18

846 67 23
                                    


Menjelang sore, Jalal dan Jodha pulang kerumah. Dalam perjalanan pulang, mereka berdua terus tersenyum. Jalal menggandeng tangan Jodha sampai di depan pintu. Jodha membuka pintu.

"Surprise ..."

Jodha terkejut karena semua keluarganya berkumpul di rumahnya. Meena menghampiri Jodha dan memeluknya, "Selamat ulang tahun, sayang."

Jodhs membalas pelukan ibunya dan mengucapkan terima kasih. Lalu Bharmal juga mengucapkan selamat bergantian dengan Bhairam, Salima, Shivani, Aryan dan juga Dev.

"Selamat ulang tahun, Jodha. Semoga kamu selalu bahagia."

"Terima kasih, Dev."

Jodha begitu terharu melihat kejutan dari orang-orang yang menyayanginya. Air matanya menetes.

"Terima kasih semuanya. Aku sayang kalian."

"Kamu sekarang jangan sedih lagi. Kami semua juga sayang padamu dan selalu mendoakan yang terbaik untukmu."

Karena suasana yang mengharukan, Jalal mencoba mencairkan suasana.

"Perhatian semuanya." Semua orang menoleh, "Saya ingin menyampaikan 1 hal kepada kalian semua." Semua orang menunggu apa yang akan dikatakan Jalal.

"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan bahwa kami berdua sekarang telah resmi menjadi sepasang kekasih."

Semua orang terkejut sekaligus senang. Mereka semua bahagia dengan berita ini. Kecuali Dev. Dia yang sangat terkejut, tapi dia berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya. Sudah terlambat baginya untuk bisa memiliki Jodha.

"Selamat Jodha. Kamu sudah menemukan pujaan hatimu." Jodha tersenyum mendengar ucapan ibunya.

"Ehm ... pantas saja sejak tadi senyum kakak mengembang. Ternyata ...." Shivani menggantungkan ucapannya untuk menggoda Jodha.

"Aw ...." Shivani mengaduh kesakitan karena pinggangnya dicubit oleh Jodha. Semuanya tertawa melihat tingkah mereka.

Jalal kembali menarik perhatian semua orang.
"Untuk Jodha. Aku ada kejutan lagi untukmu."

Jodha menaikkan alisnya tanda heran. "Kejutan apalagi?"

Jalal menuju ke piano di sudut ruang. Dia duduk duduk di kursi piano.

"This song special for you."

Jalal memainkan piano dan mulai bernyanyi.


Muskurane ki wajah tum ho..
- Kau adalah alasanku untuk tersenyum

Gungunane ki wajah tum ho...
- Kau adalah alasanku untuk bersenandung

Jiya jaaye na jaaye na jaaye na...
- Aku tidak bisa hidup jika tanpa dirimu

O re piya re...
- Kekasihku

O re lamhe tu kahin mat ja...
- Oh sang waktu janganlah kau pergi kemanapun

Ho sake to umr bhar tham ja...
- Bila perlu tinggalah disini untuk selamanya

Jiya jaaye na jaaye na jaaye na...
- Karena aku tidak bisa hidup bila tanpa dirimu

O re piya re...
- Kekasihku

Dhoop aaye to chhaanv tum laana...
- Bila datang sinar mentari kau akan mendapatkan tempat yang teduh

Khwaahishon ki barishon mein..
- Dalam hujan keinginan

Bheeg sang jaana..
- Kita akan basah bersama

Dhoop aaye to chhaanv tum laana...
- Bila datang sinar mentari kau akan mendapatkan tempat yang teduh

Khwaahishon ki barishon mein..
- Dalam hujan keinginan

Bheeg sang jaana..
- Kita akan basah bersama

Jiya jaaye na jaaye na jaaye na...
- Karena aku tidak bisa hidup bila tanpa dirimu

O re piya re..
- Kekasihku

Jiya jaaye na jaaye na jaaye na...
- Karena aku tidak bisa hidup bila tanpa dirimu

O re piya re piya re...
- Kekasihku

Jo mile usmein kaat lenge hum...
- Rintangan yang datang apapun kita hadapi bersama

Thodi khushiyaan, thode aansoo...
- Sedikit kebahagian dan sedikit air mata

Baant lenge hum...
- Kita bagi bersama

Jo mile usmein kaat lenge hum...
- Rintangan yang datang apapun kita hadapi bersama

Thodi khushiyaan, thode aansoo...
- Sedikit kebahagian dan sedikit air mata

Baant lenge hum...
- Kita bagi bersama

Jiya jaaye na jaaye na jaaye na...
- Karena aku tidak bisa hidup bila tanpa dirimu

O re piya re...
- Kekasihku

Lagu berakhir. Semua orang bertepuk tangan. Jodha masih diam terpaku. Dia tidak mampu mengucapkan kata-apa. Jalal menghampiri Jodha yang terdiam.

"Kenapa kamu diam saja? Terpesona padaku?"

Jodha tersentak dari lamunannya. Dia gugup lalu berkata, "Begitu besarkah cintamu padaku?"

Jalal memegang tangan Jodha, "Tentu saja, my love. Sampai aku takut kehilanganmu."

Bulir bening mengambang di mata indah Jodha. Dia begitu terharu sekaligus bahagia.

Dev yang melihat mereka berdua merasakan sesak sekaligus sedih dalam hatinya. Melihat orang yang dia cintai sejak dulu, bersama dengan orang lain.

LOVE FAITH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang