7

11.5K 983 3
                                    

Haiiiiii...... update lagi Reach You nya... kalo part ini pendek, ya harap maklum.... akhir-akhir ini sering lembur.... kejar target... biar bisa main ke Bali.... udah kangen banget sama pulau satu itu.... hehehe....

Oke... jangan kelamaan... langsung aja....cuzzzz.....

___________________________________________________________

AUTHOR POV

Sisi nampak termenung di ruangannya. Semua berkas yang menumpuk di mejanya sudah selesai dikerjakannya dengan gila-gilaan seperti maniak kerja. Sekarang setelah semua selesai dikerjakannya, ingatannya kembali pada kejadian semalam. Kejadian memalukan yang ia buat.

Pintu diketuk, Sisi terlonjak kaget.

"Masuk," serunya mempersilakan masuk.

Dilihatnya Pia membawa satu bucket besar bunga mawar merah.

"Untuk anda, Bu Sisi," Pia menyerahkan sebucket besar bunga itu pada Sisi sambil mengulum senyum. Matanya mengerling ke arah Bos cantiknya.

"Dari siapa?" tanya Sisi mengerutkan dahinya.

Pia mengedikkan bahunya sambil tersenyum menggoda.

"Saya tidak tau, Bu. Tapi disitu ada kartunya," Pia menunjuk bunga yang dipegang Sisi, lalu berjalan keluar dan menutup pintu perlahan.

Sisi mengambil kartu kecil yang terselip diantara kuntum bunga mawar itu dan membacanya.

Dear Sisi,

Aku minta maaf atas kelancanganku yang mungkin membuatmu marah semalam.

D.

Sisi menghela nafas. Ia tau siapa pengirim bunga ini. Entah kenapa, ia sama sekali tidak merasakan kemarahan pada laki-laki itu. Ia hanya merasa marah pada dirinya sendiri yang begitu gampangnya terlena oleh sebuah ciuman dari laki-laki yang belum ia kenal dekat. Bahkan hubungan mereka hanya sebatas rekanan bisnis yang baru beberapa kali bertemu.

Sisi melirik jam tangan yang melingkari tangannya, membereskan mejanya dan meraih tas nya, lalu berjalan keluar.

"Pia, aku keluar dulu. Mungkin tidak kembali ke kantor," kata Sisi menoleh sekilas pada Pia.

"Baik Bu," sahut Pia tersenyum lebar.

♡♡♡♡♡♡♡

Randy menatap wanita di hadapannya dengan bingung. Sejak satu jam yang lalu mereka hanya diam.

"Kamu kenapa Sweetheart? Kita sudah di sini sejam lebih dan kamu cuma diam," kata Randy mengusik keheningan yang tanpa sengaja diciptakan Sisi.

Sisi menghela nafas panjang.
"Ran, mau nemenin aku refreshing?" ucap Sisi tiba-tiba.

Randy menaikkan sebelah alis nya.
"Refreshing? Tumben. Kemana?"

"Ada ide?"

"Hmm.... London? Paris? Itali? Aussie? Thailand? Singapore? Dubai? Maldives? Atau...."

"Kamu sudah seperti agen perjalanan," potong Sisi cemberut, membuat Randy terkekeh.

"Kamu tanya ide, kok malah dibilang agen perjalanan?"

"Menurutmu aku harus kemana?"

"Sweetheart, bagaimana kalau kita ke Milan. Kebetulan aku ada keperluan di Milan," tawar Randy menyesap Caramel Macchiato nya perlahan.

'Hmm... boleh juga. Kapan?" tanya Sisi setelah berpikir sejenak.

"Minggu depan," sahut Randy tersenyum.

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang