14

1.1K 67 12
                                    

"Hai Jodha. Apa kabar?"

"Dev. Kapan kamu pulang dari Jaipur?"

"Tadi sore. Aku langsung mampir kesini, tapi kamu sedang keluar. Jadi aku menunggumu."

"Bagaimana kabar nenekmu? Dia sudah sehat?"

"Iya. Sudah 2 hari nenekku pulang dari rumah sakit. Dia titip salam untukmu."

"Dev, Paman masuk dulu, mau istirahat."

"Baik, Paman. Selamat istirahat."

Bharmal menyapa Jodha lalu pamit untuk ke kamar dengan kursi rodanya didorong oleh Meena.

Kini Jodha dan Dev bicara berdua. Sesekali mereka bercanda bersama.

Dev adalah sahabat Jodha sejak dia pindah ke Shimla. Rumah Dev tidak begitu jauh dari rumahnya. Jika Jodha sedang bersedih, Devlah yang selalu menghiburnya.

Lama kelamaan, Dev mulai jatuh cinta kepada Jodha, tapi dia tidak pernah mengatakannya. Dia takut jika dia jujur tentang perasaannya, hal itu akan merusak hubungan persahabatan mereka yang telah terjalin selama ini.
Dev sudah sangat bahagia bila melihat Jodha juga bahagia.

Jodha merasakan ada yang berbeda dalam dirinya. Sejak dia bertemu dengan Jalal. Entah mengapa akhir-akhir ini bayangan Jalal selalu mengganggu pikirannya.

Sedangkan ditempat lain, Jalal belum bisa memejamkan matanya. Dia masih teringat kejadian tadi yang masih terngiang-ngiang dalam pikirannya. Melihat Jodha menari lalu memeluknya.

Dan itu semua sukses membuatnya senyum-senyum sendiri. Dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.
Meskipun dulu dia pernah punya pacar, tapi tidak pernah sebahagia ini ketika bersama dengan Jodha. Jalal mulai memejamkan matanya.

"Sepertinya aku jatuh cinta padamu, Jodha."

*

Sore hari, Bhairam sedang mengadakan pesta kecil untuk merayakan keberhasilan Jalal memasarkan hasil ternaknya.

Disana ada Bharmal dan keluarganya. Bhairam mengundang Jalal dan juga Dev.

Semua orang sudah berkumpul, hanya Jalal yang belum datang.

Tak lama kemudian Jalal datang bersama Abdul. Bharmal dan Bhairam menyambutnya dengan hangat.

"Maaf paman, saya terlambat. Tadi masih harus menyelesaikan pekerjaan saya."

"Tidak apa-apa. Kami maklum kalau kamu orang yang sibuk."

Bhairam mencoba bercanda dan semuanya ikut tertawa. Jodha melihat Jalal hanya sebentar lalu menundukkan kepalanya. Dia masih merasa malu dengan kejadian tadi malam.

"Hai, Jodha." Jalal menyapanya sambil tersenyum manis. Jodha mendongakkan wajahnya dan merasa canggung.

"Hai. Oh iya, kenalkan ini temanku Dev. Dev, ini Jalal."

Jodha mengenalkan mereka berdua. Jalal mengulurkan tangannya begitu juga Dev.

Setelah mereka berkenalan, Bhairam memulai acaranya.
"Baiklah semuanya. Tolong semua berkumpul disini."

Semua orang mulai berkumpul di depan Bhairam.

"Saya mengadakan pesta ini untuk merayakan keberhasilan Jalal yang sudah membantu kita memasarkan hasil ternak." Semua orang bertepuk tangan.

"Saya mengucapkan terima kasih karena merasa terhormat sudah dipercaya Paman Bhairam untuk bisa membantunya memasarkan hasil ternak, tapi ini sebenarnya terlalu berlebihan. Saya sudah menganggap kalian seperti keluarga sendiri, jadi saya benar-benar sangat berterima kasih."

Bhairam terharu dengan kata-kata Jalal. Mereka berdua berpelukan. Jalal bahagia karena dia sudah bisa memenuhi permintaan ayahnya untuk membantu Bharmal dan keluarganya.

Bharmal juga maju ke depan dan merangkul Jalal. Jalal membungkukkan badannya.

Semua orang terharu. begitu juga dengan Jodha. Melihat Jalal dan ayahnya berpelukan, ada rasa haru dan bangga melihat kedekatan mereka.

Setelah acara pidato singkat selesai, waktunya untuk makan. Mereka makan bersama di sebuah meja persegi panjang dan menikmati hidangan yang tersedia.

Sesekali Jalal menatap Jodha yang duduk berhadapan dengannya. Ingin sekali Jalal bicara hanya berdua, tapi sepertinya Jodha masih malu untuk berdekatan.

Setelah acara makan, Bhairam menantang Jalal untuk bertanding kuda dengannya. Awalnya Jalal menolak, tapi Bhairam memaksanya.

Jalal naik keatas kuda begitu juga dengan Bhairam. Setelah aba-aba dimulai, kuda mereka mulai berlari.

Shivani dan Aryan memberi semangat ke Jalal dengan berteriak. "Ayo, Kak Jalal."

Sedangkan yang lainnya memberi semangat ke Bhairam. Selama bertanding, kuda Bhairam berhasil mendahului kuda Jalal. Tapi begitu sampai garish finish, kuda milik Jalal menyusul dan akhirnya menang.

Bhairam mengaku kalah dan sekarang giliran Dev yang bertanding.

Karena Jalal menang, Shivani dan Aryan semakin menyoraki. "Kak Jalal, Semangat!"

Jalal yang mendengarnya hanya bisa tertawa dengan kelakuan mereka berdua. Jalal melirik ke Jodha sambil mengedipkan sebelah matanya. Jodha terkejut dan salah tingkah.

Dua orang pria tampan yang sama-sama mencintai Jodha, berduel untuk memenangkan hati Jodha. Uff .. maksudnya untuk memenangkan pertandingan.

Jalal dan Dev mulai bertanding. Keduanya seimbang. Kuda mereka selalu sejajar hingga sampai di garis akhir, kuda Jalal sekali lagi membalap kuda milik Dev. Dan Jalal menang kembali.

Dev bersalaman dengan Jalal tanda mengucapkan selamat. Shivani dan Aryan sekali lagi bersorak gembira.

Semuanya bertepuk tangan dengan kemenangan Jalal untuk yang kedua kalinya. Bhairam memuji Jalal. Kali ini Jalal menjadi bintang utama.

Lalu Bhairam menyuruh Jodha untuk bertanding. Jodha terkejut dan menolaknya, tapi Shivani malah mendorong Jodha untuk mau bertanding.

Jalal tersenyum penuh arti. Jodha melihat pria itu yang menatapnya dengan memelas seakan meminta Jodha untuk mau bertanding melawannya.

Akhirnya Jodha luluh. Dia naik ke atas kuda dan Shivani memulai menghitung.

Pada hitungan ketiga, kuda mereka mulai berlari. Semua memberikan semangat. Jalal sengaja memperlambat laju kudanya untuk memberikan kesempatan Jodha mendahuluinya.

Jodha tersenyum senang karena kudanya mendahului kuda Jalal. Pria itu ikut tersenyum senang.

Tiba-tiba kuda milik Jodha ketakutan dan hilang kendali. Kudanya mengamuk. Hal itu membuat Jodha kaget dan panik. Ternyata kaki kudanya menginjak sesuatu yang tajam hingga membuat kakinya terluka.

Semua orang menjadi tegang dan ikut panik. begitu juga dengan Jalal. Kuda yang ditumpangi Jodha hilang kendali dan berlari dengan sangat kencang.

Jodha berteriak minta tolong. Jalal melajukan kudanya dengan kencang untuk mengejar Jodha.

"Tenanglah Jodha. Aku akan menolongmu."

Jalal terus mengejar kuda milik Jodha. Bhairam dan Dev juga ikut mengejar mereka.

Meena, Salima, Shivani dan Aryan nampak panik. Mereka hanya bisa berdoa agar Jodha bisa selamat.

Kuda Jalal akhirnya bisa mengejar kuda Jodha dan kini posisi mereka sejajar. Jalal mengulurkan tangannya.

"Ayo Jodha. Pegang tanganku. Melompatlah. Aku akan menangkapmu."

"Tidak, Jalal. Aku takut."

"Lihat aku Jodha. Percayalah padaku. Ayo, ulurkan tanganmu." Jalal mencoba meyakinkan Jodha.

Jodha melihat Jalal dan percaya bahwa pria itu bisa melindunginya. Dengan gemetar Jodha mengulurkan tangannya. Jalal memegangnya dan entah ada kekuatan darimana yang membuat genggaman tangan mereka begitu kuat dan Jalal menarik Jodha ke arahnya.

Karena kekuatan berlari kuda yang begitu kencang menyebabkan Jalal tidak kuat menahan tubuh Jodha sehingga tubuh mereka berdua terjatuh dari kuda dan berguling di tanah lalu berhenti karena tertabrak sebuah pohon yang sangat besar.

LOVE FAITH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang