Sagara menyuapi Murni sampai bubur dalam mangkuk itu habis tak tersisa, Murni sempat menolak disuapan ketiga karena merasa mual namun berkat paksaan Sagara akhirnya ia bisa menghabiskan semangkuk bubur itu.
"Sekarang minum obatnya" Sagara menyodorkan obat maag yang bi Marsih taruh juga di nampan bersamaan dengan bubur dan minumnya.
Murni menurut dan meminum obat itu, Sagara menatap wajah pucat wanita didepannya ini. Entah hal apa yang membuatnya menjadi peduli pada Murni, wanita itupun bertanya-tanya.
"Mas gak sama Kevin?" Murni bertanya membuyarkan lamunan Sagara.
"Dia masih tidur, mungkin kecapean kerja. Jadwal dia padat" Murni mengangguk saja mendengar jawaban itu.
"Yaudah sekarang kamu tidur lagi, jangan terlalu lama sakit. Saya gak mau direpotkan"
Murni mencebik, padahalkan dia tidak meminta Sagara untuk mengurusnya tapi dasar lelaki itu saja yang sok perhatian. Bahasanya tidak enak sekali untuk didengar, merepotkan katanya? Cih.
Murni tidak menjawab namun langsung merebahkan diri dan menutup tubuhnya dengan selimut, Sagara menggeleng melihatnya lalu beranjak pergi setelah merapikan sedikit selimut Murni. Ia harus mengecek kevin sekarang.
****
Kevin terbangun di jam 10.30 biasanya jika sangat kelelahan kevin bisa terbangun di sore hari, ini rekor karna ia bangun lebih awal dari biasanya.
Pintu kamar terbuka menampilkan Sagara yang tersenyum simpul melihat Kevin yang masih asik menggeliat.
"Udah bangun kev, gimana tidur kamu?" Sagara menyapa membuat kevin langsung menoleh dan membalas senyuman Sagara dengan sumringah.
"Nyenyak banget beb, mungkin karna semaleman aku tidur di kamar orang yang aku sayang" Sagara terkekeh mendengarnya, kevin bangun dan mendaratkan ciuman dipipi kiri Sagara, yang membuat lelaki 29 tahun itu semakin melebarkan senyumnya.
"Maaf ya aku baru bangun dan gak nemenin kamu sarapan"
"Gapapa, istirahat kamu lebih penting"
Kevin menatap Sagara penuh cinta, sejak ia menjalin hubungan dengan lelaki ini hidupnya lebih berwarna. Sagara memberinya perhatian yang sejak kecil tidak pernah kevin dapatkan. Bersama Sagara, kevin mempunyai tujuan hidup yang pasti. Hidup bahagia bersama Sagara.
"Kamu mandi gih terus turun ke bawah, perut kamu pasti udah minta diisi" Kevin terkekeh mendengar ucapan Sagara, ia mengangguk singkat. Kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sagara termenung setelah kevin masuk ke dalam kamar mandi, entah mengapa Sagara merasa perasaannya terbagi sekarang. Dulu ia selalu sangat antusias jika dihadapkan dengan kevin, tapi kenapa sekarang rasanya Sagara sedikit merasa.... hampa?
Ia senang bersama kevin namun disisi lain seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dan Sagara tidak tau apa itu.
****
Setelah selesai mandi dan berpakaian menggunakan baju Sagara, kevin memutuskan untuk turun dan langsung menuju dapur. Tapi anehnya ia tidak melihat Sagara sejak tadi. Kemana ya pria itu? Batin kevin berujar.
"Emm maaf mau tanya, liat Sagara gak?" Pertanyaan itu Kevin lontarkan kepada salah satu art di rumah ini, namun kevin heran mengapa pembantu ini menatapnya dari atas sampai bawah kemudian mendengus. Apa ada yang salah dari penampilan kevin? Padahal tadi saat berkaca ia terlihat tampan dan wangi kok.
Pembantu bernama Suti itu mendengus sesaat, kemudian menjawab dengan nada ketus namun tak kentara.
"Tuan Sagara ada di taman belakang beliau sedang bersantai disana" Kevin mengangguk dan mengucapkan terimakasih dan pembantu bernama Suti itu langsung pergi tanpa berbicara apapun. Seluruh penghuni rumah sudah tau siapa kevin bagi sagara, beberapa pembantu baru termasuk suti sudah diberitahu oleh bi Marsih dan Bi Sunar bahwa Sagara--tuan mereka-- menderita kelainan seksual.
![](https://img.wattpad.com/cover/345986039-288-k610699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT WIFE
RomanceSLOW UPDATE ❗❗❗ Sagara Tanubrata adalah pria berumur 29 tahun yang mengalami kelainan seksual. Dia pecinta sesama jenis, banyaknya rumor yang beredar membuat perusahaan keluarganya terancam bangkrut. Orangtuanya sudah kehabisan cara untuk mengubah a...