Mereka saling berpandangan hingga hanya ada keheningan. Melihat Jodha yang terlihat gelisah, Jalal menenangkannya.
"Kamu tidak perlu malu, Jodha. Anggap saja kamu sedang pentas di atas panggung atau kalau kamu gugup, anggap saja aku tidak ada disini. Ok."
Jalal mencoba meyakinkannya. Setelah mendengarkan kata-kata Jalal, Jodha merasa sedikit lega.
"Baiklah. Aku akan menyalakan musiknya."
Jodha mengangguk tanda setuju. Jalal menekan tombol play. Jodha menarik nafas. Dia berusaha untuk berkonsentrasi agar tidak gugup. Musik on dan Jodha mulai menari.
Jodha menggoyang-goyangkan tubuhnya mengikuti irama lagu. gerakannya gemulai dan lincah. Jalal melihatnya tanpa berkedip. Dia begitu terpesona dengan tarian Jodha.
Perlahan Jodha mulai menari dengan rileks dan menikmatinya. Dia menari dengan senyuman tersungging di bibirnya. rasanya sudah lama dia tidak merasa senyaman ini.
Jalal mulai mendekati Jodha sambil terus memandanginya. Dia memegang tangan Jodha lalu menariknya ke dalam dekapannya. Mereka kini saling berpandangan.
Jalal memegang pinggang Jodha dan mulai ikut menari bersamanya. Kini mereka berdua tenggelam dalam irama cinta yang syahdu. Mereka menari tanpa pernah melepas pandangan. Jodha seperti terhipnotis oleh tatapan mata Jalal dan tak sadar bila dia begitu dekat dengan Jalal.
Tangan Jalal memegang tangan Jodha dan berputar. Jodha mencoba menjauh namun Jalal menariknya. Dalam satu sentakan, Jodha sudah berada di dalam pelukan Jalal. Mereka kembali menatap dengan penuh cinta.
Jalal tersadar dari lamunannya. Dia masih melihat Jodha menari dengan indahnya. Jalal tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. ternyata tadi hanya khayalannya saja.
Di akhir lagu, Jodha meliuk-liukkan tubuhnya dan berputar-putar. Dia begitu menikmati tariannya tanpa merasa kikuk lagi.
Dan disaat lagu telah berakhir, tanpa sadar tubuh Jodha refleks jatuh dalam pelukan Jalal. Jodha menyandarkan kepalanya di dada Jalal sambil menutup matanya dan tangannya melingkar di pinggang Jalal dengan nafas memburu.
Perlahan-lahan tangan Jalal memeluk Jodha dengan lembut. Mereka berpelukan dan bisa merasakan detak jantung masing-masing yang berdegup dengan tidak teratur.
Sejenak Jodha merasakan aroma maskulin dari parfum yang dipakai Jalal. Entah mengapa Jodha merasa damai dalam pelukan pria itu.
Mereka berdua merasakan pelukan hangat yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Jodha tersadar dan membuka matanya. Dia mendongakkan wajahnya melihat wajah Jalal. Mereka berdua saling berpandangan dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
Jalal melonggarkan pelukannya. Jodha sadar kalau dia sudah bertindak terlalu jauh. Dia merasa malu dan canggung.
Perlahan-lahan Jodha mundur menjauhi Jalal. Pria itu diam menatap Jodha.
Jodha berkata dengan mulut gemetar. "Maaf."
Kata itu meluncur begitu saja dari bibirnya lalu berlari meninggalkan Jalal yang masih terdiam di tempatnya.
Jodha mengambil tas dan kunci motornya menuju keluar. Jalal mengejar dan memanggil namanya. Namun, Jodha tidak menghiraukannya. Dia terus melajukan motornya tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.
Dalam perjalanan, Jodha masih terbayang kejadian tadi. Dia tidak bisa berkonsentrasi dan memilih untuk menepi sebentar. Jodha menghentikan motornya di tepi jalan sambil menormalkan detak jantungnya yang masih saja berdegup kencang.
Jodha menepuk dahinya, "Bodoh! Mengapa aku bisa seceroboh itu. Bagaimana nanti kalau aku bertemu dengannya lagi. Pasti akan sangat memalukan."
Jodha menggelengkan kepalanya. Dia melihat ke bawah dan gelang kaki itu masih dipakainya. Jodha melepasnya lalu menaruhnya di dalam tas.
Setelah menenangkan dirinya, Jodha melajukan motor menuju rumahnya.
*
Jodha akhirnya tiba dirumah dengan selamat. Meskipun di jalan, pikirannya masih terbayang kejadian tadi. Dia mencoba mengontrol perasaannya agar ibunya tidak tahu. Setelah memarkirkan motornya, dia masuk kedalam rumah.
Meena menyapanya, "Sudah ketemu Jalal?"
"Sudah, Bu."
"Ada yang mencarimu."
"Siapa?"
Jodha penasaran siapa yang mencarinya malam-malam begini. Meena menunjuk ke arah ruang tamu. Jodha menuju kesana dan ada seorang pria yang menunggunya.
Pria itu menoleh dan tersenyum. Jodha terkejut."Kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FAITH (END)
Fanfiction▪ Cerita ini sudah tersedia ebooknya di google play ➡ beberapa part cerita ini saya hapus sebagian karena sudah ada ebooknya. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ JODHA RANI SHARMA begitu membenci Humayun Khana karena gara-gara perbuatan Humayun, keluarganya diusir dari p...