Chapter 33; MOKONDO

216 33 2
                                    

Pengumuman pemain series terbaru yang diusung oleh Stars Studio telah dilangsungkan. Series tersebut berjudul Listen to Your Heart. Arin Boon-Mee didapuk sebagai pemeran utama series tersebut. Lawan mainnya adalah Fay dan May yang telah lebih dahulu dipilih sebagai pemain pendukung.

Acara pengumuman pemain ini dirancang cukup sederhana. Mengingat ini adalah film perdana, Honey selaku CEO tidak memaksakan acara disusun dengan meriah. Ia menyadari bahwa PHnya masih baru dan belum terlalu menarik perhatian media. Bahkan, berkat usulan Clay, Honey hanya mengundang media partner yang terikat langsung dengan Stars Studio dan Orion.

Sebagai CEO, tampilan Honey dengan balutan dress putih panjang tanpa lengan membuatnya semakin menawan. Clay dengan kemeja putih yang selalu setia berdiri di sampingnya pun tak kalah menarik perhatian para penggemar.

"Wah! CEO satu ini tak kalah bersinar dari artisnya!"

"Suaminya CEO boleh juga tuuuhhhh!"

"Sekalian sajalah kancingnya dibuka sampai bawaaaah!"

"Honey hamil besar namun masih seksi yaaah 😍"

"Pasangan yang serasi! ️"

Berbagai komentar positif menghiasi siaran langsung acara pengumuman pemain series Listen to Your Heart. Meski masih dibilang baru, para pemainnya telah memiliki penggemar tetap. Itu cukup menguntungkan untuk situasi saat ini. Meskipun demikian, di dalamnya terdapat banyak talent baru yang diperkenalkan oleh Stars Studio.

"Honeeey! Kenapa kau makin susah dijamaaaah???"

"Suaminya tampan, tapi sayang tidak sepadan 😥"

"Iya benar! Apakah ia hanya menumpang tenar dengan Honey? Secara Honey adalah CEO perusahaan besar dan dia hanya pemilik perkebunan dan pelatihan berkebun. Hahaha!"

"Apalah gunanya tampan tapi tak mapan?"

"MOKONDO!"

Di balik komentar positif, ternyata ada beberapa yang berkomentar negative mengenai mereka. Khususnya tertuju pada Clay. Wajar saja, tidak banyak yang mengetahui status asli Clay. Kalau pun ada, itu pun hanya karyawannya yang sudah menandatangani kontrak mati dengan perusahaannya.

"Haissss!" desis Honey melemparkan ponselnya di atas meja kerjanya.

Honey mendudukkan dirinya pada kursi dan menyilangkan tangannya. Dibukanya kembali siaran langsung yang ditayangkan di youtube dan membaca komentar-komentar di dalamnya. Alisnya makin menyatu dan bibirnya mengkerut kesal.

"Bukankah seharusnya mereka fokus pada talent-talent dan seriesku?!" gumam Honey protes ketika membaca beberapa sentilan negative.

"Ada apa, Mami?" tanya Clay yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada seperti biasanya.

"Tidak," jawab Honey ketus.

"Auh? Bukankah tadi kamu sangat bahagia ketika acara itu? Mengapa sekarang ketus sekali, hmm?" tanya Clay mendekat.

"Lihatlah komentar-komentar ini!" tunjuk Honey lalu menyilangkan kembali tangannya.

"CEO tershinning shimmering splendid," Clay membaca pada layar komputernya.

"Sayang, sudah bersuami," Clay membaca lagi.

"Honey, kau begitu sempurna, suamimu untukku saja," baca Clay lagi.

"Iyuh," Clay menanggapi komentar itu.

"Baca yang lain, Daddy!" rengek Honey.

"Claaaayyy, rahimu hangat melihat dadamu ituuu," baca Clay dengan nada geli.

CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang