Extra Part (End)

17.9K 957 24
                                    

Sisi dan Alena tengah menikmati angin semilir yang menerpa wajah mereka. Sisi sedang ingin suasana pantai bersama suami dan teman-temannya , jadilah Digo dan kawan-kawan pindah ke resort. Bahkan Erick harus mati-matian membujuk produser nya agar ia diijinkan cuti sementara waktu dari syuting sinetron kejar tayangnya. Dan itu tidak akan berhasil tanpa campur tangan Digo.

Sebastian dan Bara punya cerita lain. Bara yang tengah melakukan bisnis di Jepang terpaksa harus pulang di hari ke dua, setelah Digo menghubunginya. Sebastian lebih parah lagi. Ia harus kembali pulang padahal ia baru setengah jam menginjakkan kakinya di Rio de Janeiro.

Randy pun harus memboyong pekerjaannya ke Bali karena permintaan Sisi dan ancaman Digo.

Disaat Alena dan Sisi bersantai di pantai, Randy, Sebastian dan Bara sibuk dengan telepon genggam mereka mengurus pekerjaan, sebelum Sisi meminta mereka melakukan sesuatu yang aneh-aneh.

"Bawa saja berkasnya ke resort!" ujar Sebastian menutup sambungan teleponnya. Dengan nyaris berteriak ia menjatuhkan dirinya ke sofa.

"Kirim saja desainnya ke emailku. Nanti akan kuhubungi lagi," Randy menekan tombol merah di layar smartphone-nya, lalu ikut membanting tubuhnya di samping Sebastian.

"Aaaarrgh.... gue gak tahan!" Sebastian mengacak rambutnya.

"Kemana Erick?" tanya Bara melihat Erick tidak bersama mereka.

"Belajar surfing modusnya," sahut Sebastian mendengus kesal.

"Modus?"

Sebastian mengangguk terkekeh.

"Trainer nya cewek bohai, man," gelak Sebastian melihat raut cengo Randy.

"Enak banget dia?" sungut Randy.

"Digo kemana?" tanya Bara lagi.

"Dia sedang menemui Jordan dan Nino di bawah," sahut Randy malas.

"Gue heran, Digo yang enak, kita yang pusing!" Sebastian menggerutu, sesekali mengetikkan chat balasan di ponselnya.

Tiba-tiba notif bbm berbunyi di ponsel ketiganya. Mereka bertiga saling pandang dan memekik bersamaan.

"WHOAAAAAAA!!!!!"

Tanpa menunggu lama ketiganya berlari menuju pantai.

☆☆☆☆☆♡♡♡☆☆☆☆☆

Wajah panik Digo mengiringi lajunya brankar yang membawa Sisi ke rumah sakit.
Alena memberitahukan mereka semua melalui broadcast bahwa Sisi mau melahirkan ketika mereka sedang bersantai di pantai.
Sekarang mereka semua dengan panik mengiringi Sisi ke rumah sakit untuk melahirkan.

Sisi masih merintih kesakitan, sementara Digo terus menerus menggenggam tangan istrinya dengan wajah cemas yang tidak bisa disembunyikan.

Diam-diam Bara dan Sebastian saling pandang dan tersenyum. Apa yang mereka lihat sekarang membuat keduanya merasa geli. Digo tidak pernah sepanik ini.

Sisi sudah masuk ke ruang bersalin. Digo masih terus menemani.

"Honey, mana yang lain?" tanya Sisi di antara rintihannya.

Digo melotot mendengar pertanyaan Sisi.

"Diluar! Dan jangan bilang kamu mau mereka semua disini ya, Si!" katanya kesal. Sejak ngidam Sisi tidak pernah menyusahkannya, tapi malah merepotkan Randy dan semua sahabat Digo. Padahal Digo juga ingin merasakan bagaimana direpoti oleh istri yang sedang ngidam.

"Hehehe...aduh....jangan marah dong Honey...nanti aaawh....anak kamu gak mau keluar loh...." ujar Sisi ditengah rintihan kesakitannya.

"Ngomong apa sih kamu?" sentak Digo mendengar kata-kata Sisi.

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang