Part 20 : Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)

948 47 1
                                    

"Kak! Apa sebaiknya kita putar balik? Kayaknya macetnya panjang banget" Viny menanyakan dengan wajahnya mencoba melihat seberapa jauh jarak antrian yang sudah ada karena kemacetan yang disebabkan razia tapi tidak dirinya tahu.

"Vin. Kamu nyetir!" Kinal tidak menjawab usulan Viny. Dia malah meminta sesuatu yang tidak Viny mengerti.

"Kenapa Kak? Kak Kinal sakit?" Langsung saja Viny mencemaskan keadaan Kinal yang tidak sakit tapi sedang memulai menjalankan rencananya untuk menghindari razia.

Kinal yang telah melepas seatbeltnya kembali bicara sambil melihat kedepan. Takut-takut bagian dari anggota kepolisian yang tengah melaksanakan tugas razia dadakan ini berjalan melihat mobil-kemobil sebelum akhirnya sampai didepan.

"Pokoknya kita tukeran tempat dulu. Nanti Kak Kinal jelasin! Lepas seatbelt lu!!" Perintahnya langsung dituruti Viny.

"Jangan keluar! Tuker posisinya disini aja langsung!!" Kinal menghentikan gerakan tangan Viny yang akan membuka pintu mobil.Apa yang dilakukan Kinal kali ini membuat rasa penasaran Viny semakin-makin.

"Ini.. ada apaan sih Kak! Kenapa Kakak tiba-tiba mau tuker posisi duduk?" Kinal melakukan gerakan untuk bertukar posisi dengan Viny, dengan kedua matanya mencuri pandang keluar tetap waspada. Dan Viny pun menyambutnya. Kini posisinya sudah berubah. Viny di posisi pengemudi, Kinal duduk manis di seat penumpang. Selesai dengan pemasangan seatbelt, Kinal kembali bicara.

"Dengerin Kak Kinal baik-baik, Viny!" Kinal sibuk sendiri entah sedang mempersiapkan apa.

"Didepan sana ada razia yang akan menangkap kita. Rencana gue adalah..." Viny terhenti di kata razia hingga ucapan Kinal yang berikutnya dia potong,

"Razia! Malam-malam gini ada razia Kak. Apa ini..,-?"

"Ya! Razia ini bagian dari rencana gilanya Beby." Seperti sudah tahu apa yang dipikirkan Viny. Kini Giliran Kinal yang memotong ucapan kagetnya.

"Sekarang dengar. Kita akan bebas dari razia ini tapi lu harus bantuin gue buat melakukan sesuatu. Matiin dulu handphone lu!" Perintahnya sebelum mengurai penjelasan.

"lihat? Setelah gue selesai dengan apa yang akan gue lakukan. Hitung 4 menit, pakai jaket lu buat selimutin tubuh gue. Terus lu langsung kemudikan mobil kedepan. Sampai para petugas itu menghampiri mobil kita. Lu ngerti?" Sambil bersiap Kinal memberikan petunjuk. Viny penasaran dengan apa yang akan Kinal lakukan tapi dia tidak mau menyela Kinal dengan rasa penasarannya karena itu pasti akan sangat mengganggunya.

"Setelah mereka membawa kita. Cepat hubungi Shania atau Nabilah, minta bantuan pada mereka!" Lanjutnya.

Dibelakang mobil Kinal juga Viny belum adalagi mobil lain, itu kenapa Kinal ingin segera mengeksekusi rencannya yang sama sekali tidak bisa ditebak Viny.

"Lu bilang sama mereka. Kalau gue butuh segera di bawa ke rumah sakit. Bilang saja gue sakit parah. Tapi jangan sampai mereka membuka jaket yang nanti lu kenakan ditubuh gue!!" Kerutan didahinya Viny terlihat jelas,

"Tapi nanti mereka pasti jadi pengawal kita untuk sampai kerumah sakit kan Kak?" Pikir Viny.

"Karena itu intinya. Sekarang bersiaplah!". . .

"Gue percaya sama lu. Viny!" Tutupnya dalam bicara dengan sunggingan senyum untuk Viny yang begitu tegang.

Kerutan didahinya Viny yang membuat matanya lebih menyipit, berubah jadi kerutan yang menghasilkan kejutan dikedua matanya, hingga yang tadinya sipit jadi belo karena kaget. Karena Viny bisa melihat begitu jelas apa yang Kinal genggam ditangan kanannya. Dia kini sedang memegangi sebilah pisau.

Bayangan Senja (Kisah Kehidupan Kurir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang