Vingt-sixième Partie! ໑ ₊

36 8 0
                                    

FYI, guys!

Aku bakal rangkumin hubungan ketiga keluarga itu sama Ordo Noire supaya nggak pusing ya! Jadi, Keluarga Heyst, Kaelrith, dan Schultz itu tiga keluarga super kuat yang punya ambisi buat nguasain dunia bangsawan dan dunia bawah. Awalnya, keluarga Schultz, keluarga Heyst dan Kaelrith bikin aliansi lewat Ordo Noire, organisasi rahasia yang tujuannya bukan cuma kuasai dunia bawah, tapi juga dunia bangsawan.

Tapi, ayah Mireya, Delano Russel Schultz, yang waktu itu pemegang kekuasaan keluarga Schultz nggak setuju. Ada alasannya, karena Delano pengen ngebawa Ordo Noire ke arah yang lebih terkontrol, sementara keluarga Heyst, terutama Kazuo van Heyst, maunya memperluas kekuasaan mereka tanpa batas, bahkan ngelibatin aktivitas yang lebih kejam dan brutal. Perseteruan itu yang ngebuat perpecahan besar, dan Kazuo yang nganggap Delano ancaman tuh ngebuat seolah Delano meninggal kecelakaan pesawat. Padahal, itu kasus pembunuhan di pesawat.

Keluarga Heyst terkenal banget di dunia bawah karena mereka bos utamanya Ordo Noire. Sedangkan keluarga Kaelrith punya nama besar di dunia bangsawan, dikenal super hebat dan misterius. Trus keluarga Schultz, juga kuat banget di kalangan bangsawan, makanya Heyst bikin perjanjian buat nikahin keturunannya (Amadeo & Mireya) biar mereka bisa nguasain sekaligus ngehancurin keluarga Schultz.

Tapi, keluarga Kaelrith sebenernya nggak sepenuhnya setuju sama rencana Heyst. Mereka malah nganggap Heyst sebagai ancaman besar. Makanya di part sebelumnya di pesta amal keluarga Heyst keluarga Kaelrith lewat pamannya Leonis, si Sebastian, coba ngehasut Mireya dari keluarga Schultz buat gabung sama mereka buat ngelawan Heyst.

Intinya, tiga keluarga ini sibuk saling tikung buat nguasain segalanya, dan ujung-ujungnya keturunan mereka, kayak Mireya, Leonis, dan Amadeo, malah jadi korban drama perebutan kekuasaan yang ribet banget!

...

Mireya menatap liontin di tangannya, matanya dipenuhi keraguan yang perlahan mencair menjadi tekad. Jemarinya menggenggam benda itu erat, seolah menyerap kekuatan dari logam dingin itu.

Di lubuk hatinya, Mireya tahu bahwa ia tidak bisa menjalani ini sendirian. Ada terlalu banyak misteri, terlalu banyak bahaya, dan terlalu banyak kenangan yang melibatkan Leonis.

Leonis masih mengisi hatinya, meskipun waktu dan konflik telah membuat hubungan mereka retak. Di antara semua orang yang berada di sekitar Mireya, hanya Leonis yang benar-benar ia ingin percayai.

Dan malam itu, Mireya memutuskan untuk melangkah ke arahnya, membangun kembali jembatan yang hampir runtuh.

Leonis berdiri di balkon, menatap langit malam Château Schultz yang penuh bintang. Ia tahu ia tidak diterima di sini, terutama oleh Amadeo, tetapi ia tidak peduli. Selama Mireya ada di tempat ini, ia tidak akan pergi. Ia memutar liontin kembar miliknya di antara jari-jarinya, liontin yang identik dengan milik Mireya.

Suara langkah lembut memecah keheningan. Leonis menoleh dan melihat Mireya berdiri di ambang pintu, wajahnya tenang tetapi matanya penuh emosi.

“Mireya,” Leonis memanggil, suaranya rendah dan lembut.

Mireya berjalan mendekat, tangannya menggenggam liontin miliknya. “Leonis, aku ingin tahu satu hal,” katanya dengan nada penuh harapan. “Apa aku masih bisa mempercayaimu?”

Leonis terkejut dengan pertanyaan itu, tetapi ia tidak menghindari tatapan Mireya. Ia mendekat, berhenti hanya beberapa langkah darinya. “Kau selalu bisa mempercayaiku, Mireya. Aku tidak pernah berniat meninggalkanmu, meskipun keadaan terus mencoba memisahkan kita.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crimson SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang