Part 36

1.7K 60 4
                                    

Satu setengah tahun yang lalu Laras mengalami kecelakaan pada saat melarikan diri dari kejaran mata-mata Sagara, dia sedang kalut dan konsentrasinya dalam mengemudi menjadi tidak fokus.

Dia keluar jalur dan pada saat yang bersamaan, sebuah truk dari arah berlawanan sedang melaju cukup kencang. Laras berhasil membanting stir menabrak pembatas jalan, dia memang selamat namun tidak dengan wajahnya.

Wajahnya menjadi sangat mengerikan, Laras ingat hari dimana dia berkaca dan wajahnya menjadi cacat, dia sangat frustasi dan berpikir bahwa ini adalah karma dari Tuhan untuknya karna lari dari pernikahannya yang sakral. Dia sudah ingin mengakhiri hidupnya, namun tiba-tiba Kevin datang bak malaikat penolong.

Dia menawarkan bantuan berupa operasi plastik dan pergantian wajah, tanpa banyak kata Laras menyetujuinya dan tanpa berpikir bahwa dia akan dijadikan umpan dalam rencana Kevin suatu saat. Lebih tepatnya rencana darurat lelaki itu.

Operasi itu berjalan lancar dan dia memiliki wajah baru yang cantik dan menarik, tapi anehnya dia merasa tidak senang.

Sebab Laras sadar bahwa dia sudah terikat sampai mati dengan Kevin, dia dan anaknya yang masih berusia beberapa hari. Laras kabur dari pernikahannya dengan Sagara dan saat itu bayi yang dikandungnya sudah berusia 3 bulan lebih 1 Minggu, kecelakaan itu terjadi setelah dia melahirkan anaknya.

Dia pulang sehabis membeli keperluan anaknya, namun tak disangka dia melihat seseorang yang dia yakini sebagai mata-mata Sagara. Dia dikejar dan berusaha lari sampai anak buah Sagara kehilangan jejaknya, namun kecelakaan itu tidak dapat dia hindari.

Dan disinilah Laras sekarang, memakai wajah baru dan kehidupan baru. Bersama Kevin dan anaknya--Saras, mungkin bagi sebagian orang berpikir hidup Laras bahagia. Namun kenyataannya tidak, dia bagai hidup dalam neraka. Satu-satunya yang ingin dia lakukan adalah bertahan hidup bersama anaknya.

"Apa?!"

"Ya, Laras. Kamu dan wajah baru kamu itu akan aku pergunakan untuk menjebak Sagara. Tapi aku perlu waktu untuk membuat rencana ini menjadi berjalan semulus mungkin, agar orang-orang dari Astelia itu tidak bisa mengendus rencana ini. Aku gak akan biarkan rencana ini gagal juga."

"Jangan gila Kev, aku gak mau jadi duri dalam pernikahan mereka. Kamu bisa suruh aku apapun tapi enggak dengan menjadi orang ketiga dihubungan mereka."

Kevin menoleh pada Laras, berjalan dengan perlahan menuju wanita itu, Laras memundurkan langkah. Dia merasakan tanda bahaya, lelaki ini pasti ingin menyakiti fisiknya. Lagi.

"Kamu berani ngebantah aku?" Tanya Kevin ketika Laras sudah terpojok, lelaki itu mengangkat tangan, Laras sudah siap menerima pukulan atau tamparan namun dia tidak merasakan apapun. Kecuali elusan pada puncak kepalanya.

Laras melirik pada Kevin yang memasang wajah pongah, tubuh wanita itu bergetar ketakutan.

"Kamu sudah gak sayang sama anak kamu lagi, hm?" Sekarang Laras paham arti dari elusan dan raut wajah Kevin. Selalu seperti ini, ketika Laras mencoba untuk memberontak maka Kevin akan menggunakan anak mereka sebagai senjata untuk Laras mengikuti keinginannya.

"Jangan macam-macam sama Saras, Kev. Kamu harus ingat bahwa Saras juga anak kamu."

"Dia aman kalau kamu menurut, kamu mau dia selamat dan tetap baik-baik aja kan?" Pertanyaan itu dibalas anggukan cepat oleh Laras. "Maka ikuti rencanaku." lanjut Kevin sambil mendorong pelan kepala Laras.

Laras memejamkan mata dan bergumam dalam hati, semoga Tuhan masih mau mengampuninya.

"Apa rencana kamu?"

*****

"Akhirnya aku pulang juga, kangen banget sama rumah." Ucap Murni ketika turun dari mobil dan dipapah oleh Sagara memasuki rumah.

MY PERFECT WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang