II - lovers in the night (heejake)⚠︎

578 24 13
                                    

Langit diluar sana sudah tak begitu terang bederang, hanya cahaya bulan dan bintang yang menerangi. Angin yang begitu pelan menerpa mengenai pipi mulus jake yang kini masih berada didalam mobil milik heeseung di depan rumah salah satu temannya.

"Thanks ya, lu berdua pulang dah hati-hati. Bawa mobil jangan ngebut seung, lu bawa anak orang"
Pesan dari temannya, sedangkan heeseung hanya tertawa menanggapi penuturan tersebut.

"Santai, gua balik deh. Udah malem banget" Pamit heeseung yang kemudian berjalan memasuki mobil miliknya.

Keduanya melambai kearah teman mereka, dan heeseung menutup jendela mobil tak membiarkan angin masuk kembali menyentuh jake.

"Mau langsung pulang?" Tanya heeseung membuka percakapan diantara keduanya.

Mobil heeseung berjalan dengan kecepatan yang rendah, ingin memanfaatkan waktu yang diberikan. Jika heeseung jujur, ini menjadi kedua kali nya ia dengan jake berada dalam satu mobil.

Karena selama ini pun jake selalu memilih untuk tak pernah bergabung, dan menaiki kendaraan umum yang tersedia.

"It's up to you.. heeseung" Jawabnya dengan suara yang begitu pelan.

Heeseung yang menyadari jake terlihat seperti malu-malu ketika bersamanya hanya bisa tersenyum geli, menyadari keduanya telah melewati malam yang panjang hari itu.

Tenang saja, mereka belum memasuki bagian intinya. Jake masih sama, hanya saja malam itu heeseung bisa merasakan kepemilikan jake.

"Ke apart gua aja ya? We can cuddling and i can kiss you many times"

Jake yang mendengar ucapan heeseung dengan seksama melayangkan pukulan pelannya kearah lengan heeseung.

Ini cukup memalukan, mengingat jake yang begitu agresif ketika heeseung bisa memuaskannya. Rasa tak sabarnya meluap-luap ketika bersama heeseung.

"Fuck you!" Umpatnya pelan.

"I will jake, in other time.. when you're ready for that"

"Apa sih, mesum banget otak nya!"

Heeseung tergelak, ia benar-benar membawa mobil nya dengan kecepatan rendah. Memanfaatkan waktunya sebaik mungkin, karena bisa saja jake akan kembali ke kampung halamannya begitu pula dengan dirinya.

Perjalanannya memakan waktu sekitar 20 menit lamanya, karena sudah larut tak begitu banyak mobil maupun motor yang berkeliaran dijalan.

Heeseung benar-benar mengajak jake menuju apartemen tempat ia tinggal, memimpin jalan.
Jantungnya berdegup begitu kencang ketika heeseung mengunci pintu utama, membuat jake menelan ludahnya kasar.

Pikiran nya begitu kotor, entah karena ia bersama heeseung saat ini atau mungkin karena memang dirinya yang akan haus sentuhan— bagian itu mari rahasiakan saja.

"Jake.." Lirihnya. Terlihat heeseung merentangkan kedua tangannya seolah memberi isyarat kepada jake untuk masuk kedalam dekapan hangatnya.

Jake yang mengerti pun menghampiri heeseung, membalas pelukan yang diberikan. Ia mengendus wangi khas, bagaikan sihir jake menjadi begitu nyaman ketika bersama heeseung.

"I love you jake" Heeseung mengungkapkan apa yang ia rasakan. Jake bisa merasakan heeseung mengusap pelan bagian kepalanya.

Wajahnya mendongak karena perbedaan tinggi antara keduanya,
Jake memajukan wajahnya memberikan kecupan sekilas, yang kemudian ditahan oleh heeseung agar tak melepasnya.

Kedua lengan yang semula berada di bagian pundak jake, kini turun menjadi di bagian pinggang mengunci pergerakan sang submisif.

"Hmhh.." Ia mengeluh pelan ketika merasakan heeseung menyesap bibir bawahnya begitu kuat.

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang