Part 15 : Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)

976 54 5
                                    

Ini part yang cukup baper menurut saya. . .
Lebih enak bacanya sebelum tidur. . .

Happy baper ya.. ^^

-----------------------------------------------------------

***

"Wiihh.. Ayah hebat. Burungnya bagus ya Yah. Lucu!" Viny kecil, tersenyum manis sekali dipangkuan Ayahnya. Sambil memainkan burung dari kertas lipat yang sudah selesai dibuatkan Ayah.

"Itu namanya burung origami" Suara Ayah begitu hangat.

"Burung origami? Kok namanya aneh si Yah?" Dengan memainkan origaminya Viny bertanya polos.

Ayah tersenyum,

"Origami itu.. seni lipat kertas sayang. Kamu tahu? Dinegeri asalnya, di jepang sana. Origami itu di percaya bisa mengabulkan harapan."

"Mengabulkan harapan? Harapan itu.. Kayak mimpi gitu ya, Yah?" Dengan anggukan pelan Ayah menjabarkan lagi kata-katanya.

"Harapan itu bagian dari mimpi. Kalau kamu bisa membuat 1000 origami burung. Apa yang kamu harapkan akan bisa terwujud sayang..."

"Oh ya? Kalau misalnya Viny pengen punya banyak teman, apa origami burung ini bisa bantuin Viny Yah?" Ayah mengangguk pelan. Viny begitu antusias.

"Wahh.. emm kalau Viny mau.. Ayah, Ibu sama Kakak selalu bahagia. Viny juga bisa mewujudkannya ya, Yah. Dengan bantuan origami burung ini?" Kembali Viny bercerewet pada Ayah."Apapun harapannya sayang.."

"Hemm~ kalau gitu. Viny harus bisa bikin origami kayak gini. Iya kan Yah? Etapi... bikinnya susah!" Wajahnya jadi menekuk kecil.

"Kata siapa susah, sayang?"

"Ayah aja tadi bikinnya keliatan susaahhh banget. Gimana kalau Viny yang bikin? Hufft. Viny bakal sulit nih wujudin harapan!" Keluhnya.

"Kamu itu.. masa masih kecil udah bisa putus asa. Semangat dong sayang. Anak Ayah yang manis, cantik, pintar, baik hati ini... gak boleh putus asa, ahh. Jelek!"

"Ayah ajarin kamu bikin origami burung ini ya?" Senyumnya merekah kecil menyambut ucapan Ayah.

"Sekarang kamu pilih, mau pakai kertas yang warna apa?"

Viny turun dari pangkuan Ayahnya dan memilah-milih kertas lipat yang ada ada diatas meja.

"...ini Yah. Warna biru" tangan kanan menunjuk kertas lipat pilihannya.

"Kenapa warna biru, sayang?"

"Soalnya Kakak kan suka warna biru Yah. Jadii kalau origami pertamanya Viny selesai. Nanti mau Viny kasih ke kakak." Jawabnya bebas dengan senang.

"Masa cuma buat Kak Ve. Buat Ayah sama Ibu.. mana dong?" Ayah sok-sok marah menggoda.

"Ihh.. Ayah sama Ibu nanti aja. Kalau buat Kak Ve udah jadi, baru dehh bikin buat Ayah sama Ibu. Hehee" tawa kecilnya terdengar. Ayah menuntun Viny lewat suara dan sesekali gerakan. Membantu Viny melipat yang benar. Setengah jam kurang, Viny selesai juga membuat origami burung dari kertas warna biru langit itu.

"Selesaiiii... yey." Girangnya dengan mengangkat burung origaminya.

"Viny kasih nama ahhh.. yang ini Kak Ve. Terus yang ini Viny. Bolehkan Yah?"

"Boleh dong sayang. Gak susah kan bikin origaminya?"

"Susah-susah gampang sih Yah. Oh iya Yah. Kalau misalnya bentuk origaminya bukan burung, apa masih bisa dipakai buat ngewujudin harapan Yah?"

Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang