Part 6

3K 70 0
                                    

Sagara saat ini sedang dipusingkan oleh berkas-berkas dihadapannya, meski rumor tentangnya merebak dengan cepat tapi untungnya para investor tidak dengan gegabah menarik saham mereka. Itu karna sagara mempunyai cara kerja yang bagus dan dapat dengan cepat mendapat target pasar.

Lagipula bagi para investor rumor itu termasuk privasi sagara selagi tidak ada sangkut pautnya dengan kinerja si pemilik usaha maka mereka tidak memusingkan hal lainnya.

Ting....

Ponsel sagara berbunyi menandakan adanya pesan masuk yang ternyata dari kevin.

Kevin :

Hari ini setelah pulang kantor bisa mampir ke apartemen aku? 
Aku kangen kamu gara.

Sagara tersenyum membaca pesan itu, belum sempat tangannya mengetik balasan pesan untuk kevin. Satu pesan dari nomor tidak dikenal masuk.

0857xxxx

Gara ini aku murni, ibu bilang kamu harus pulang tepat waktu soalnya paman antoni dan keluarganya bakalan datang.

Sagara mendengus kesal , darimana pula gadis ini mendapat nomor telponnya. Pasti dari ibu nya. Sagara memilih mengabaikan pesan itu dan membalas pesan kevin.

Sagara :

Aku bakal datang kev, aku juga kangen kamu.
Tunggu aku ya.

Masalah makan malam dengan keluarganya Sagara akan datang sedikit terlambat atau mungkin dia tidak perlu datang. Baginya waktu bersama Kevin lebih penting dari apapun.

****

Murni duduk merenung menatap layar ponselnya, padahal Sagara online dan pesannya juga sudah ceklis biru. Tapi tidak ada balasan dari lelaki itu. Sampai tanda online itu hilang pun Sagara tidak membalas pesannya.

Murni mendapat nomor ponsel Sagara semalam, Murni mengambilnya diam-diam saat pria itu sedang tertidur lelap. Sebab murni tau jika dia meminta langsung Sagara tidak akan memberi secara suka rela. Diam-diam dia menempelkan sidik jari Sagara diponsel lelaki itu, untungnya Sagara tetap tidur dan tidak terganggu dengan pergerakan yang murni lakukan.

Gadis itu menatap cincin pernikahannya, baru 3 hari menjadi istri seorang Sagara tapi rasanya Murni sudah lelah dengan sikap acuh dan cuek lelaki itu. Sagara juga berkata bahwa hari minggu ini mereka akan pindah ke rumah milik lelaki itu. Rumah yang dulu memang sudah Sagara persiapkan saat akan menikah dengan mantan calon istrinya. Laras suseno.

Setelah hari dimana lelaki itu mencium keningnya, Sagara menjadi lebih dingin. Sepertinya Sagara memutuskan untuk tidak melanjutkan peran pura-pura menjadi suami yang baik.

Bukan pula Murni tidak tau, Sagara selama beberapa hari ini seperti enggan untuk tidur satu ranjang dengannya. Tapi untunglah lelaki itu masih punya hati dengan tidak menyuruh Murni untuk tidur di sofa kecil di kamar ini.

"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu bisa nganggap aku sebagai istri kamu? Kamu terlalu jauh untuk bisa aku gapai, tapi aku gak akan menyerah. Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk mempertahankan pernikahan ini" gumam batin murni.

Tok tok tok...

"Non murni?" Itu panggilan dari bi Sumi asisten rumah tangga yang sudah mengabdikan diri bertahun-tahun dirumah ini.

"Ada apa bi?"

"Ini non, nyonya nyuruh non Murni turun kebawah soalnya tuan Antoni akan sampai sebentar lagi"

"Bukannya mereka datang untuk makan malam? Ini masih jam 4 sore"

"Tuan Antoni memang sering datang awal jika ada perjamuan seperti ini non, beliau orangnya on time"

MY PERFECT WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang