9

553 12 0
                                    

Bella duduk terpaku menatap satu titik di depannya. Badannya bergoyang lesu tanpa sadar. Angin sepoi-sepoi meniup lembut wajahnya yang syahdu. Rambutnya diikat namun tetap saja masih ada yang terurai.

Di teras ini, di bangku yang sama, Bella terus melakukan hal yang sama, setiap pagi dan sore. Kata-kata Rio terakhir itu masih terngiang-ngiang diingatan Bella dan rasanya sakit sekali. Ia terus duduk di bangku teras setiap pagi dan sore. Tak ada yang tahu kejadian ini selain dirinya.

Sementara jauh di sana Rio bertekad merubah nasibnya. Ia tidak boleh terus-terusan miskin, dia harus merubah garis hidupnya, dia harus bisa membanggakan Bapak dan Mama, dia harus sukses. Ia pun sungguh-sungguh kuliah dan menyelesaikan skripsinya dengan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya ia pun meraih gelar Sarjana Tehnik dan bekerja ditempat ia magang.

***

Sore itu Bella melajukan mobilnya dari selatan ke utara, membelah Mampang, menembus Cawang hingga ke Yos Sudarso, menelusuri Boulevard melewati MOI, mengarah ke kiri dan akhirnya sampai ke rumah Sharena.

Dengan kaos Bali gombrong warna putih dan celana pendek robek-robek Sharena menyambut Bella sumringah. Minggu itu mereka berdua janjian untuk menumpahkan ceria dan keseruan mereka dalam sebuah blog tentang cerita liburan kemarin di Pantai Parai Tenggiri, Bangka Belitung.

Dua sahabat ini terpingkal-pingkal ketika membuka foto-foto saat di Pantai Tenggiri. Kemesraan persahabatan mereka dan bersama para pacar sangat tampak disetiap jepretan mata kamera. Dan semua hasil karya Aska, kekasih Sharena. Aska lah yang mengatur liburan ini untuk mereka dan dari saat itu Bella terus meledek Sharena karena selalu nempel ke Aska.

"Ini sih lo udah nikah ajah berdua." Ledek Bella sementara Sharena cekikikan.

Sharena merebahkan tubuh sambil terus tertawa. Bella masih lanjut mencari-cari foto yang lucu untuk dimasukkan ke dalam blog. Dan ketika matahari mulai terbenam Sharena menyalakan laptopnya dan mulai menulis.

Bella pun sibuk menggoreskan pensil di atas berlembar-lembar kertas sambil sesekali tertawa geli. Yang pasti mereka berdua ketawa-ketawa seneng karena banyolan yang tak ada habisnya, entah itu kisah lucu yang saling mereka ceritakan atau kejadian konyol yang langsung mereka alami kemarin di pantai. Jelasnya hari ini rahang mereka tak lelah untuk bergoyang. Dan yang pasti juga bikin hati Bella terhibur.

Dan malam itu mereka menyelesaikan semuanya. Terselip humor dan ceng-cengan intim yang membuat Keke, Nade, Rasti., Audy tertawa sendiri di tengah kesibukan mereka di luar sana membaca blog yang ditulis Bella dan Sye.

***

Dokter cantik dengan cintanya yang rumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang