Mireya tidak bisa tidur semalaman. Pikirannya dipenuhi teka-teki yang berlapis-lapis. Keterlibatan Hestia dalam intrik ini mengguncangnya lebih dari yang ia duga.
Rahasia tentang Leonis, peran Amadeo, dan keberadaan Ordo Noire membuat dunianya yang sederhana menjadi sangat rumit dan menakutkan. Namun, ada satu hal yang pasti—ia butuh jawaban, dan ia tahu siapa yang bisa memberikannya.
Keesokan paginya, Mireya menemui Hiroshi Watanabe di kantornya. Pria itu sedang memeriksa dokumen-dokumen tebal di mejanya ketika Mireya masuk tanpa pemberitahuan.
"Hiroshi," katanya dengan suara tegas. "Aku butuh jawaban sekarang."
Hiroshi menatapnya dari balik kacamata tipisnya, ekspresinya tetap tenang meskipun jelas ia tidak terkejut dengan kehadiran Mireya. "Saya sudah menduga Anda akan datang lagi, Nona Mireya. Silakan duduk."
Namun Mireya menggeleng. "Tidak ada waktu untuk formalitas. Aku baru saja bertemu Amadeo dan... Hestia. Mereka mengatakan hal-hal yang membuat semuanya jauh lebih rumit. Aku tidak tahu harus percaya siapa lagi."
Hiroshi menghela napas panjang dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Hestia de Clementine, sahabat Anda itu, ya? Saya sudah mendengar desas-desus tentang keterlibatannya."
"Keterlibatan apa?" Mireya bertanya tajam. "Dia bilang dia mencoba melindungiku. Tapi kenapa dia ada di pihak Amadeo? Dan kenapa dia tahu tentang Ordo Noire?"
"Karena Hestia sudah terlibat dengan mereka sejak lama," jawab Hiroshi tanpa ragu. "Dia bukan hanya sahabat Anda, Mireya. Dia juga bagian dari jaringan elit yang mendukung Ordo Noire. Dan itu berarti dia mungkin tahu lebih banyak tentang Leonis daripada yang ia tunjukkan."
Mireya merasakan amarah bercampur kekecewaan. "Kenapa dia tidak pernah memberitahuku? Apa dia benar-benar berusaha melindungiku, atau dia hanya mempermainkanku?"
"Itu tergantung pada perspektif Anda," Hiroshi menjawab dengan nada bijak. "Tapi saya akan memberitahu Anda satu hal, Mireya. Hestia mungkin peduli pada Anda, tetapi jika menyangkut Ordo Noire, tidak ada yang benar-benar bebas. Bahkan seseorang seperti dia."
Mireya menggigit bibirnya, menahan emosi yang hampir meledak. "Aku tidak peduli lagi siapa yang memihak siapa. Aku hanya ingin tahu satu hal-di mana Leonis?"
Hiroshi terdiam sesaat, memikirkan jawabannya. "Leonis... adalah seseorang yang mencoba melarikan diri dari dunia ini. Tapi dia tidak melakukannya dengan sempurna. Jejaknya masih ada, dan mereka—Ordo Noire—tidak akan berhenti sampai dia ditemukan."
"Kalau begitu, aku harus menemukannya lebih dulu," kata Mireya dengan tekad bulat. "Kamu tahu di mana dia, kan? Hiroshi, aku memohon. Katakan padaku."
Hiroshi menatapnya dalam-dalam, seolah ingin memastikan bahwa Mireya benar-benar siap menghadapi apa yang akan ia ungkapkan. "Saya memiliki informasi tentang lokasi terakhir Leonis, tapi itu tidak akan mudah bagi Anda. Dia mungkin berada di salah satu properti rahasia keluarganya di luar kota. Tetapi jika Anda pergi ke sana, Anda akan menghadapi risiko besar."
"Risiko apa?" Mireya bertanya dengan nada penuh rasa ingin tahu.
"Ordo Noire memiliki mata-mata di mana-mana," jawab Hiroshi. "Dan jika Anda mencoba mendekati Leonis, mereka akan mengetahuinya. Mereka mungkin tidak menyentuh Anda sekarang, tapi jika Anda terlalu dekat dengan kebenaran, mereka tidak akan ragu untuk menghentikan Anda."
"Aku tidak peduli," Mireya menjawab dengan penuh keberanian. "Aku hanya ingin menemukan Leonis, apa pun risikonya."
Hiroshi mengangguk pelan, menghargai tekad Mireya. "Baiklah. Tapi Anda harus mempersiapkan diri, Nona Mireya. Ini bukan hanya tentang menemukan Leonis. Ini tentang bertahan hidup dalam dunia yang penuh dengan intrik dan bahaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Secrets
RomanceMireya menarik wajah Leonis mendekat dan menutup jarak antara mereka dengan mencium bibirnya. Ciuman itu, panas dan penuh keinginan, mengejutkan Leonis hingga ia terdiam. Setelah ciuman itu terlepas, Leonis mendekati Mireya, membelai pipinya dengan...