Part 34

2.6K 238 30
                                    

Di sebuah restoran guang bertemu dengan mark orang kepercayaan king tanapon.

" kenapa anda ingin menemui saya ? " tanya guang serius

Mark menyerahkan berkas pada guang.
Guang membaca dengan teliti.

" ini ... "

" iya betul itu data yang kalian cari. Saya yakin tuan neo bisa mengatasinya. Saya tidak mau anak anak akan bahaya bila tuan neo tidak ambil tindakan " ujar mark

" anak anak ? "

Mark menyerahkan video balapan zi ye semalam. Guang hanya mampu menghela nafas.

" ini area kalian saya tidak dapat berbuat lebih karena bukan tetorial area kami. Jadi kami serahkan mereka pada kalian " ucap mark

" baik lah terimakasih atas bantuannya " ujar guang.

Setelah pertemuan itu dia langsung ke kantor menemui neo.

Saat guang masuk kedalam ruangan dia mendapati neo yang duduk diam menenggelamkan wajah nya di meja kerja.

" boss are you oke " tanya guang

Neo hanya menggeleng tak bersemangat.

" boss lo kenapa ? "

" guang lo beliin gue mangga muda " ujar neo

" HAH "

" GUANG CARI MANGGA MUDA SEKARANG " teriak neo

" tunggu tunggu. Gue bakal cariin tapi lo bilang dulu lo kenapa ? Muka lo pucet banget neo. Lo sakit neo ? " tanya guang panik

" lo bisa ngga banyak tanya gak ? Kerjain aja apa yang gue minta cepet " hardik neo

" iya iya " guang langsung melesat pergi

" tunggu " cegah neo

" apa lagi ? "

" lo ketemu sama mark ada apa ? "

" lo baca aja itu berkas nya " ujar guang lalu berlalu dari ruangan neo

Neo melihat berkas yang di berikan mark dan dia mengepalkan tangan nya.

" zi ye ... wujie "

Neo berlalu keluar ruangan dan menuju perusahaan lei mengsha sang kaka.

" ge " panggil neo

Lei mengsha yang sedang membujuk sang istri yang lagi ngambek langsung menghela nafas.

" sorry " ujar neo tanpa rasa bersalah

Rufeng yang memang kesal pada mengsha langsung pergi kembali ke kantornya.

" ada apa ? " tanya mengsha

" wujie dan zi ye semalam balap liar " ujar neo to the point

" anak ini benar benar "

" kau tau siapa lawan nya "

" siapa ? "

" anak bandar narkoba musuh kita "

" anak anak dalam bahaya neo "

" lo liat berkas itu. Ini berkas lengkap bapak nya albert "

Mengsha meneliti setiap berkas tersebut dan dia sungguh tidak percaya neo bisa mendapatkan semua detail musuh mereka.

" darimana ? " tanya mengsha

" king tanapon "

" biar daddy yang urus " ujar tuan li memasuki ruangan mengsha

" DADDY " panggil keduanya

" kalian harus fokus pada keluarga kalian ini semua jadi urusan daddy " ujar tuan li tidak mau di bantah

" dadd .. " protes neo

" fokus pada rui dan zi ye "

" baik lah " akhirnya kedua nya mengalah memghadapi kekeras kepalaan sang ayah.

Neo dan mengsha bukan tidak tau seberapa kejam ayah mereka. Maka dari itu mereka hanya bisa menurut pasrah pada keputusan sang daddy.

Setelah mereka membahas langkah langkah gerakan mereka.
Neo terus menatap tuan li.

" dadd " panggil neo

" hemm "

" daddy " ujar nya lagi

" tuhan neo "

" boleh aku meminta sesuatu " ujar neo tersenyum sungguh manis

" dadd gege rasa abaikan manusia ini sepertinya permintaan nya di luar nalar kita " ujar mengsha melihat seringai pada bibir neo

" ada apa ? " tanya tuan li

" janji daddy harus mengabulkan nya " ancam neo

" kau ini sedang meminta sesuatu atau memaksa " kesal tuan li

" ayo lah dadd "

" baik katakan apa mau mu "

" berdandanlah seperti wanita " pinta neo tanpa dosa.

Dalam benak nya sudah sangat bahagia membayangkan tuan li yang terhormat memakai pakaian perempuan.

==================================

Jangan lupa vote dan komen

A BITTER MEMORY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang