Jalal sontak menghentikan kegiatan meneleponnya lalu menoleh ke seseorang yg menabraknya tadi. Seorang wanita menunduk mengambil barang-barangnya yang tadi terjatuh. Jalal ikut menunduk membantu wanita itu.
"Maaf. Saya tidak sengaja menabrak anda."
"Tidak apa-apa." Jalal mendongakkan kepalanya melihat wanita itu. Betapa terkejutnya dia. Wanita yang dia tabrak ternyata Meena, ibunya Jodha.
"Terima kasih. Sekali lagi ibu minta maaf." Meena berdiri lalu pergi dengan terburu-buru meninggalkan Jalal yang masih terkejut. Setelah Meena menghilang dari hadapannya, Abdul memanggil Jalal yang masih saja diam di tempatnya.
"Dia kan ibunya Jodha," batin Jalal.
"Bos, ada apa?"
Jalal yang terkejut karena panggilan Abdul langsung menyahut, "Tidak ada apa-apa. Ayo kita pergi dari sini."
Ketika Jalal mau melangkah, kakinya tanpa sengaja menginjak suatu benda. Begitu dilihat kebawah ternyata benda itu adalah sebuah dompet. Jalal mengambilnya lalu membukanya. Ternyata dompet itu milik Meena. Saat dia akan mencari Meena, bayangan wanita itu sudah tidak ada. Abdul terus memanggilnya. Akhirnya Jalal membawa dompet itu lalu menuju ke mobil dimana Abdul sudah menunggunya. Abdul menjalankan mobilnya menyusuri kota Shimla.
Di tempat parkir stasiun, ada seorang gadis duduk di motor dengan beberapa kali melihat jam di tangannya. Dia sedang menunggu seseorang. Meena keluar dari stasiun dan dia berlari menuju gadis itu.
"Jodha."
Jodha menoleh dan tersenyum.
"Maaf membuatmu menunggu lama. Tadi ibu ke toilet."
"Tidak apa-apa, Bu. Aku hanya takut nanti tokonya tutup kalau kita tidak buru-buru. Nota barangnya ibu bawa kan?"
"Iya ibu bawa. Sebentar ibu cek dulu." Meena merogoh tasnya tapi dompet miliknya tidak ada. Meena panik. Dia kembali merogoh tasnya tapi hasilnya nihil.
Jodha yang melihat ibunya kebingungan langsung bertanya "Ada apa bu? Kenapa ibu terlihat cemas?"
"Ya ampun Jodha! Dompet ibu hilang. Bagaimana ini."
"Bagaimana bisa hilang bu?"
"Entahlah, tadi ibu yakin menaruhnya dalam dompet tapi ..."
"Tapi apa, Bu?"
"Ah ya. Ibu ingat tadi menabrak seseorang. Mungkin dompet ibu terjatuh disana. Ibu akan mencarinya dulu."
"Tunggu Bu. Aku ikut."
"Baiklah." Jodha memakirkan motornya lalu membantu ibunya mencari dompet. Setelah mencari kemana-mana, dompet ibunya tak ditemukan. Meena putus asa dan bersedih. Jodha mencoba menenangkan ibunya dan berkata jika ini adalah musibah. Meena hanya mengangguk dan akhirnya mereka berdua pulang.
>>>
Jalal menuju rumahnya menyusuri kota Shimla. Di India, kota Shimla merupakan ibu kota Himacal Pradesh. Pemandangan hijau padang rumput yang terhampar luas dimusim semi hingga musim salju. Puncak pegunungan Himalaya yang selalu tertutup salju sepanjang tahun, serta arsitektur bangunannya yang khas membuat kota tersebut dapat membuat kita membebaskan diri dari segala rutinitas perkotaan.
Jalal begitu menikmati pemandangan kota Shimla. Sudah lama sekali dia tidak merasakan udara pedesaan. Sesekali Abdul bercerita juga tentang kota ini. Tiba-tiba mobil berhenti."Wah, kenapa dengan mobil ini?"
"Ada apa Abdul? Kenapa mobilnya berhenti?"
"Entahlah Bos. Mungkin mogok. Saya cek dulu." Abdul keluar dari mobil dan membuka knop mobilnya. Begitu dibuka, keluar asap mengepul dari mesin mobilnya. Abdul terbatuk-batuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FAITH (END)
Fanfiction▪ Cerita ini sudah tersedia ebooknya di google play ➡ beberapa part cerita ini saya hapus sebagian karena sudah ada ebooknya. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ JODHA RANI SHARMA begitu membenci Humayun Khana karena gara-gara perbuatan Humayun, keluarganya diusir dari p...