5

1.1K 72 14
                                    

14 Tahun kemudian

* Kediaman Humayun Khana...

Sebuah sedan metalic berhenti di pekarangan rumah mewah. Seorang pria tampan turun dari mobil itu. Alisnya yang tebal. Sorot mata tajam sekaligus lembut. Hidung mancung. Bibir yang merah ditumbuhi kumis tipis dan bulu-bulu halus di dagunya. Rahang yang kokoh dan tegas. Senyumnya yang menawan membuat siapapun tak dapat mengalihkan pandangan darinya.

Dia adalah JALAL AKBAR KHANA. Putra kedua dari Humayun Khana dan Hamida Bano. Dia putra satu-satunya dalam keluarganya diantara kedua saudarinya. Sonia Asfar Khana kakaknya dan Sehnaz Nigar Khana adiknya.

Jalal berjalan menuju pintu rumah dimana sudah ada ibu dan adiknya menunggu disana. Tak lupa senyum menghias bibirnya. Setelah dia berada di depan ibunya, Jalal menunduk dengan menyentuh kaki ibunya sebagai rasa hormat. Hamida meletakkan tangannya di kepala Jalal dan memberinya berkat serta doa sambil tersenyum bahagia.

"Semoga kau selalu diberkati nak."

Jalal berdiri lalu memeluk Hamida. Meluapkan kerinduannya setelah tidak bertemu untuk waktu yang lama. Jalal melanjutkan kuliahnya di london. Humayun mengirim Jalal kuliah ke london agar bisa meneruskan kepemimpinan perusahaan miliknya. Karena dia hanya putra satu-satunya, maka Jalal yang berhak mewarisi tampuk kepemimpinan AKDHATEX.

"Aku merindukanmu ma."

"Mama juga rindu kamu sayang." Jalal melepaskan pelukannya dan menatap ibunya penuh kerinduan. Hamida membelai pipi Jalal dan mencium keningnya.

"Lama tidak bertemu denganmu, kamu semakin tampan saja. Hm ..." Jalal tersenyum sambil tersipu.

"Dari dulu aku memang tampan." Hamida tertawa

"Adikmu yang manis ini dilupakan rupanya. Dari tadi diacuhkan." Sehnaz cemberut.

"Tentu saja tidak adikku sayang. Sini peluk kakak." Sehnaz menghambur ke pelukan Jalal yang merentangkan tangannya.

"Aku rindu sekali padamu kak. Kakak jahat! akhir-akhir ini tidak pernah membalas emailku."

"Kakak minta maaf. Kakak sibuk dengan tugas akhir sehingga tidak bisa membalasmu." Setelah mereka saling melepaskan kerinduan, Jalal masuk ke dalam rumahnya yang mewah.

"Kak sonia dimana, Ma? Kenapa aku tidak melihatnya?"

"Kakakmu sedang pergi. Sebentar lagi juga kembali."

"Dimana princess kecilku? Kenapa dia tidak menyambutku." Jalal berkata dengan berteriak.

Tiba-tiba ada seorang gadis kecil berlari dari dalam kamarnya dan berteriak "Uncle Jalal."

Sontak Jalal menoleh ke arah suara mungil itu dan menunduk lalu membuka kedua tangannya menyambut Sallu. Kini Sallu sudah ada di pelukannya. Jalal berlutut mensejajarkan dirinya dengan Sallu kemudian mencium pipi chubby gadis kecil itu bergantian kiri dan kanan.

Sallu adalah anak dari Sonia, kakak Jalal. Sallu berumur 5 tahun. Dia adalah cucu pertama dari Humayun dan Hamida. Dialah yang menjadi permata kecil di rumah ini dan gadis kecil itu sangat menggemaskan. Sallu melepaskan pelukannya.

"Aku merindukanmu uncle. Mana hadiah untukku? Uncle tidak lupa membawanya kan?" Hamida dan Sehnaz tertawa mendengar ocehan Sallu.

LOVE FAITH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang