Part 7 : Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)

1.4K 77 1
                                    

"Kalian tahu untuk apa kalian direkrut? Untuk membereskan ini!"

Menunjuk pada materi kasus yang akan mereka tangani.3 perempuan yang saat proyektor nyala, kedua mata dari masing-masing pemilik tancapkan untuk menyimpan setiap wajah si buruan. Hingga proyektor mati dan mereka berpaling pada berkas-berkas file. Ke 3nya terus mengikuti alur ucapan pimpinannya. Sesekali mereka melihat berkas dan membaca dengan membiarkan kedua daun telinganya dimasuki penjelasan.

"Kita sulit untuk mengumpulkan bukti nyata, karena orang-orang dibelakang mereka cukup kuat! Hingga kasus pemburuan kelompok yang Shania pimpin, ditutup untuk sementara!!"

"Saya yang memilih kalian untuk masuk menangani kasus lama tak berujung ini. Tapi, tidak ada satupun di departemen yang tahu akan hal ini (kasus dibuka lagi, perburuan dimulai lagi ). Beby akan masuk kedalam kelompok, dengan bantuan kalian!" Jelasnya menunjuk pada perempuan yang ia sebut Beby, kemudian menunjuk 2 perempuan lainnya.

"Kumpulkan bukti-bukti yang selama ini sulit untuk didapat. Lalu.. kita bekuk mereka!!" Ucapannya begitu sangat pasti, menaruh harapan besar pada mereka bertiga, yang hanya 3 perempuan, yang usianya saja baru belasan tahun (remaja). Bahkan satu dari mereka, ada yang usianya sama dengan Shania. Si gembong narkoba. Namun, kemampuan mereka sudah tidak ada yang meragukan lagi. Karena ketiganya merupakan lulusan terbaik dari sekolah khusus kepolisian. Ditambah dengan kerja lapangan yang sudah sering mereka jalani. Dari sebuah samaran hingga perkelahian. Dari tangan kosong hingga tangan berpeluru. Tidaklah perlu lagi ada sebuah ataupun duabuah tes untuk menguji seberapa persen kemampuan fisik juga non fisiknya.

"Tenang saja Pak. Kita bisa atasi hal ini! Dan kita gak akan berlama-lama main sama mereka!" Seorang dari ketiga perempuan itu memberi sahutan.

"Jangan meremehkan lawan kita, Hanna! Yang kita tahu hanya data dari komputer, dan itupun tidak terlalu lengkap. selebihnya..? Kita masih samar dengan kemampuan mereka secara utuh! Ini bukan kasus yang bisa kita anggap enteng. Mereka sangat rapi dan terorganisir!" Jawab pimpinan pada anak buahnya yang dia panggil Hanna.

Beby dan satu perempuan lagi yang namanya belum menggema didalam ruangan, melihat pada Hanna lalu kembali pada pimpinannya. Hanna sendiri hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Kalian perlu tahu. Operasi ini tidak ada yang tahu, satupun dan siapapun! Karena didalam departemen sudah terlalu banyak yang tidak sependapat, yang kini bisa begitu mudah disusupi oleh orang-orang seperti Shania dan kelompoknya demi untuk mengamankan aset mereka (Aset kelompok). Dengan membayar mereka, membeli seragam dan kedudukan yang mereka jabat dengan sejumlah uang!"

"Saya tidak mau ada kegagalan, bahkan cacat sedikitpun dalam operasi kali ini. Saya mau kalian bekerja seperti kalian mampu menuntaskan kasus-kasus sebelumnya! Saya mengandalakan kalian, terutama kamu.. Beby!" Jelas pimpinan dengan gerakan matanya pada Hanna dan Lidya (perempuan yang namanya belum menggema didalam ruangan) lalu terakhir pada Beby yang adalah pemilik lencana paling tinggi diantara Hanna juga Lidya.

"Tidak hanya saya pak. Tapi kita bertiga! Saya, Hanna dan juga Lidya!! Kita akan memulai dan menyelesaikan permainan kita dengan rapi!" Tegasnya dalam menjawab, setelah sebelumnya hanya diam mendengarkan bahasan,tanpa ada gurat keraguan.

"Saya percaya itu! Saya mengandalkan kalian bertiga! Kita tunjukan pada mereka, kalau masih ada orang-orang berseragam yang tidak bisa mereka beli dengan uang. Dan masih perduli dengan janji atas nama negaranya!!" Beby, Hanna juga Lidya mengangguk pasti menerima ucapan pimpinannya.

Beby dan anggotanya yang selalu sama (Hanna dan Lidya), kini ditugaskan untuk membongkar sindikat pengedar zat narkotika dan psikotropika, yang sudah meresahkan begitu banyak masyarakat. Karena semakin banyaknya remaja tanggung hingga remaja tambun, yang menjadi pecandu. Dan bahkan.. ada sebagian besar dari remaja- juga remaji itu yang menjadi bagian dari rusaknya remaja lain seusia, dibawah usia, hingga diatas usia mereka yang bekerja sebagai kurir. Kurir zat terlarang yang katanya bisa membuat masalah hilang, meringankan badan, meningkatkan kepercayaan diri, membuat tenaga ekstra, serasa dunia milik sendiri, dan tidak jarang membuat mereka berpikir merekalah yang paling kuat setelah menkonsumsi zat haram tersebut. Tapi, sayangnya.. mereka yang entah untuk alasan apa saja hingga berani melebur dalam serbuk putih, lintingan daun, atau butiran pil berwarna itu, mampu mengambil langkah yang efek sampingnya tidaklah mereka hiraukan (kemampuan otak perlahan menurun, hingga mungkin rusak. Belum lagi adanya jangkitan virus mematikan jika saja penggunaannya mereka lakukan secara berjamaah), dampak baik sesaat yang dirasakan hanya akan menghasilkan dampak tidak baik, sangat tidak baik dikemudian hari. Bukan hanya fisik tapi juga mental!

Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang