Vingt-troisième Partie! ໑ ₊

8 7 0
                                    

Hari-hari berikutnya, Mireya mulai menunjukkan keahliannya dalam diplomasi, bisnis, dan seni bersosialisasi. Dia dengan cepat menjadi pusat perhatian di kalangan aristokrat Eropa.

Kecerdasannya, kecantikannya, dan cara bicaranya yang penuh karisma membuat banyak orang terkagum-kagum.

Di berbagai acara, para bangsawan mulai memanggilnya "Mireya de Amour", julukan yang berarti "Mireya yang penuh cinta," karena senyumnya yang hangat dan keahliannya membawa kedamaian dalam situasi sulit.

Salah satu momen paling menonjol terjadi saat Mireya menghadiri pertemuan eksklusif di Versailles, yang dihadiri oleh berbagai bangsawan dan pemimpin bisnis.

Acara tersebut bertujuan membahas kerja sama internasional di bidang perdagangan seni dan budaya. Saat diskusi memanas antara Duke of Montpellier dan Countess of Marseille tentang alokasi dana proyek budaya, Mireya mengambil alih pembicaraan dengan sikap tenang.

"Duke, Countess," kata Mireya dengan suara lembut namun tegas. "Kita semua sepakat bahwa tujuan utama proyek ini adalah melestarikan seni dan budaya. Daripada fokus pada siapa yang mendapatkan porsi lebih besar, mengapa kita tidak memprioritaskan wilayah yang memiliki kebutuhan mendesak terlebih dahulu?"

Semua mata tertuju padanya. Duke of Montpellier, yang dikenal keras kepala, terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Mademoiselle Schultz, Anda benar. Pendekatan seperti itu lebih bijaksana."

Countess of Marseille juga mengangguk setuju. "Pendapat yang sangat brilian. Anda benar-benar pewaris keluarga Schultz yang cerdas."

Setelah pertemuan itu, banyak bangsawan mendekati Mireya untuk memberikan pujian. Salah satunya adalah Marchioness Vivienne, seorang wanita tua yang dihormati karena kebijaksanaannya. "Mireya," katanya, "kau memiliki bakat langka untuk menyatukan orang-orang. Julukan 'de Amour' memang sangat cocok untukmu. Tapi ingat, semakin terang kau bersinar, semakin banyak pula yang mungkin mencoba memadamkanmu."

Mireya tersenyum penuh arti. "Saya memahami itu, Marchioness. Tapi saya tidak akan membiarkan siapa pun menghancurkan apa yang telah dibangun keluarga saya."

Dalam waktu singkat, Mireya menjadi ikon di dunia aristokrat. Namanya sering disebut dalam perbincangan sebagai sosok muda yang membawa angin segar.

Namun, di balik semua itu, Mireya tetap waspada. Dia tahu bahwa musuh-musuh keluarganya, terutama Kazuo van Heyst, tidak akan tinggal diam. Sebagai pewaris keluarga Schultz, dia adalah target potensial.

Suatu malam, Mireya menerima undangan misterius untuk menghadiri acara tertutup di sebuah vila mewah di pinggiran Paris. Undangan itu ditandatangani oleh seseorang yang hanya dikenal sebagai "Raven." Mireya curiga, tetapi juga penasaran.

Dia memutuskan untuk menghadiri acara tersebut, dengan Emelie dan beberapa pengawal setia keluarga Schultz sebagai pendamping.

Di vila itu, Mireya menemukan bahwa acara tersebut bukan sekadar pesta, melainkan pertemuan rahasia antara tokoh-tokoh penting yang memiliki hubungan dengan dunia bawah—tempat Leonis berasal.

Di tengah-tengah pertemuan, seorang pria berjas hitam mendekatinya. "Mademoiselle Schultz," katanya, suaranya rendah dan penuh teka-teki. "Raven mengucapkan salam. Dia ingin Anda tahu bahwa jalan yang Anda tempuh penuh risiko, tetapi dia juga mengagumi keberanian Anda."

Mireya tetap tenang, meskipun hatinya sedikit berdebar. "Sampaikan kepada Raven bahwa saya menghargai peringatannya, tetapi saya tidak pernah mundur dari tantangan."

Setelah pertemuan itu, Mireya semakin yakin bahwa ada kekuatan besar yang bekerja di balik layar, baik untuk mendukung maupun menghancurkannya.

Namun, dengan kecerdasannya, dukungan dari ibunya, dan cincin pemberian Leonis, Mireya merasa siap menghadapi apa pun. Dunia mungkin penuh dengan bahaya, tetapi Mireya tidak akan pernah gentar.

Crimson SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang