31

589 8 0
                                    

Rio memainkan gitarnya memainkan sebuah lagu. Bella ikut bernyanyi. Mereka asyik menikmati malam berdua. Yah hanya berdua. No phone. No friend. No quarrel.

"Aku pernah baca blog kamu." Ujar Rio ketika lagunya usai.

"Ogh yah?"

"Kamu suka juga nulis-nulis gitu."

"Hahaa..ternyata kamu suka stalkerin aku."

Rio tersenyum. "Aku bener-bener bahagia sayang."

"Aku bahagia karena ternyata aku masih ada kesempatan untuk sendiri dan menikmati waktu-waktu seperti ini sama kamu Rio. Tapi aku juga berpikir kejadian ini adalah karma karena hatiku mendua."

Lama Rio diam. Hati dan pikirannya tergelitik ucapan Bella barusan.

"Apa menurut kamu ini dosa Bella?"

"Mungkin. Tidak. Entahlah. Aku tidak ingin hal itu mengacaukan semua kegembiraan kita hari ini."

"Aku ingin kita selamanya seperti ini."

"Aku juga."

"Sungguh?"

"Yah."

"Terima kasih untuk hari ini, Dokter."

"Terima kasih lah pada Tuhan karena Ia yang mengatur semuanya."

"Terima kasih karena setelah kejadian ini kau datang kepadaku."

Bella menatap Rio. Tersentuh dengan kalimatnya barusan.

"Aku hanya ingin menuruti hatiku. Sayang."

Rio tersenyum mendengar kalimat wanita yang ia peluk. Sayang. Itu kata yang sangat dirindukannya dari bibir Bella. Ia menyentuh bibir itu. Lama mengamatinya. Menyentuh bibir Bella dengan jarinya.

"Terima kasih sayang." Mata Rio berkaca-kaca.

Bella mengeratkan pelukannya.

Cinta mereka semakin erat. Yah hari itu sungguh istimewa.

***

Dokter cantik dengan cintanya yang rumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang