tak setuju, "Iya lah. Itu bus kita."
"Kalau gitu cepat mendarat Fang!" tutur [Name].
Fang tak menjawab, matanya fokus mencari lahan kosong untuk mereka mendarat.
Selang beberapa waktu kemudian, mereka mendarat. [Name] langsung lari ke bus itu.
Melihat isi bus lewat jendela, [Name] terkaget-kaget melihat kucing-kucingnya dah lemes-lemes diatas kursi.
"Taufan!?" pekik [Name] agak histeris, melihat badan kucing Taufan yang hampir-hampir mau jatuh dari bangku bus itu.
Cepat-cepat [Name] ke pintu bus itu, mau buka, malah gak bisa.
"Kunci. . kunci bus sama siapa-?"
"[Name], lebih baik tenang dulu. Kita tanya pada orang yang tinggal dalam Villa ya?" [Name] mengangguk pada perkataan Yaya.
Benar, tenang dulu. Tenang.
Tok tok tok
"Permisi! Ada orang gak di dalam?!" teriak Gopal.
Tak lama kemudian, pintu terbuka.
Seorang pria yang lebih tinggi dari mereka membuka pintu.
Hal yang paling menarik perhatian [Name] ialah helaian-helaian rambut putih miliknya yang mirip dengan helaian-helaian putih manusia setengah kucingnya.
Sejenak, kepala [Name] sempat ngeblank.
"Ya? . . Ada apa. . ?"
Tapi bukan hanya [Name] yang ngeblank, [Name] juga bisa merasakan kalau teman-temannya yang lain ini juga terkesiap dengan alasan yang berbeda.
Lihat, mulut Gopal aja sudah mangap, hal selanjutnya yang dia ucapkan betul-betul tak [Name] sangka.
"Laksamana Amato?! Mechatomato-?!"
"Hoy! Mechamato lah! Siapa yang-!"
"Sudah lah Mechabot. Mereka baru aja sampai, kau malah. . ."
Amato menatap mereka, lalu sekeliling mereka, lalu menatap mereka lagi.
"Mana yang lain?"
Serentak mereka memasang senyum Pepsodent. Kompak.
"Kita yang duluan sampai Laksamana. . ."
"Ah? Mana mungkin. . seharusnya kalian serempak datang sini. . . kecuali. . ." Amato menatap mereka curiga.
"Ini hari berapa Mechabot?"
"Hari kamis."
"Ha, kenapa kalian datang hari ini? Seharusnya sabtu kan?"
Sebelum Yaya menjawab, [Name] yang bakal jawab dulu!
"Pak! Maaf pak, tapi kita gak ada lagi waktu basa-basi. Tolong bukakan pintu bus dulu pak." ucap [Name] tergesa-gesa.
"Untuk apa?"
"Panjang ceritanya pak, tapi intinya ada banyak kucing yang terjebak di dalam pak. . ."
". . . . Kucing?" Amato membuka pintunya lebih lebar, terus mengambil kunci dalam kotak dibalik dinding pintu masuk, dan memakai sendalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing Penjaga Y/N
FanfictionKisah nya si reader (Y/N) mempunyai 7 kucing yang sudah bersama nya sejak kecil. Reader (Y/N) sudah mempunyai para kucing ini sejak kehilangan sahabat-sahabat cowok nya saat masih di sekolah dasar. Rupa-rupanya para kucing itu lah sahabat reader (Y...