Mereka berlari melalui lorong sempit yang semakin gelap, setiap langkah terasa berat, tetapi kegigihan mereka tidak pernah surut. Alpha, Beta, Theta, Omega, dan Eta berhasil menemukan sebuah pintu tersembunyi di bagian belakang sekolah. Tempat itu jarang dilewati oleh siswa, dan tampaknya, hanya sedikit yang mengetahui keberadaan pintu itu. Dengan beberapa usaha dan sedikit ketegangan, mereka akhirnya berhasil membuka pintu yang terkunci dan memasuki lorong yang mengarah ke luar gedung.
Meskipun mereka baru saja berhasil meloloskan diri dari pengepungan Sigma, suasana hati mereka tetap waspada. Ini bukan akhir dari perjuangan mereka, hanya langkah pertama. Mereka tahu betul bahwa bahaya masih mengintai di luar sana, dan kebenaran yang mereka cari belum terungkap sepenuhnya.
Setelah berlari beberapa saat, Alpha akhirnya berhenti sejenak, terengah-engah, namun matanya tetap fokus, tak tergoyahkan oleh rasa lelah. "Ini belum selesai," ujarnya, napasnya berat, tetapi suaranya penuh ketegasan. "Kita harus menemukan cara untuk mengungkap semua ini—sebelum mereka datang lagi."
Beta, yang tidak kehilangan semangat meskipun tubuhnya mulai lelah, mengangguk dengan penuh keyakinan. "Betul," katanya dengan suara yang tetap berapi-api. "Kita sudah sampai sejauh ini, tidak ada yang bisa menghentikan kita."
Omega, yang biasanya tenang dan rasional, kali ini menatap dengan ekspresi serius. Ia memperhatikan sekitar, memastikan tidak ada bahaya yang datang dari belakang. "Kita sudah membuat mereka marah. Tidak akan mudah untuk keluar dari ini," katanya, suara penuh perhitungan. "Tapi kita tidak punya pilihan."
Theta, yang berlari di belakang, kini berhenti di samping mereka, menatap mereka dengan wajah penuh tekad. "Kita harus tetap bersama," katanya dengan suara yang kokoh. "Kita tidak bisa berhenti sekarang."
Meskipun situasi begitu genting, Eta, yang biasanya lebih tertutup, tetap menunjukkan ketenangannya. Wajahnya tampak lebih tenang dari yang lainnya, meskipun bahaya masih mengintai mereka. "Satu langkah lagi, dan kita akan temukan jawabannya," katanya, dengan suara yang lebih tenang dan terkontrol. "Kita harus tetap fokus."
Mereka melanjutkan perjalanan melalui lorong gelap itu, setiap langkah terasa semakin berat, namun semangat mereka tak tergoyahkan. Mereka tahu, kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang kartel narkoba yang dipimpin oleh Sigma tidak akan mudah didapatkan. Namun, untuk pertama kalinya dalam perjalanan ini, mereka merasa sedikit lebih dekat untuk menggali kebenaran yang selama ini tersembunyi di dalam kegelapan.
Mereka berlari lebih cepat, langkah mereka semakin mantap, meskipun setiap detik membawa mereka semakin dekat pada ancaman yang belum bisa mereka pahami sepenuhnya. Namun mereka juga tahu, untuk kali ini, mereka tidak akan mundur. Apa pun yang datang, mereka harus tetap bersatu dan mengungkapkan semua yang tersembunyi.
4o mini
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Sekolah : Kasus CCTV yang rusak
ActionAlpha adalah seorang anak dari detektif yang sangat terkenal, namun saat ibunya terbunuh ayahnya yang seorang detektif terbaik pun jatuh depresi. Dia pun bertekad untuk menjadi detektif yang lebih hebat dari ayahnya agar bisa menguak kasus pembunuha...