Jodha meninggalkan Jalal yang masih berdiri terpaku di tempatnya. Jodha berlari menuju ke rumah. Jalal tersadar lalu mengejar Jodha sambil memanggil namanya.
Begitu sampai dirumah, Jodha tidak menghiraukan ayah dan ibunya yang memanggilnya. Dia terus berlalu melewati kedua orang tuanya menuju ke kamarnya.
Jalal yang masih mengejar Jodha langsung dihentikan oleh Meena.
"Sabarlah, Jalal. Berikan dia waktu untuk bisa menerima ini semua. Ibu yakin, Jodha tidak akan bisa lama marah padamu."
Jalal berhenti dan mengangguk lemah setelah mendengar ucapan Meena. Dia berpamitan ke Bharmal dan Meena untuk kembali pulang.
Jodha mengunci dirinya di kamar. Bahkan dia sampai melewatkan makan malamnya. Dia tidak nafsu makan sama sekali setelah kejadian hari ini. Baginya ini semua membuatnya shock. Orang yang dia cintai ternyata adalah anak dari orang yang paling dia benci.
Meena sudah berulang kali membujuk Jodha untuk makan, tapi sia-sia. Bila sifat keras kepala Jodha sudah keluar, maka siapapun tidak bisa membujuknya. Meena berdoa semoga Jodha bisa memaafkan Humayun dan masalah mereka segera selesai.
~~~
Jalal kembali ke rumahnya dengan tidak bersemangat. Dia merebahkan dirinya di sofa. Dia benar-benar lelah hari ini. Hal yang paling dia takutkan akhirnya terjadi. Jodha membencinya.
Sial.
Dia bangun dari duduknya dan segera menuju ke kamar mandi untuk mandi air dingin dibawah guyuran shower untuk menyegarkan pikirannya yang kacau.
Setelah mandi, dia berpakaian lalu memeriksa beberapa laporan pekerjaannya. Dia mencoba menyibukkan dirinya agar tidak terlalu memikirkan Jodha. Ketika sibuk dengan berkasnya, ponselnya berdering.
"Halo, Pa."
"Kamu sudah mengatakan pada mereka?"
"Sudah."
"Apa Bharmal mau memaafkan papa?"
"Iya. Paman Bharmal dan bu Meena memaafkan Papa, tapi tidak dengan Jodha."
"Maafkan Papa, Jalal. Gara-gara Lapa, Jodha membencimu, tapi Papa janji akan mencoba untuk membujuknya agar mau memaafkanmu dan juga Papa."
"Iya, Pa. Terimakasih."
"Baiklah. Sebaiknya kamu beristirahat. Selamat malam."
"Selamat malam."
Telepon ditutup. Jalal menghela nafas dan masih memikirkan Jodha. Dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hati Jodha kembali. Apalagi banyak yang mendukungnya.
Ya.
Dia harus berusaha demi orang yang dia cintai.
*
Jodha bangun lebih awal. Dia sarapan dengan terburu-buru agar bisa segera berangkat ke butik. Dia tidak mau sampai bertemu dengan Jalal yang biasa menjemputnya.
"Jodha, kenapa kamu makan dengan terburu-buru?" tanya Meena yang heran melihat cara makan putrinya itu.
"Aku harus berangkat pagi, Bu. Karena kemarin aku meninggalkan beberapa pekerjaan," jawab Jodha berbohong.
Setelah selesai makan, Jodha berpamitan ke ibu dan ayahnya. Dia berangkat menggunakan motornya lagi.
Jalal hari ini memang sengaja tidak menjemput Jodha karena ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan. Jalal sudah mencoba menelepon dan mengirim sms, tapi Jodha tidak membalasnya. Dia mencoba bersabar dan memberikan waktu pada Jodha untuk bisa menerima dan memaafkannya.
Meskipun Jalal bekerja, tapi dia tidak fokus sama sekali. Dia masih setia mengirim sms ke Jodha, tapi hasilnya tetap sama.
Sementara di butik, Jodha juga tidak begitu fokus dengan pekerjaanya. Resham bertanya-tanya kenapa Jodha seperti ini setelah kejadian kemarin.
Awalnya Jodha enggan bercerita, tapi Resham mendesaknya. Dan akhirnya dia bercerita kejadian yang sebenarnya.
Resham awalnya kaget dengan cerita Jodha. Dia mencoba untuk membujuk Jodha agar mau memaafkan Jalal. Karena bagaimanapun juga, Jalal tidak bersalah.
Jodha semakin kesal karena Resham membela Jalal. Jodha melanjutkan aktivitasnya tanpa mempedulikan komentar Resham.
"Orang yang tertutup hatinya maka kebenaran apapun tak akan ada artinya buat dia," gumam Resham. Jodha mendengarnya, tapi dia abaikan.
Sore hari, Jodha menyalakan ponselnya yang sengaja dia matikan setelah Jalal berkali-kali menghubunginya. Sudah ada sekitar 20 sms, 50 panggilan tak terjawab dari Jalal.
Tepat pukul 5 sore, Jodha pulang kerja menuju ke rumah. Ketika sampai, dia melihat ada sebuah mobil terparkir di depan rumah, tapi mobil itu bukan milik Jalal.
"Mobil siapa itu?" gumamnya sambil memarkir motornya di halaman depan.
Jodha masuk ke dalam rumah dan ketika sampai di ruang tamu, betapa terkejutnya dia melihat siapa tamu yang datang.
"Kau ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FAITH (END)
Fanfiction▪ Cerita ini sudah tersedia ebooknya di google play ➡ beberapa part cerita ini saya hapus sebagian karena sudah ada ebooknya. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ JODHA RANI SHARMA begitu membenci Humayun Khana karena gara-gara perbuatan Humayun, keluarganya diusir dari p...