38. Melangkah Maju

1.7K 219 21
                                        

SELAMAT MEMBACA ❤️

---------------------

"Langit dan laut saling membantu

Mencipta awan hujan pun turun
Ketika dunia saling membantu
Lihat cinta mana yang tak jadi satu."

(Nadin Amizah - Sorai)

●○•♡•○●

Setiap orang, pasti mengalami sebuah perubahan dalam hidupnya. Entah perubahan itu membawanya ke arah yang lebih baik, atau malah sebaliknya.

Dengan langkah yang ringan, Sapta berjalan menyusuri koridor sekolah. Lingkungan sekolah terbilang cukup sepi, karena kegiatan belajar sedang berlangsung.

Karena ujian akhir sudah selesai dilaksanakan, Sapta bisa datang sedikit lebih siang dari biasanya. Dan kini, Sapta sedang menikmati masa-masa bebas sebelum kelulusan.

Dulu, sekolah adalah tempat yang paling menyeramkan untuk Sapta. Berbagai macam hinaan, makian, sumpah serapah, bahkan pukulan pun pernah Sapta dapatkan dari orang-orang yang seharusnya menjadi teman.

Memang, segalanya kini telah berubah. Semuanya terasa sangat menenangkan sekarang. Namun, semua itu tidak akan pernah mudah untuk hilang dalam ingatan Sapta. Atau bahkan, mungkin tidak akan pernah hilang.

Biarlah, Sapta akan menjadikan segala hal yang ia alami dalam hidupnya, sebagai sebuah pembelajaran dalam setiap langkah yang akan ia ambil di masa depan nanti.

"Woy! Lo ngapain tidur disini? Masih pagi juga," kata Sapta seraya menepuk punggung Riko, ketika melihat temannya itu tertidur sambil menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Gue laper," gumam Riko tanpa merubah posisinya.

"Ya makan dong, pinteeeeer! Abis ujian, otak lu nggak langsung kosong gitu aja, kan?" tanya Sapta seraya duduk di mejanya.

"Gue nungguin lo, nyet! Lama banget! Keburu gue mati kelaperan!" hardik Riko seraya bangun, kemudian menarik lengan Sapta.

Sapta tertawa kecil. "Rik ... Rik. Manja amat lu sama gua. Sampe-sampe mau makan aja kudu nungguin gue," katanya tengil.

"Lu tahu jijik? Iya, itu elu barusan. Cepet! Gua belom sarapan dari pagi."

Tanpa berbasa-basi, Riko pun langsung menarik lengan Sapta menuju kantin.

●○•♡•○●

Sesampainya di kantin, Riko benar-benar langsung memesan makanannya. Tidak tanggung-tanggung, Riko memesan satu porsi siomay, dan juga lima buah bakwan goreng.

Sapta yang melihatnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat temannya itu.

"Ta, lo mau lanjut sekolah dimana abis ini?" tanya Riko.

"Rencana sih mau satu sekolah sama abang gue. Tapi, Mas Abi bilang kejauhan kalo dari rumah yang sekarang. Gue pikir-pikir, iya juga. Kemungkinan besar, gue daftar ke sekolah yang nggak terlalu jauh dari rumah gue," balas Sapta. "Kalau lo? Lo mau lanjut dimana?" tanya Sapta di detik setelahnya.

IN THE END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang