"Murni mamah yakin kalau kamu hamil"
Mendengar ucapan itu Murni tersentak kaget, tidak mungkin dia hamil dia saja tidak pernah-- Astaga Murni hampir melupakan malam itu, malam dimana kesuciannya direnggut paksa oleh Sagara. Tapi masa iya hanya dengan beberapa kali pria itu mengeluarkan cairan di dalamnya Murni bisa langsung hamil? Berarti sperma Sagara sangat topcer.
"Kapan terakhir kali kamu haid?" Murni mencoba mengingat-ngingat tanggal terakhir dia haid, Murni terakhir haid tanggal 17 juli. Dan sekarang sudah tanggal 25 Agustus dan Murni belum juga mendapat tamu bulanannya.
"Murni haid ditanggal 11 bulan lalu bu dan berakhir ditanggal 17, sekarang udah tanggal 25 itu berarti Murni udah telat hampir seminggu"
"Apa kamu dan Sagara sudah melakukan--" Astelia memberi tanda kutip dengan tangan kepada Murni, jelas Murni paham maksudnya ia ingin mengangguk namun Sagara sudah berpesan untuk tidak membocorkan rahasia mereka yang sudah melakukan hal itu pada siapapun. Murni jadi serba salah. Wanita itu hanya mampu menunduk sambil menggigit bibirnya.
"Sudah gak perlu kamu jawab, sekarang kamu tunggu disini mamah akan ke apotik beli tespack untuk liat apa benar kamu hamil atau engga. Kalau hasilnya positif kita langsung ke dokter kandungan untuk lebih memastikan"
Astelia berlalu dari kamar Murni untuk pergi ke apotik sedang Murni malah mematung masih terduduk di tepi ranjangnya. Ia benar-benar bingung sekarang, disatu sisi dia sangat bahagia jika benar dia hamil tapi disisi lain dia takut Sagara semakin membencinya jika tau Murni hamil.
Jika memang benar Murni hamil dia akan mencoba menyembunyikan dari Sagara, dia takut Sagara akan berusaha melenyapkan anak ini karna dianggap sebagai penghambat perceraian mereka nanti kalau pria itu tau Murni benar mengandung.
20 menit kemudian Astelia datang dengan senyum sumringah dan memberikan 3 tespack sekaligus kepada Murni.
"Ini cepat kamu periksa, semoga hasilnya positif" Senyum Astelia mengembang ketika memberikan tespack itu, dia sangat berharap hasilnya sesuai yang diharapkan.
Murni mengambil tespack itu dengan ragu dan melakukan tes dikamar mandi. Astelia menunggu dengan sabar dan hati gelisah, beberapa menit kemudian Murni keluar dengan 3 tespack ditangannya wajahnya terlihat pucat dan penuh kebingungan.
"Gimana hasilnya Murni?"
Astelia mengambil tespack yang disodorkan Murni, matanya berkaca-kaca melihat hasil dari ketiga tespack itu. Wanita paruh baya itu menatap Murni dan memeluknya.
"Positif, selamat Murni kamu akan jadi seorang ibu dan Ibu akan menjadi seorang nenek" ujar Astelia senang, dia meneteskan airmata sangking senangnya. Tapi senyumnya sirna ketika melihat raut gelisah menantunya ini.
"Murni kamu kenapa? Apa kamu gak senang dengan fakta bahwa kamu hamil? Hamil Anak Sagara?" Murni sontak menggeleng mendengar pertanyaan dengan nada sendu dari mertuanya ini.
"Engga bu, Murni senang karna tau Murni hamil. Tapi... boleh Murni minta satu hal sama ibu?"
Astelia mengernyit bingung namun tak ayal tetap mengangguk, penasaran apa kira-kira permintaan dari menantunya ini.
"Murni mohon jangan kasih tau mas Sagara dulu ya bu soal Murni hamil, biar aku sendiri yang ngasih tau dia kalau waktunya udah tepat"
Astelia membelalakkan mata mendengar permintaan itu, bagaimana mungkin Sagara ayah dari bayi ini tidak diberitahu soal berita bahagia tentang kehamilan Murni. Astelia tau bahwa anaknya menderita kelainan seksual tapi bukan berarti Sagara akan tega berbuat hal jahat jika tau kenyataan ini.
"Mamah gak setuju Murni, gimana bisa kamu mau sembunyikan kabar bahagia ini. Bagaimanapun Sagara adalah ayah dari bayi yang kamu kandung, dia harus tau" ucap Astelia memegang pundak Murni.
Murni menggeleng dan berusaha meredakan tangisnya, sekarang dia tau kenapa beberapa hari ini dia merasakan hal aneh dalam dirinya itu semua terjadi karna anak dalam kandungannya. Tapi Murni terlalu takut jika Sagara tau hal ini lelaki itu akan marah atau malah berniat menggugurkan janin ini. Tidak, Murni tidak ingin kehilangan anaknya.
"Mah aku mohon ngerti posisi aku ya, ini demi cucu mamah dan keberlangsungan pernikahan aku dan Sagara. Mamah harus janji untuk gak memberitahu ini ke siapapun termasuk Sagara, biar aku yang ngasih tau dia kalau waktunya udah tepat"
Murni masih berusaha meyakinkan karna tak tega melihat wajah pucat itu akhirnya Astelia mengangguk walau dalam hati dia sangat enggan melakukannya, tapi biarlah untuk sekarang dia akan bungkam. Sebab Astelia tidak mau terlalu ikut campur urusan mereka.
"Murni kamu pasti sudah tau bahwa mamah adalah orang yang memasukan obat perangsang ke dalam minuman Sagara, malam itu dia pasti melakukannya secara paksa kepada kamu. Mamah minta maaf"
Murni semakin terisak ketika mengingat kejadian malam itu tapi dia pun tidak bisa marah pada ibu mertuanya ini, dia sudah terlalu baik pada Murni.
"Mamah hanya kehabisan cara bagaimana supaya Sagara menerima kamu sebagai istrinya dan bagaimana cara supaya dia berubah normal kembali, tapi mamah gak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mamah. Yang mamah inginkan hanya kebahagiaan dalam pernikahan kalian"
"Mungkin cara mamah salah, tapi mamah harap dengan hadirnya anak ini akan mengubah nurani Sagara. Dan agar kalian bisa bersama seutuhnya karna mamah sangat yakin kalau kamu adalah takdir Sagara"
Astelia mengusap surai Murni, menghapus airmata itu dengan pelan.
"Murni gak marah mah karna sedari awal pernikahan ini terjadi, murni sudah ikhlas menerima takdir hidup murni" Wanita itu berusaha menampilkan senyum walau terkesan dipaksakan.
"Sekarang kita ke dokter ya, kamu harus periksa supaya kita tau sudah berapa usia kandungan kamu" Murni mengangguk mendengar ajakan itu dan Astelia berjalan disisi nya.
*****
Sagara sedang sibuk dengan berkas-berkas di atas meja, rasanya dia ingin sekali rehat dari rutinitas sehari-hari nya ini. Tapi Sagara yakin bahwa dia akan semakin pusing menerima banyak berkas jika mengambil cuti.
Belum lagi masalah Kevin yang menghilang dan Murni yang menjadi lebih pendiam membuat kepalanya benar-benar pusing.
Lelaki itu mengalihkan pandangan ketika pintu ruang kerjanya diketuk, setelahnya seseorang dalam balutan stelan jas rapih masuk dan membungkuk hormat padanya.
"Ada info apa soal kevin? Sudah tau dia dimana sekarang?" Cecar Sagara pada Anjas seorang yang Sagara percayai untuk melacak keberadaan Kevin.
"Menurut informasi yang saya dapat, tuan Kevin sedang berada di Paris. Tapi saya tidak tau pasti apa yang sedang dilakukannya disana tuan" Sagara berdecak akhirnya dia mendapat angin segar soal keberadaan kekasihnya itu.
"Apa tuan ingin saya mencari informasi soal apa yang sedang dilakukan tuan kevin disana?"
"Tidak perlu, tau kalau dia baik-baik saja sudah cukup bagi saya. Anggap saja dia sedang liburan menenangkan diri, kalau begitu kamu boleh pergi tapi terus pantau apa yang Kevin lakukan disana dan kirim informasinya pada saya" Ujar Sagara dingin dan Anjas mengangguk singkat kemudian berjalan keluar ruangan Sagara.
Setelah kepergian Anjas, Sagara berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku. Ia menatap pada gedung-gedung pencakar langit dan jalanan padat dibawah sana. Mendapat kabar kekasihnya baik-baik saja itu sudah membuat Sagara merasa lebih baik tapi mengingat bagaimana Kevin pergi membuat Sagara sedikit gelisah.
Apa kekasihnya itu akan pergi darinya dan berniat tinggal di paris selamanya? Melihat beberapa foto yang Anjas beri tadi memperlihatkan bagaimana bahagia nya Kevin disana membuat Sagara sedikit merasakan nyeri di ulu hatinya.
Dia disini kalang kabut mencarinya namun Kevin malah asik tertawa tanpa beban, apakah lelaki itu sedang berusaha melupakan Sagara karna tau fakta bahwa dia sudah berhubungan badan dengan Murni? Atau kevin hanya sedang bosan dan menghibur diri seperti ucapan Sagara pada Anjas tadi?
Entahlah pada akhirnya Sagara hanya mampu menunggu sampai Kevin kembali, ia berjanji akan memperlakukan Kevin lebih baik lagi bahkan jika perlu dia akan menyentuh Kevin lebih untuk membuatnya tetap bertahan disisi Sagara.
"Aku bakal nunggu kamu kev" gumam batin Sagara.
![](https://img.wattpad.com/cover/345986039-288-k610699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT WIFE
RomantizmSLOW UPDATE ❗❗❗ Sagara Tanubrata adalah pria berumur 29 tahun yang mengalami kelainan seksual. Dia pecinta sesama jenis, banyaknya rumor yang beredar membuat perusahaan keluarganya terancam bangkrut. Orangtuanya sudah kehabisan cara untuk mengubah a...