Part 26

1.1K 166 9
                                    

Neo dan zi ye masuk rumah bersamaan. Wajah lesu neo karena begitu banyak pekerjaan sangat terlihat nyata.
Begitu pun zi ye kegiatan yang padat di sekolah membuat dia benar benar sangat lelah.

Kedua nya menghempaskan diri di atas sofa.

" SAYANG " teriak neo

" MOMMY " teriak zi ye

Kedua nya saling pandang dan melempar tatapan tajam.

Rui masuk ke ruang tamu dan sudah di suguhkan tatapan permusuhan kedua ayah dan anaknya.

" lihat dari tampangnya kalian lelah tapi masih punya tenaga untuk bertengkar " ujar rui

" daddy yang mulia duluan " ujar zi ye

" sembarangan kamu yah yang mulai duluan " sanggah neo

" suruh siapa daddy ikut ikutan manggil mommy "

" daddy manggil istri daddy yah "

" gak bisa itu kan mommy aku "

" dia istri daddy "

" dulu aja bilang nya ngga cinta ngga suka ngga akan jatuh hati sama mommy heleh sekarang bucin akut " ejek zi ye

" biarin yang penting sekarang jadi istri daddy " ujar neo sambil memeluk rui dari belakang

" hallo bapak neo ini disini masih ada anak dibawah umur yah jangan mesra mesraan " protes zi ye

" kalo gitu silahkan masuk kamar tuan muda. Daddy mau buat adik untuk kamu " ujar neo yang dapat sambutan pukulan oleh rui di tangan nya.

" oke aku akan ke kamar tuan besar " ujar zi ye sambil tersenyum.

Neo sudah tersenyum penuh kemenangan. Tapi sayang senyum nya luntur ketika merasakan rui terlepas dari pelukannya.

Rui di tarik oleh zi ye untuk menemaninya ke kamar.

Rui hanya bisa tertawa dan geleng geleng kepala.

Neo mendengus kesal melihat tingkah anaknya yang selalu menempel pada rui.

Di kamar zi ye. Rui duduk di ranjang besar milik sang putra dan putra nya tengah tidur di pangkuannya.

" momm " panggil zi ye

" hemm "

" apa momm akan marah kalo zi ye melakukan kesalahan " tanya zi ye

" seperti apa dulu kesalahan mu " ujar rui lembut

" mommy "

" kalo kau salah perbaiki dan jangan pernah ulang kembali "

" ...... "

" kau bertengkar dengan teman mu ? " tanya rui

" dia menuduh zi ye merebut kekasihnya " ujar zi ye

" kau melakukannya ? " tanya rui

" aku tidak berfikir untuk memiliki kekasih saat ini momm. Menghadapi ying lei ge saja buat aku pusing bagaimana aku mau punya kekasih " tutur zi ye

Iya sudah sebulan ini ying lei menjadi pengawal pribadi zi ye. Kemana pun zi ye pergi selalu di kawal ketat oleh ying lei.

" jelaskan lah pada teman mu bahwa kamu tidak ada niat untuk merebut kekasihnya " tutur rui

" baiklah besok aku akan menemuinya di sekolah " ujar zi ye akhirnya.

Dia memejamkan mata dan lambat laun pun tertidur di atas pangkuan sang ibu.

Neo masuk kamar zi ye dan melihat pemandangan yang tidak mengenakan.

Neo duduk di samping rui memeluknya lalu mengecup sekilas leher mulus rui.

" geee ... " protes rui

" kamu ngga adil " ucap neo

" gak adil kenapa ? " tanya rui bingung

" kamu disini menemani anak mu sedangkan ge di tinggal sendirian " ujar neo cemberut.

Kalo sudah seperti ini hilang sudah neo sang ceo yang terkenal dingin berganti jadi neo yang manja dan menyebalkan.

" anak mu juga " protes rui

Tanpa aba aba neo melumat bibir rui kasar. Rui berontak lalu menepuk dada neo.

" ada zi ye " kesal rui memberi tatapan tajam.

" kalo gitu kita ke kamar " ucap neo seduktif mungkin di telinga rui.

Neo memindahkan zi ye dengan hati hati agar sang putra tidak terusik. Neo memberi selimut pada sang putra dan mengecup hangat dahi zi ye.

Walaupun sering bertengkar namun neo amat sangat menyanyagi zi ye.

Siapa pun yang berani menyentuh putra nya akan berakhir tragis tanpa ada yang tahu.

Neo menggendong rui kekamar mereka.

==================================

Jangan lupa vote dan komen yah

A BITTER MEMORY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang