SHARENA POVV
"Aku akan menikah."
Dua tahun setelah pernikahanku, akhirnya Bella siap untuk menikah. Dia harus menikah karena Ibu sakit keras dan meminta Bella untuk segera menikah.
Kami semua menggenggam jemari Bella dan memeluknya. Bella memberikan senyuman tercantiknya. Dan seperti biasa ia selalu terlihat cantik. Kami sangat mengagumi itu.
Aku ingat malam itu Bella datang ke rumahku dengan basah kuyup. Hujan malam itu sangat deras dan ia turun dari ojek motor katanya. Aku membukakan pagar untuknya karena ia mengirimkan pesan kalau ia sudah di depan. Aku kaget karena mata sembab yang masih menangis itu tak tersembunyi sekalipun hujan mengguyur kami.
"Aku terpaksa harus meninggalkan Rio, Sye. Dan kami sama-sama frustasi." Jelasnya dengan air mata tanpa peduli kalau tubuhnya sudah hampir beku.
Aku merangkul tubuhnya dan mengajaknya ke rumah. Menyuruhnya mandi air hangat dan menyiapkan semangkuk mie dan segelas teh panas.
"Dimakan dulu Bel, tehnya juga diminum. Setelah itu baru cerita."
Bella menggeleng. Ia hanya meletakkan jemarinya di gelas, sekedar menghangatkan.
"Ada apa sayang?"
"Ibuku memintaku menikah segera. Tapi bukan dengan Rio. Aku sudah menceritakan Rio pada Ayah dan Kak Tirta namun mereka melarang. Aku tidak punya cinta lain Sye."
Aku sangat paham perasaan yang dialami sahabatku ini. Pasti dia sedang sangat terpukul.
"Ayah sudah menyiapkan calon suami untukku. Jumat ini mereka akan datang melamar."
"Jumat ini?" tanyaku kaget.
Bella mengangguk. Tampak dari matanya ia tidak terima perjodohan ini.
"Aku mau kabur Sye. Tapi mustahil, itu sama saja aku membunuh ibuku."
Aku bahkan tidak dapat berkata apa-apa.
"Aku barusan menemui Rio di kantornya, aku mengajaknya kabur tapi dia enggak mau. Aku menagih janjinya untuk komitmen kami hari itu, katanya dia akan menjagaku dengan cinta istimewanya. Tapi dia malah mengikhlaskan aku dengan tangis. Aku sendirian Sye."
Ya Tuhan! Bella benar-benar bingung dengan masalahnya.
"Jadi Rio ikhlas kamu menikah dengan orang lain?"
"Sangat. Kamu tahu Sye? Dia bahkan bilang kalau pria itu jodoh aku sementara selama ini kami selalu berharap kami berjodoh. Bahkan kami enggak pernah bertengkar, semua baik-baik saja." Bella menangis.
"Boleh aku tahu pria pilihan Ayah kamu?"
"Dokter Adam."
"Dokter Adam?"
"Dia senior aku di Rumah Sakit. Dia yang merawat Ibu. Ayahku meminta Dokter Adam untuk menikahi aku, entah kapan mereka membicarakannya yang jelas aku enggak mau."
"Dia sangat mengenalmu?"
"Di Rumah Sakit. Dia memang senior andalan dan teladan, aku banyak sekali menerima bimbingannya tetapi hanya itu."
"Dia baik?"
"Yah. Sangat baik dan soleh, pintar dan bersahaja. Mantu idaman. Tapi aku enggak suka sama dia Sye. Aku hanya sayang sama Rio. Dalam waktu sesingkat ini mustahil aku bisa menikah dan membina bahtera rumah tangga bersama orang yang aku sama sekali tidak cinta. Ini bukan bicara soal umur Ibuku sendiri Sye, tetapi juga hidup aku."
Aku mengangguk.
"Kamu sudah ungkapkan ini sama Ayah dan Mbak Tirta?"
"Sudah. Tetapi mereka egois."
![](https://img.wattpad.com/cover/21042588-288-k517493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter cantik dengan cintanya yang rumit
RomanceNamanya Ammabella Ayezsa. Ia sangat mencintai Rio Bonansa Harianja. Mereka berbeda namun hati mereka kuat untuk saling mencintai. Bella hampir menikah karena sadar cinta mereka tidak mungkin bersatu namun kesekian kali itu ia terjatuh karena cinta...