Saat ini, keadaan Zhao Liying tidak baik-baik saja. Dia sangat gelisah berada di dekat Wang Yueji. Detak jantungnya selalu bergemuruh, berdendang sangat kuat seolah-olah ingin memberitahukan kepada wanita tua itu tentang kebohongannya.
Wang Yueji memperlakukannya dengan sangat baik. Seharusnya ia senang wanita itu baik kepadanya, tetapi sayang beribu sayang, dengan keadaan ini ia malah merasakan takut bukan main.
“Liying, kamu harus menjaga kandunganmu dengan baik. Mengerti?”
“Iya, Ma. Liying mengerti,” jawabnya dengan senyum yang terlihat sangat dipaksakan.
Tapak sandal bergema dari arah tangga. Wang Yibo kembali turun dan berjalan ke arahnya. Zhao Liying menghela napas lega, setidaknya ia tidak sendirian lagi berada di posisi mencekik seperti ini.
Begitu Wang Yibo sudah ada di dekat kedua wanita berbeda usia itu, ia berkata dengan nada penuh usiran. “Ma, sampai kapan kamu di sini? Liying harus istirahat sekarang.”
Wang Yueji yang paham dengan perkataan anaknya hanya memandanginya dengan sebal. Dia masih ingin di sini, tetapi mengingat Zhao Liying memang harus istirahat, dia memilih untuk pulang saja hari ini.
“Baiklah, Mama akan pulang. Besok Mama akan datang ke sini lagi,” kata Yueji pada Wang Yibo, dia lalu beralih pada menantunya. “Untukmu, Liying. Kosongkan jadwalmu di butik. Besok siang kita akan pergi belanja bersama, oke?”
Zhao Liying melirik pada suaminya dulu sebelum menjawab, “Baik, Ma.”
Setelah memastikan Wang Yueji pergi dari rumah mereka. Wang Yibo berniat kembali ke kamar Xiao Zhan di lantai dua, tetapi ketika ia akan pergi, Zhao Liying telah menahan lengannya lebih dulu.
“Yibo, bisakah kamu tidur bersamaku?” Seharusnya Zhao Liying tak perlu bertanya tentang hal ini, sebab dialah yang memiliki hak penuh atas Wang Yibo, suaminya.
Pria itu menoleh tanpa berbalik. “Maaf, Zhan membutuhkanku. Mungkin lain kali,” katanya, lalu terus berjalan hingga pegangan tangan itu terlepas.
Zhao Liying tahu. Saat ini, dia tidak lagi memiliki hak atas suaminya.
•••
July 13th, Beijing.
Sesuai janji, Zhao Liying pergi dengan Wang Yueji ke mall. Mereka berbelanja banyak hal di mulai dari pakaian, tas, sandal, dan perhiasan.
Zhao Liying hanya menatap ke sekelilingnya tanpa menyentuh, takut apa yang ia sentuh itu rusak olehnya. Jika pun itu rusak, sebenarnya ia bisa saja menebusnya kembali. Akan tetapi, ia tidak ingin membuang hal yang telah susah payah ia dapatkan untuk membeli barang yang tidak perlu.
Sebuah perhiasan tampak menarik di mata Zhao Liying. Ia mendekat ke salah satu patung leher berwarna hitam, yang saat ini ia lihat merupakan sebuah kalung yang sangat cantik.
“Anda sangat pintar dalam memilih, Nyonya.” Suara dari asal belakangnya sontak membuat Zhao Liying terkejut. Dia menoleh pada pramuniaga wanita itu.
Pramuniaga itu memandang lurus pada kalung semanggi berkelopak empat. Setiap kelopak bunga itu tertanamkan batu zamrud yang indah. Tentu saja, kalung semanggi itu sangat mencolok dan menarik perhatian Zhao Liying.
“Mereka menyebutnya sebagai shamrock, yang di percaya dapat membawa ke bahagiaan dalam hidupnya.” Pramuniaga itu kembali membawa pandangannya terhadap Zhao Liying. “Setiap kelopak daun semanggi ini memiliki maknanya tersendiri. Yaitu; faith, hope, love, and luck. Sepertinya, daun semanggi ini telah memilih Tuannya sendiri,” lanjutnya lagi seraya tersenyum.
“Terdengar sangat bagus. Ambil saja kalung itu, Mama yang akan membayarnya.” Wang Yueji berdiri di samping mereka berdua. Spontan keduanya menoleh bersama-sama.
Zhao Liying tidak enak, dia mencoba untuk menolak, “Tidak usah, Ma.”
“Ambil saja.” Wang Yueji bersikeras. “Anggap saja itu hadiah permintaan maaf Mama atas kejadian semalam.”
Karena tak ingin ada perseteruan panjang, Zhao Liying akhirnya pasrah. Pramuniaga itu mengambil alih patung yang di pasangi kalung semanggi, membawanya ke administrasi untuk melakukan pembayaran.
Setelah hampir tiga jam mereka belanja bersama, mereka lalu mampir ke sebuah restoran bintang lima untuk makan sore.
Tbc ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Happiness [PDF✓]
Fanfiction[drama] [three love] [intersex] Keinginan Zhao Liying dalam menginginkan seorang anak menjadi awal mula kehancuran rumah tangganya bersama Wang Yibo, suaminya. Xiao Zhan yang hanya seorang waiter terseret dalam konflik rumah tangga mereka. Awalnya...