Sepulang dari acara arisan para konglomerat itu. Wang Yueji langsung menuju ke kediaman putranya. Sedari tadi kepalanya terasa sangat panas karena memikirkan perkataan Fang Yu.
Sekarang ini, Yueji berniat ingin memastikan sendiri apa yang dikatakan bajingan tua itu benar atau tidaknya.
Jika perkataannya itu tidak benar. Wang Yueji bersumpah akan malaporkan Fang Yu atas pencemaran nama baik.
Sesampainya di kediaman putranya. Wang Yueji langsung turun dari mobil. Dia buru-buru berjalan ke depan pintu utama, dengan membabi buta, Yueji menekan bel pintu rumah itu.
•••
Setelah hampir setengah hari ini berada di dalam kamar, Xiao Zhan akhirnya beranjak keluar dari acara bermalas-malasannya. Di ruang tamu, dia menonton televisi sambil memakan beberapa potong buah yang Juan kupaskan.
Pelayan baru itu sungguh cekatan dalam melayaninya. Dia bahkan sangat ramah, berbanding terbalik dengan Ruyi yang selalu mengibarkan bendera permusuhan dengannya.
Xiao Zhan melirik pada Yan Juan yang sedang mengupas apel di sampingnya. “Juan, sepertinya aku menyukaimu.”
Yan Juan tahu, suka yang Xiao Zhan maksud bukanlah suka dalam artian romansa. Apel itu telah selesai dikupas dan dipotong menjadi beberapa bagian. Yan Juan menoleh pada Xiao Zhan seraya memberikan sepiring potongan apel.
“Saya senang Anda menyukai saya.”
“Kamu berbeda dari para pelayan di rumah ini. Mereka semua sungguh sialan,” cibir Xiao Zhan.
Yan Juan tidak terkejut lagi dengan hal itu, karena dia tahu beberapa tabiat dari pelayan di rumah ini. “Benarkah?”
Xiao Zhan mengangguk, mulutnya telah tersumpal dengan sepotong apel. “Hm!” Dia menelannya lebih dulu setelah beberapa kali kunyahan. “Kamu jangan seperti mereka, ya?”
Yan Juan tertawa pelan, tingkah tuannya ini sungguh menggemaskan di matanya. “Tentu saja hal itu tidak akan pernah ter—”
Ting! Nong! Ting! Nong!
Xiao Zhan dan Yan Juan sama-sama menoleh ke arah pintu utama. Sepertinya ada seseorang yang datang kemari. Sangat tidak sopan, pikir mereka berdua ketika mendengar suara bel yang begitu membabi buta.
“Biar saya yang membukakan pintu.” Yan Juan berdiri dari duduknya. Dia berjalan meninggalkan Xiao Zhan yang masih duduk di sofa.
Begitu Yan Juan membuka pintu, dia langsung di dorong ke belakang. Orang itu—Wang Yueji—berjalan masuk ke dalam rumah putranya seraya berteriak memanggil nama Zhao Liying, menantunya.
“Liying!” teriak orang itu.
Xiao Zhan terperanjat, dia sontak saja berdiri dari duduknya. Dari arah dapur, Zhao Liying keluar dengan wajah pias. Lekas saja ia pergi ke asal suara itu berada.
Yan Juan mengikuti Yueji dari arah belakang. Xiao Zhan yang merasa kedatangan wanita itu bukan pertanda baik segera bersembunyi di sebalik dinding.
Begitu Zhao Liying berada di hadapan Wang Yueji. Zhao Liying kemudian di tampar dengan sangat kuat. Amarah Yueji benar-benar memuncak setelah kembali dari acara arisannya.
Plak!
“Berani-beraninya orang rendahan seperti kamu berbohong padaku!” teriak Yueji tanpa bisa di kontrol.
Rasa panas terbakar dan perih bercampur menjadi satu. Tangannya bergetar memegang bekas tamparan wanita di depannya. Zhao Liying kemudian menoleh pada Yueji dengan berurai air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Happiness [PDF✓]
Fanfiction[drama] [three love] [intersex] Keinginan Zhao Liying dalam menginginkan seorang anak menjadi awal mula kehancuran rumah tangganya bersama Wang Yibo, suaminya. Xiao Zhan yang hanya seorang waiter terseret dalam konflik rumah tangga mereka. Awalnya...