Chapter 8 : Clash

1 0 0
                                    

Di sebuah ruang kelas yang sempit, anggota klub detektif sedang berkumpul di meja besar yang terletak di sudut ruangan. Alpha, Beta, dan Theta tengah berdiskusi serius mengenai temuan terbaru mereka seputar CCTV yang rusak.

Alpha memandang layar laptop dengan tajam, berfokus pada data yang dia peroleh. "CCTV itu memang sengaja dimatikan. Dari data yang aku dapat, ada pola yang jelas. Setiap kali ada kejadian besar di lapangan olahraga, CCTV itu selalu bermasalah."

Beta menambahkan, menunjukkan layar laptopnya kepada Alpha dan Theta. "Betul. Dan semakin kita menggali, semakin banyak indikasi bahwa ada pihak yang ingin menutupi sesuatu. Tapi kita butuh lebih banyak informasi."

Theta, yang duduk di samping Beta, mengangguk dengan penuh semangat. "Kalian sudah pasti tahu kan kalau aku suka tantangan. Kalau kita bisa bawa kasus ini ke arah yang benar, kita akan jadi detektif terbaik di sekolah ini!"

Namun, Omega, yang sebelumnya diam, tiba-tiba membuka mulut dengan nada yang tak terduga. Ia menatap layar dengan sinis, seolah meremehkan pembicaraan mereka. "Jadi, menurut kalian, CCTV yang mati itu hanya kebetulan? Tidak ada yang lebih menarik daripada itu?"

Alpha, Beta, dan Theta saling bertukar pandang, sedikit bingung dengan pernyataan Omega.

Omega melanjutkan, nada suaranya lebih rendah dan penuh keraguan. "Kalau kalian terus-terusan membuang waktu untuk masalah kecil kayak gini, kalian nggak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ada banyak hal yang lebih penting untuk kita pikirkan."

Alpha menatap Omega dengan tajam, merasa ada yang tidak beres dengan sikapnya, tetapi ia tidak berkata apa-apa. Beta, yang biasanya lebih introvert, akhirnya mengangkat suara. "Apa yang kau maksud, Omega? Mengapa kau tidak berbicara lebih jelas saja?"

Omega tersenyum sinis. "Aku hanya berpikir, siapa tahu ada hal yang lebih besar yang perlu kalian perhatikan. Tapi jika kalian merasa ini penting, silakan saja. Hanya saja, hati-hati jika kalian menggali terlalu dalam."

Eta, yang selama ini duduk diam di pojok meja, tiba-tiba berdiri dan pergi menuju meja lain dengan alasan mengambil sesuatu. Saat itu, ia sengaja menjatuhkan selembar kertas, yang tidak sengaja terlihat oleh Alpha dan Beta.

Setelah Eta keluar, Omega melirik sekilas ke arah Alpha dan Beta, seolah mengamati reaksi mereka. "Yah, mungkin itu hanya kebetulan. Tapi siapa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?" ujarnya, dengan nada penuh perhitungan.

Di luar kelas, Alpha, Beta, dan Theta segera menyusul Eta. Mereka merasa ada yang aneh. Setelah mendapati kertas yang dijatuhkan oleh Eta, Alpha membuka kertas itu dan menemukan catatan yang tampaknya mencurigakan.

"Ini... ini catatan yang salah, ada sesuatu yang aneh. Sepertinya ada yang sengaja mengaburkan jejak," Alpha berkata dengan ragu.

Beta, yang semakin cemas, berbisik, "Eta... Kenapa dia sampai menjatuhkan kertas itu? Ini sepertinya bukan kebetulan."

Alpha menghela napas dan menatap kertas itu dengan hati-hati. Kecurigaan mereka semakin menguat bahwa sesuatu yang lebih besar sedang terjadi, dan bisa jadi Omega atau bahkan Eta terlibat dalam sesuatu yang lebih gelap.

Theta, yang tetap tenang, berkata dengan percaya diri, "Tenang saja, kita akan dapatkan jawabannya. Percayalah, kalau kita bekerja sama, kita bisa ungkap ini semua."

Namun, mata Alpha tetap tertuju pada kertas yang dijatuhkan oleh Eta, perasaan tidak nyaman mulai merayapi benaknya. Mereka berdua, Omega dan Eta, semakin mencurigakan.

Beberapa hari setelahnya, anggota klub detektif kembali berkumpul di ruang kelas yang sempit. Alpha, Beta, Theta, Omega, dan Eta, sekali lagi duduk bersama untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dalam penyelidikan CCTV yang mengarah ke lapangan olahraga.

Detektif Sekolah : Kasus CCTV yang rusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang