22

10.7K 802 10
                                    


Taman bunga disamping rumah sedang indah-indahnya. Jajaran amarylis dengan warna khas-nya memagari segerumbul melati di ujung pojok, lalu mawar putih dan merah muda yang sedang pongah memamerkan kelopaknya, di ujung lain tampak sansievera melingkar membatasi euphorbia. Sementara dinding tinggi kokoh berwarna abu-abu itu dirambati daun-daunan entah apa namanya.

Sisi tersenyum menikmati taman sampingnya. Taman itu, Papanya yang membuatkan untuknya. Berada di depan jendela kamarnya. Ah bukan, lebih tepatnya di bawah balkon kamarnya.

Saat ini, dari tempatnya duduk, Sisi bisa membaui aroma melati dan mawar.
Di sebelahnya duduk, ada meja kecil yang di atasnya sudah tersedia segelas orange juice yang menemaninya menikmati semilir angin yang bertiup. Tidak kencang karena terhalang rimbunnya alamanda yang melengkung menaungi tempatnya bersantai.

Hari ini Papa dan Mama nya berangkat ke Bali, melihat hasil kerja orang-orang di resort.
Sisi sendiri menolak untuk ikut. Sengaja ia pulang cepat setelah memeriksa laporan keuangan yang mulai stabil kembali di kantornya. Rencananya ia ingin berlama-lama berendam dalam air hangat dengan aroma therapy jasmine, lalu menikmati sorenya bermalas-malasan, bergelung di bawah hangatnya selimut.

Siang tadi Sisi sudah mengatakan pada Digo untuk mengurangi orang-orangnya yang berjaga di rumah. Terus terang, Sisi tidak nyaman dengan banyaknya orang asing yang berkeliaran di sekitar rumahnya. Dan Digo dengan berat hati menyetujuinya meskipun Sisi harus memeras otak, mengeluarkan semua kemampuannya untuk merayu laki-laki posesif itu.

Ciiiiiiiiiitttttt.......
Sisi refleks berdiri ketika didengarnya suara decitan keras terdengar di balik tembok tempatnya duduk. Bergegas ia berlari menuju pintu besi kecil yang berada di samping, pintu yang biasa digunakan bibi untuk keluar masuk untuk membuang sampah, ataupun menunggu tukang sayur lewat saat pagi.
Dibukanya pintu besi seukuran satu orang itu, dan Dilongokkannya kepalanya melihat apa yang terjadi.

Sebuah mobil Audi Q5 berwarna biru metalik tampak berhenti di hadapannya.
Sisi menajamkan matanya berusaha melihat ke dalam mobil karena kaca film mobil tersebut membuatnya kesulitan mengetahui siapa dan apa yang terjadi di dalamnya.
Perlahan Sisi mendekat. Ia masih belum juga bisa melihat isi mobil itu. Samar-samar dilihatnya kepala seseorang sedang menelungkup di atas stir.

Dengan pelan Sisi mengetuk kaca kemudi.

"Apakah kamu tidak apa-apa?" tanya Sisi sambil terus mengetuk kaca jendela mobil itu.

Tiba-tiba pintu mobil itu terbuka dengan cepat dan keras hingga membentur tubuhnya sampai oleng dan terjatuh.

"Aaaaaw,"Sisi memekik. Ia berusaha menahan tubuhnya yang terjengkang dengan kedua tangannya.

Sisi masih berusaha kembali berdiri setelah melihat kedua telapak tangannya yang terasa perih karena tergores aspal ketika dirasakannya melayang. Ia tidak dapat melihat siapa yang menggendongnya. Kejadian itu begitu cepat saat orang itu memasukkan ke dalam mobil dan membekap mulut dan hidungnya hingga akhirnya ia tak sadarkan diri tanpa perlawanan.

Mobil itu segera tancap gas meninggalkan decitan kerasnya disertai kepulan asap putih, meninggalkan rumah besar dan dua orang penjaga yang berlarian berusaha mengejar.

☆☆☆☆☆♡♡♡☆☆☆☆☆

Bryan tertawa melihat sebuah mobil hitam membuntuti mobilnya. Secara kemampuan, mobil hitam dibelakangnya jauh di bawah mobilnya. Dengan sekali hentak, mobilnya melesat meninggalkan penguntitnya.
Setelah dirasanya aman, Bryan dengan santai mengurangi kecepatannya, mengemudikannya santai sambil bersiul. Sesekali matanya melirik ke bangku belakang. Sosok tubuh mungil tergolek tanpa daya di sana. Matanya terpejam.

Mobil biru metalik itu membelah lalu lintas menuju ke luar kota, hingga tiga jam kemudian, mobil itu berhenti di sebuah rumah bertingkat yang tidak terlalu besar. Halamannya cukup luas. Barisan pohon perdu berjajar, dengan beberapa pohon besar berdiri kokoh. Sekilas rumah itu hampir tidak terlihat dari jalan karena menjorok masuk.

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang