Part 24

2.7K 293 9
                                        

Neo masuk ruang oprasi akibat seluruh luka yang dia dapati neo kekurangan darah.

Tuan li juga lei mengsha sudah mendonorkan darahnya namun oprasi neo masih tetap berjalan lambat.

Sedangkan rui yang syok akan keadaan neo yang kritis harus di oprasi juga untuk melahirkan.

Putra mereka lahir 3 hari lebih awal dari jadwal seharusnya.

Satu sisi rui bahagia putra nya telah lahir tapi disisi lain dia begitu sedih karena sang suami yang di nyatakan koma pasca oprasinya.

" rui " tegur rufeng

" feng ge " ujar rui sambil berhamburan memeluk rufeng

" kamu harus kuat dek. Ada adek bayi yang harus kamu jaga " ujar rufeng

" tapi neo ge .... "

" bayi mungil ini titipan neo yang terindah untuk kita darinya. Kita harus siap dengan hal terburuk sekalipun " ujar rufeng

" aku ngga bisa ge. Aku gak bisa kehilangan neo ge. Aku terlalu mencintai dia "

Sebulan berlalu neo masih betah tertidur. Rui dengan setia menemani neo.

Siang ini rui datang bersama putra mereka yang belum di beri nama.
Rui bersikeras hanya neo yang boleh memberi nama putra mereka.

Rui membawa sang putra dan meletakannya disisi neo.

" ge bangun lah tidak kah bosen gege tidur terus. Apa gege tidak mau main bersama anak kita. Ge aku tidak akan pernah meminta mu untuk membalas cintaku. Bagi ku kau mencintai putramu saja itu sudah cukup " ujar rui

Tangan mungil si bayi terus menggapai jari jemari neo membuat jari itu bergerak gerak tanpa di sadari oleh rui.

Sedangkan di alam bawah sadar neo.

" sayang sedang apa kau disini ? " tanya sebuah suara melihat neo duduk diam di hamparan padang rumput

" yun ge " ujar neo

Neo berlari mendekat kearah sosok he yu. Neo memeluk tubuh orang yang dia rindukan selama ini.

" kenapa ada disini ? " tanya he yu mengulang pertanyaan nya kembali

" aku ingin bersama yun ge "

" belum waktu nya sayang "

" tapi yun ge ... "

" dengar kan gege baik baik neo "

Neo hanya menatap lekat wajah tampan he yu. Dan baru neo sadari he yu lebih tenang dan jauh lebih bahagia.

" waktu mu masih panjang. Istri dan putra mu jauh membutuhkan mu. Kembali lah sayang jangan biarkan mereka merasakan apa yang kamu rasakan saat kehilangam ge dan juga yan an. Kamu tau betul seperti apa kehilangan orang yang kita cintai. " ujar he yu

" rui tidak mencintai ku ... dan aku pun tidak mencin...... "

" kalo rui tidak mencintaimu kenapa dia masih bertahan dengan mu. Kamu terlalu bodoh memahami perasaanmu sendiri sayang. Kau mencintai rui ..."

" tidak ge ... "

" mau bukti ? Kau tidak bisa melihat rui menangis bukan ? Kau juga tidak bisa melihat ada orang menyakiti rui iya kan ? Dan satu lagi kau tidak terima rui dekat dengan orang lain ? "

Semua pertanyaan he yu di jawab dengan anggukan oleh neo.

Sejujurnya dia sadar bahwa dia memcintai rui lebih dari dia mencintai he yu dan yan an.

Namun rasa takut menghianati keduanya lah yang membuat neo lari dari kenyataan.

" cintamu pada rui tidak menghianti cintamu pada siapa pun neo. Justru cinta mu pada rui membuat aku dan yan an tenang di alam ini. Tenang melihat mu bisa bahagia bersama orang yang kau cintai "

" yun ge "

" pulang lah sayang kembali pada mereka. Gege dan yan an mendoakan agar kalian bahagia "

" maaf kan aku ge "

" bukan kata maaf yang harus keluar dari bibir mu tapi janji bahwa kau akan membahagiankan putra mu juga istri mu " pinta he yu

" aku janji ge "

He yu mencium bibir neo sekilas lalu menghilang.

Dan seketika mata neo terbuka perlahan . Dia merasakan jari telunjuknya di genggam tangan mungil.

Sedangakan dadanya sudah basah air mata.

Neo tersenyum ketika melihat rui memeluknya dan juga sang putra yang ada disisinya.

Dengan tangan satunya neo membelai rambut hitam rui.

" neo ge " kaget rui

Neo hanya tersenyum melihat wajah sembab rui.

" aku panggil dokter " ujar rui

" sebentar sayang " tahan neo

" apa yang gege ingin kan "

" gege ingin kau mendekat sebentar " ujar neo

Rui mendekatkan wajahnya pada neo. Lalu neo menarik tengkuk rui dan mencium bibir rui lembut penuh cinta tanpa hasrat dan nafsu.

Mata rui terbelalak mendapat perlakuan neo.

Neo melepas ciuman mereka. Dengan tersenyum.

" gege mencintai mu istriku. Teteplah disisi gege. Kita menua bersama " ujar nya penuh ketegasan

" rui juga mencintai gege "

Seakan tau kedua orang tuanya tengah berbahagia si bayi mungil pun turut tersenyum.

==================================

Jangan lupa vote dan komen yah

A BITTER MEMORY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang