Part 37

703 116 5
                                    

Neo sudah jauh lebih baik saat kehamilan rui sudah memasuki 5 bulan.
Kini dia kembali masuk kantor.

Neo tengah memeriksa beberapa nefkas ketika tuan li masuk keruangan neo.

" neo " panggil tuan li

" daddy "

" kau sibuk ? Ada yang ingin daddy bicarakan dengan mu " ujar tuan li

" tidak dadd. Katakan lah ada apa ? " ujar neo

" daddy lihat ying lei dan zi ye semakin dekat "

DEG

Neo langsung menatap wajah sang daddy. Fikiran neo sudah tidak pada tempatnya.

Neo bukan tidak tahu akan kedekatan sang putra dengan asistennya. Namun neo melihat zi ye begitu nyaman ada di sisi ying lei.

Di tambah lagi ying lei sudah jujur pada nya bahwa dia mencintai zi ye. Namun ying lei tidak akan pernah memaksa zi ye untuk mencintainya juga. Bukan hanya karena zi ye masih bocah tapi karena ying lei mau bila suatu saat zi ye mencintainya itu karena perasaannya sendiri.

Ying lei hanya meminta izin pada neo untuk tetap menjaga zi ye sampai kapan pun.

" mereka memang sudah dekat sejak zi ye kecil dadd " ujar neo menyakinkan

" tidak neo daddy melihat ada yang lain dalam hubungan mereka " tegas tuan li

Neo tidak mau putra nya mengalami hal yang sama. Dia tidak mau zi ye akan trauma bila dia atau sang kake egois.

Bila memang suatu saat zi ye menginginkan ying lei. Neo akan dengan iklas memberikan nya pada ying lei.

Neo tidak mau anak nya merasakan kesakitan yang sama seperti yang dia alami.

Sebuah kenangan pahit yang harus dia telan setelah kehilangan yun ge dan juga yan an.

Neo akan memberikan apapun itu asal putra nya bahagia.

" itu hanya fikiran daddy saja " bantah neo

" neo coba kamu perhatikan mereka lagi. Mereka saling menyukai " ujar tuan li

" Tuhan bagaimana ini. Kalo sampai daddy tidak merestui mereka zi ye akan terluka. Karena tanpa zinye sadari dia sudah sangat tergantung pada ying lei " batin neo

" kalo pun memang mereka memiliki perasaan aku akan ..... " ujar neo terpotong

" jangan kau lakukan apapun. Biar kan zi ye yang menentukan. Zi ye memang putra mu tapi zi ye berhak atas hidupnya. Tugas mu adalah menjaganya  bukan memgatur segalanya. Jangan pernah ulangi kesalahan daddy padamu neo " ujar tuan li tegas

Neo hanya menatap tak percaya. Dia fikir ayah nya tidak akan pernah setuju akan hubungan putra nya dengan ying lei.

Namun di luar ekspetasinya tuan li malah menasehati nya agar tetap membiarkan zi ye pada pilihan hidupnya.

Tuan li keluar ruangan dengan perasaan lega dan neo pun menatap punggung sang ayah yang menghilang di balik pintu dengan penuh senyum.

" apa yang gege senyumkan hem " tanya rui memasuki ruangan neo.

Neo menarik tubuh rui agar duduk di pangkuannya.
Rui dengan refleks mengalungkan tangannya pada leher neo.

" coba tebak apa yang bisa buat gege tersenyum " goda neo

" gege baru mendapat proyek besar " di jawab gelengan dari neo

" gege bertemu seseorang " tanya rui lagi

Namun tetap di jawab gelengan oleh neo.

" lalu apa ? " kesal rui.

Neo memajukan bibirnya tepat di telinga rui.

" melihat mu datang membuat ge tersenyum karena gege merindukan mu dan ingin memasuki dirimu " ujar neo seduktif mungkin.

Rui meremang mendengar perkataan neo. Pasalnya rui memyusul neo kekantor pun karena hormon kehamilannya ingin dia disentuh oleh neo.

" aku juga ingin gege berkeringat di atas ku " ujar rui menggoda.

Neo langsung mengunci otomatis ruangannya dan menyalakan kedap suara.

Neo meraih telpon dan mendial no guang.

" batalkan semua meeting hari ini " perintah neo pada guang.

Tanpa menunggu jawaban. Neo menutup telpon nya lalu menggendong rui kekamar pribadinya.

Sedangkan guang hanya bisa menahan seluruh emosi nya karena ulah sang boss yang sekarang hobbi banget bercocok tanam.

==================================

Jangan lupa vote dan komen

A BITTER MEMORY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang