Part 3 : Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)

1.6K 100 2
                                    

Setelah digiring guru yang tadi menemukan mereka didekat tangga ke rooftop. Viny dan Noella di ceramahi oleh guru kesiswaan karena sudah men-skip pelajaran, dan berujung hukuman membersihkan halaman belakang sekolah!

"Harusnya tadi tuh, lu gak turun dulu dari rooftop. Sekarang? Hasilnya jadi harus olahraga siang, kayak gini deh." Viny tidak sedikitpun ingin menanggapi ocehan Noella. Dia terus menggerakan tangannya menyapu halaman yang kotor karena serakan dedaunan.

"Tapi ya... gak apa-apa juga sih. Gue kan jadi ada waktu banyak buat ngobrol sama lu. Hihihiii" Terkikih sendirian Noella berceloteh ria pada Viny yang jelas tidak menanggapi dirinya.Entah motif apa yang dimiliki Noella, hingga dia begitu kekeuh mendekatkan diri pada Viny.

"Nama lu.. Viny kan?" Meski tidak menanggapi, Viny tetap bisa mendengar suara ocehan Noella. Dia sedikit mengangkat alis matanya, karena heran.

"Gue suka lihat lu di rooftop. Soalnya.. gue juga suka diem disana. Maklum.. anak pindahan, gini nih nasibnya, gak punya teman. Hehe..,"

"Selain itu.. gue juga suka sengaja Bolos pas mapel yang bikin malesin, kalo lagi bt, kalo lagi... pengen ngayal! Gue pasti ke rooftop!! Kalau, Lu? Kenapa seneng diem di rooftop?" Setelah berpanjang lebar, Noella mencoba peruntungan, kembali menjalin komunikasi dua arah pada Viny. Mengakhiri ocehannya dengan tanya.Tapi sayangnya, usaha Noella untuk bisa menjalin komunikasi, gagal. Viny sama sekali tidak menghiraukan ocehannya. Noella melihatkan matanya pada Viny.

"Hmm.. Lu nyaman banget ya kayaknya. Diemmm, mingkemmm, rapet gitu! Gak kaku apa tuh bibir? Gak pernah lu pakai buat ngomong!" Noella terus memancing.

"Kita tuh masih muda.. kalo waktu yang kita punya cuma diisi dengan kediaman gitu? Apa yang di dap,-"

"Lu bisa diem gak? Berisik tahu! Lu tadi bilang.. cuma anak pindahan kan? Jadi gak usah banyak ngomong, apalagi sok tahu!" Viny yang mulai merasakan usikan Noella, menghentikan pekerjaan tangannya yang sedang menyapu, dan mempekerjakan bibirnya untuk menegur Noella, dengan memotong kebisingan suara dari dia.

Noella bukannya marah, malah senyum. "Gue kira lu gak dengerin ocehan gue!" Balas Noella.

"Kalau gue diem, entar mulut gue kaku, terus gak bisa lagi dipakai buat ngomong deh. Kan sayang, kalau sampai kayak gitu!" Lanjutnya diakhiri senyum lebar.Viny menatapkan kedua matanya dengan tatapan 'dingin dalam kesepiannya' pada Noella.

"Kalau lu mau banyak omong, gak usah depan gue! Cari aja tempat lain sana!!" Tegas Viny.

"Tempat yang mana? Gue kan lagi dihukum sama lu. Jadi gak mungkin dong, lu disini.. gue disana! Iya kan?" Sahut Noella, tak mau kehilangan moment untuk beradu suara dengan Viny.Dari hentian menggerakan sapu, Viny perlahan menghampiri Noella.

"...Lu itu sebenarnya siapa?.. Gue gak suka ya, lu ngikutin gue. Bikin risih tahu gak!!" Noella tidak memberikan jawaban.

"Lu bener-bener cewek aneh yang ngeselin!!" Umpat Viny yang tidak mendengar jawaban Noella.

"Memang benar. Masa lalu itu cuma buat kenangan! Hm.. Senang... pernah kenal sama lu dulu!" Jawaban Noella yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan dan pernyataan Viny, membuat dia mengerungkan keningnya.

Saat Viny akan kembali bicara untuk mempertanyakan jawaban Noella, tiba-tiba.. tak tahu muncul dari arah mana, gerombolan cewek kece beraksesoris wah, terlihat menghampiri tempat hukuman dirinya dan Noella.

"Waaaa... see girls? Cewek tulalit ini ternyata lagi di hukum! Hahaha.. Pantesan aja, abis pelajaran Pak Sadewo dia langsung buntutin Pak Sadewo. Ternyata... dapat hukuman!" Celoteh cewek bermata sayu, yang tak lain adalah teman sekelas Viny. Yang ada di sebelahnya tertawa barengan menyambut celotehan tak mutu temannya tersebut.

Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang