Part 12 : Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)

1K 58 1
                                    

Viny memejamkan kedua matanya menahan sakit dikepala bagian belakang.

"Aauuwww...,-" rintihnya tidak terdengar keras.

Veranda yang baru setengah sadar dari rasa shocknya langsung melihat kebelakang dimana Viny masih memejamkan matanya merasakan denyutan dikepala, terlebih ditangan kanannya yang telah terkilir. Ia segera menarik tubuh yang sebelumnya menindih tubuh Viny. Belum Veranda bicara dalam kecemasan luar biasanya pada Viny, ehh.. Viny nya terlihat membuka mata dan perlahan menarik diri dari rebahan dijalan, karena Veranda sudah tidak lagi menindih badannya

."Viny! Ya Tuhan!! Lu gak apa-apa?" Noella yang memburu dari seberang segera jongkok untuk membantu Viny yang sedang memaksakan bangun.

"Viny..?" Suara Veranda terdengar sedikit bergetar karena masih ada rasa deg-degan.

"Lu kuat buat bangun? Mana yang sakit? Kepalanya ya? Kita ke dokter yuk? Atau.. balik kesekolah kita ke Klinik dulu!?" Cerewet panik Noella, menghabiskan jatah kepanikan Veranda.

"..gue bisa.. bangun!" Suara Viny terdengar juga meski wajahnya terlihat pucat.

"Guee gak apa-apa kok!" Tutupnya dengan sedikit ringisan kecil. Viny dengan bantuan Noella bisa bangun juga dari duduknya. Dan saat dia berdiri kemudian mengangkat wajahnya.. tiba-tiba Viny merasa pening dan detik berikutnya ia merasa mual hingga refleks berbalik untuk mengeluarkan rasa mual di perutnya. Veranda beserta Noella kaget saat melihat Viny berbalik dan muntah karena rasa pusingnya.

"Dek, kita kerumah sakit ya? Noella bantuin Kak Ve, kita bawa Viny kerumah sakit!" Veranda sudah sadar sepenuhnya dari rasa shock. Melihat Viny muntah seperti itu membuat Veranda jadi takut kalau-kalau Viny... gak usah disebutin.

"Iya Kak. Aku setuju!" Seru Noella menjawab.

Viny yang sudah selesai mengeluarkan rasa mualnya mencoba kembali menegakkan badan. Ia berputar untuk menghadap lagi pada Noella dan juga Veranda.

"..gue gak.. mau (wajahnya agak meringis masih pucat).. kerumah..saa..kii..t!" Ucapannya Viny selesaikan dengan ikutan tubuhnya yang melayang kedepan tidak bisa ia tahan. Untungya, Veranda bergerak cepat menyangga Viny dari depan hingga ia jatuh dipangkuannya.

"Kak Ve gak perduli kamu mau marah atau benci Kakak lebih dalam. Yang penting sekarang, kita harus kerumah sakit!" Ucapnya dalam menahan Viny.

"Noella.. bantuin gue. Bawa gue ke.. ke Klinik sekolah aja..!" Viny yang limbung ternyata tidak pingsan, hanya merasa melayang tak berpijak, sampai dia tidak bisa menahan keseimbangan badannya.

Noella sempat bingung harus melakukan apa karena Viny sekarang ada ditangan Veranda yang siap membawanya masuk ke mobil untuk selanjutnya dibawa kerumah sakit.

"Maaf.. Kak!" Noella akhirnya mau mengikuti keinginan Viny. Ia meminta dengan iringan kalimat permisi untuk mengambil alih Viny.

"Jangan!" Veranda berhasil menolak raihan tangan Noella,

"Kalau Viny memang mau ke Klinik sekolah, biar Kak Ve papah dia sampai kesana! Kamu tunjukin aja jalannya!!" Tegasnya dengan meminta pada Noella.

"..gue mau.. Noella..!" Viny sepertinya tidak ingin dipapah oleh Kakaknya sendiri.

"Diamlah! Kakak mohon sama kamu untuk biarin Kakak yang mapah kamu ke Klinik!!" Veranda yang sadar akan ketidak mauan Viny segera memotong ucapannya.

Security sekolah yang sebelumnya melihat kejadian itu, dengan segera membuka pintu kecil di gerbang sekolah membiarkan Veranda yang sedang memapah Viny untuk bisa masuk.

"Mbak- Mbak- tolong periksa teman saya Mbak. Tadi dia jatuh, periksa kepala sama tangannya ya Mbak!?" Noella mengajukan permintaan pada perawat jaga di Klinik sekolah.

Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang